Sementara Taehyung, Hoseok, dan Yoongi hanya bisa termenung diam.

Lain hal nya dengan Namjoon, dia memeluk erat lengan kekar Jungkook yang terbebas dari infus itu, sambil memanggil manggil nama adik nya.

"Namjoon hyung.."

"Kenapa menangis?"

Semua menoleh ke arah ranjang, adik mereka itu sudah bangun, dan dia sekarang berusaha tersenyum pada semua yang menatap nya dari balik ventilator.

"Kook? Kau bangun?" tanya Namjoon sambil melihat Jungkook lebih dekat lagi.

Jungkook mencoba mengangguk, "ya.. Aku sudah bangun dari tidur ku, dan sekarang aku ingin makan"

Semua hyung nya mendekati si bungsu lalu tersenyum penuh haru karena senang adik mereka itu sudah bangun, tapi mereka kembali teringat dengan ucapan dokter tadi.

"Nah! Sekarang kau mau makan apa? Dan kau boleh memilih siapa yang akan menyuapi mu nanti!" ucap Taehyung memecah keheningan haru mereka, lalu mengambilkan aneka makanan untuk Jungkook.

Jungkook tertawa kecil, sudah lama sekali rasanya dia dan keenam hyung nya itu tidak duduk bersama seperti sekarang.

Jungkook mencoba melepas ventilator, lalu mencoba untuk duduk di bantu dengan Jimin.

"Ta-da! Ada salad buah, dan beberapa makanan enak lain nya! Kau mau apa, Kook?" tawar Taehyung.

Jungkook menggeleng lemah, "Aku hanya ingin makan makanan dari rumah sakit, hyung.. Agar aku cepat sembuh" jawab Jungkook seada nya.

Seokjin dan yang lain ikut terharu mendengar itu, adik mereka itu begitu yakin untuk sembuh dari penyakit nya.

Taehyung terdiam, lalu dia mengambil makanan dari rumah sakit yang memang di berikan khusus untuk Jk.

Bubur nasi dan buah buahan.

"Ini" kata Tae saat membawa makanan itu pada adik nya.

"Kau mau di suapi siapa?" tanya Tae lagi sambil tersenyum.

"Jin hyung! Aku mau makan dengan Jin hyung" jawab Jungkook semangat.

Semua hyung nya mengangguk paham, karena kedekatan antara Seokjin dan Jk memang sudah terjalin sejak lama.

Kelima hyung nya menyingkir, lalu lanjut makan lagi, tinggal lah Seokjin yang memegang mangkuk makan jk, dia duduk di kursi yang ada di dekat brankar Jungkook.

Masih seperti tadi, saat adik nya belum sadar, Seokjin memilih menatap adik nya itu puas puas.

Bayang bayang kenangan indah bersama sang adik terlintas begitu saja di benak Seokjin, tak rela rasanya jika adik yang selalu bermanja dengan nya itu akan pergi sebentar lagi.

"Kenapa, Hyung?" tanya Jungkook bingung, karna sedari tadi Seokjin tak menyuapi nya.

Tes

Seokjin langsung cepat cepat mengusap air mata nya, dan tersenyum pada Jungkook.

"Gwenchana, Hyung tak apa apa" jawab nya, "Ayo makan ya?"

Jungkook mengangguk ribut, dan mulai makan dengan suapan Seokjin.

"Tidak enak ya makanan nya?" tanya Seokjin saat Jungkook terlihat enggan mengunyah makanan itu.

Tanpa di jawab pun Seokjin sudah tau bagaimana rasanya makanan di rumah sakit, sangat tidak enak.

"Asin, hyung.. Rasanya aneh" keluh Jungkook menampilkan wajah kecut nya.

Seokjin menghela nafas, dugaan nya tepat sasaran.

"Maka dari itu.. Cepat lah sembuh, nanti hyung masak makanan kesukaan mu di dorm" perintah Seokjin sambil tersenyum berseri.

"Aku pastikan aku pulang besok!"

"Tidak begitu, Kook! Astaga!"

Jungkook tertawa melihat hyung nya ini marah, karena memang itu tujuan nya.

Membuat Seokjin marah karena ulah nya, adalah salah satu hobi si maknae bangtan ini.

Tawa Jungkook mereda, dia langsung diam seribu bahasa saat dia merasakan sakit lagi di kepala nya.

Seokjin segera meletakkan piring itu ke meja nakas, lalu menangkup erat wajah adik nya itu.

Jungkook sudah sulit menatap Seokjin, kepala nya sudah sakit sekali sekarang.

"Kenapa, Kook?" lirih Seokjin melemah, melihat adik nya itu benar benar pucat sekarang.

Bukan nya menjawab, Jungkook malah rebah, dalam keadaan hidung nya berlumuran darah.

Dia mimisan lagi.

"Kook.. Hikss, jebal! Bangun, Kook" lirih Seokjin sambil membangun kan jungkook dari tidur nya.

Para member langsung mendekat, mereka juga ikut membangun kan Jungkook, sampai akhirnya Yoongi memanggil dokter untuk memeriksa keadaan adik nya.

"Bagaimana, Dok?" tanya Seokjin takut, sambil di rangkul Namjoon dengan erat.

Dokter itu menggeleng pasrah.

Seokjin menundukkan kepala nya begitu dalam.

"Aku.. Mungkin akan mencoba beberapa penyembuhan lagi, untuk dia, jin.. Tapi, kalau gagal.. Aku mohon maaf" lirih dokter itu, dia juga tak kuat melihat Jungkook selemah itu.

"Ya, dok. Lakukan yang terbaik untuk adik kami!" tegas Yoongi tapi tetap lembut.

Dokter itu mengangguk, "Aku persiapkan alat nya dulu, aku permisi"

Sepeninggal dokter dan suster, para member mengelilingi adik mereka itu, dokter sudah membersihkan darah yang tadi keluar dari hidung Jungkook.

Dan anak itu terpaksa di beri obat tidur lagi, agar tidak banyak gerak.

Sebab jika dia banyak gerak, kemungkinan untuk mimisan akan semakin besar.

"Kook-ah, jangan menghukum hyung seperti ini, hikss.. Maafkan hyung, yang setahun ini tidak tahu keadaan kalian" lirih Seokjin sambil menangis di bahu Namjoon.

"Tak apa hyung, setidak nya.. Kami dan kau juga baik baik saja, kan" sahut Namjoon menenangkan.

Seperti yang Pd-nim pernah katakan, kalau sejati nya BTS itu punya leader dan hyung yang tepat.

"Kita akan menghadapi nya bersama sama, hyung.. Apa pun yang terjadi nanti, Bangtan akan selalu baik baik saja, aku akan mengusahakan nya" kata Namjoon lagi, dia leader di sini.

Seokjin mengangguk lalu melepas pelukan nya, dia menatap ke adik adik nya itu, lalu merentangkan kedua tangan nya.

Para member pun mendekat, dan mereka berpelukan bersama sekarang.

"Jungkook.. Hyung.. Hikss" lirih seseorang, Seokjin langsung melepas pelukan itu, dan menatap siapa yang menangis.

Ternyata Jimin.

"Hyung yakin kita akan kembali bertujuh, tenanglah"

Jimin mengangguk tapi tetap menangis, hingga akhirnya Yoongi membawa anak itu ke pelukan nya.

****
Vote and komen!

1. Film Out || BTSWhere stories live. Discover now