Mereka jatuh tersungkur di tanah dengan tidak elit secara bersamaan.

BRUKKK

Listy tampak mengaduh kesakitan kala kakinya tertimpa tubuh berat George yang bahkan tak disadari oleh pemiliknya.

“Aww, George singkirkan tubuh beratmu ini dari kaki mulusku!” ucapnya kesal.

Sedangkan yang dimarahi hanya menyebik.

"Kaki mulus apanya," gerutunya pelan. Tapi sepertinya masih bisa di dengar oleh Listy, dilihat dari wajah gadis itu yang mengkerut marah.

Gadis itu hendak marah sebelum terdengar suara lembut yang terkesan khawatir menyapa telinganya.

“Listy, kau tak apa?”

Cedric menatap khawatir ke arah gadis berambut coklat terang itu seraya mengulurkan tangannya berniat membantu gadis itu kembali bangkit.

Listy membalas uluran tangan laki-laki itu dengan senyuman manis. Raut wajah marahnya hilang seketika.

George yang menyadari itu memutar bola matanya malas dan beralih menghampiri kembarannya.

“Terima kasih, Ced,” ucap gadis itu sesaat setelah ia berdiri.

“Sama-sama,” balas pemuda itu lagi dengan senyuman yang manis.

Mereka berjalan bersama di barisan paling belakang dalam rombongannya.

Semuanya nampak asik menikmati pemandangan baru bagi mereka.

“Kau kok bisa melayang dan tidak jatuh sih?” Listy kembali bersuara setelah asik menoleh ke kanan dan kiri melihat sekeliling.

“Sedikit belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi.”

“Boleh aku tahu apa triknya?”

“Kau akan mendapatkannya suatu saat nanti, Candy.”

Listy tertegun mendengar panggilan terakhir Cedric untuknya, sedikit tersipu. Namun kemudian, ia berusaha menutupinya dengan meninju bahu lelaki itu pelan seraya bergumam kesal.

“Hey, seenaknya kau mengganti-ganti namaku. Nanti Ibuku marah tahu."

Sedangkan Cedric hanya tersenyum sebelum mengacak-acak rambut gadis itu pelan.

Swoshh

"Awas!"

Cedric menekan kepala Listy agar menunduk beriringan dengan tubuhnya yang juga merendah. Menghindari seseorang yang menaiki sapu terbangnya ugal-ugalan.

Listy awalnya kaget, tapi akhirnya paham dan berusaha menahan senyumannya.

“Nah, saatnya berpisah, sampai jumpa nanti malam.”

Listy hanya mengerjap kebingungan melihat punggung laki-laki itu yang mulai menjauh, baru saja ia ingin berteriak memanggil nama Cedric untuk berterima kasih atas kejadian barusan.

Tapi harus ia urungkan saat teriakan Ginny terdengar nyaring di telinganya.

“Ayo, Listy! Jangan terlalu banyak melamun, ini bukan saatnya. Kau saja hampir tertinggal."

Ia baru menyadari bahwa yang lain telah berjalan jauh di depan sana.

"Cepat sekali jalannya."

"Kau yang lambat. Makanya jangan kebanyakan melamun."

"Aku tidak melamun ya."

"Lalu apa? Memperhatikan laki-laki tampan lagi, huh?"

Listy hanya menyengir. Ginny menggelengkan kepalanya heran.

CHARMOLIPI | HOGWARTS X OCWhere stories live. Discover now