Perlahan, pijitan taehyung itu membantu Jungkook lebih cepat sampai ke alam mimpi nya.

Begitu Jungkook tertidur, Taehyung langsung membawa Jimin ke ruang tamu.

"Kenapa, sih?" tanya Jimin heran.

"Kau tak merasakan sesuatu terjadi pada adik kita?" bukan nya menjawab, Taehyung malah balik bertanya.

Jimin mengangguk pelan, "Aku merasakan nya"

"ayo kitaa bawa ke dokter sore ini" ajak nya.

Jimin mengangguk, begitu mereka selesai bicara, Yoongi dan Namjoon datang dari suatu tempat. Mereka pulang sehabis membeli makan siang.

"Ada apa ini?" tanya Namjoon melihat maknae nya itu seperti sedang bersedih.

"Hyung, aku khawatir dengan Jungkook, bisakah dia di rawat di klinik atau rumah sakit saja?" lirih Jimin memohon.

Namjoon tersentak, dan langsung mendatangi sang adik yang tadi di bicarakan di kamar nya.

Yang Namjoon lihat sekarang, adik nya itu tidur pulas membelakangi diri nya.

Senyuman kecil pun terbit di bibir sang leader bangtan yang kadang berperan sebagai seorang ayah bagi para maknae itu.

Namjoon mendekat, dia mengelus ngelus rambut si maknae.

Namjoon juga memeriksa leher Jungkook, guna memeriksa suhu tubuh nya.

Saat sedang memeriksa, Namjoon menemukan sebuah benjolan kecil di dekat telinga Jungkook.

Namjoon mengernyit, jangan bilang.. Jungkook kena kanker nosafaring?!

Tidak! Tidak boleh!

Namjoon langsung bangkit mencari Yoongi, dan memberitahu Yoongi agar segera membawa Jungkook ke rumah sakit, kalau bisa malam ini.

Yoongi menyetujui nya. Dia juga tidak ingin si happy virus bangtan itu kenapa kenapa.

Malam pun tiba, dengan kendaraan seadanya, Yoongi membawa adik nya itu ke rumah sakit terdekat.

Setelah beberapa menit di periksa, mereka semua terkejut mendengar hasil nya.

Jungkook resmi di vonis menderita kanker nosafaring, penyakit itu baru bersarang beberapa minggu lalu, dan kini sudah menjejaki stadium 2.

Namjoon yang mendengar itu hanya bisa melemas, mau menangis juga rasanya percuma.

Bisakah ia merawat adik kecil mereka itu?

Tanpa Seokjin hyung?

"Jangan langsung terpuruk, Namjoon-ah.. Masih ada kesempatan menyelamatkan Jungkook" nasihat seorang Min Yoongi sambil menepuk bahu sang leader yang merupakan adik nya.

"Hyung, aku gagal sebagai leader, aku.. aku gagal menjaga kalian, aku... aku gagal menjadi Hyung untuk adik adik ku" lirih Namjoon.

"Hey! Siapa bilang? Jangan menyalahkan diri mu sendiri atas semua yang terjadi, ini takdir" tegur Yoongi, "Lebih baik kita hibur dia sekarang"

Kedua lelaki itu akhir nya masuk ke dalam ruang rawat Jk, bisa di lihat betapa pucat nya wajah maknae mereka itu.

"Kook?" panggil Yoongi.

Jungkook mendongak, lalu tersenyum menatap Yoongi.

Yoongi jadi tertegun, senyuman itu, kenapa Yoongi jadi punya firasat buruk sekarang?

"Hai hyung, kau habis darimana?" pertanyaan itu, pertanyaan yang membuat Yoongi tersadar dari lamunan nya.

Yoongi mendekati adik nya itu, dia menarik kursi, lalu duduk di samping Jungkook.

"Hai juga, apa yang kau rasakan sekarang?" tanya Yoongi sambil mengelus punggung tangan sang adik.

Aku sakit hyung, telinga ku berdengung, wajah ku nyeri dan mati rasa, tenggorokan ku sakit, dan.. hidung ku tersumbat.

"Aku rasa aku sudah baikan! Jin hyung bilang aku kan ironman!" ucap Jungkook, dengan pura pura terlihat baik baik saja.

Apa yang hati dan bibir nya ucapkan barusan sangat tidak sejalan, tak apa, mungkin ini yang terbaik.

Sudah cukup Hyung nya sekarang tersakiti karena tak bisa bersatu dengan Jin hyung, kalau Jungkook mengeluh, mungkin mereka akan bersedih lagi, dan Jungkook tak ingin itu terjadi.

"Haiss, kau melamun, memikirkan apa sih?" Yoongi berdecak sebal, pasal nya sedari tadi dia bicara tapi Jungkook tak menggubris nya.

Jungkook tersentak, "I-iya.. Apa.. Hyung?"

Melihat wajah takut adik nya sekarang, Yoongi jadi urung ingin marah dengan nya.

Tangan putih nya terulur mengusak lembut rambut sang adik, "Sabar ya, nanti kalau waktu nya sudah tepat, Hyung akan mempertemukan mu dengan Jin hyung"

"Jjinjja, hyung?!" tanya Jungkook dengan mata bulat nya yang lucu.

Yoongi tersenyum dan menganggu.

"Yay!"

"Tapi, kau harus janji dengan kami" sela seseorang, yang tak lain adalah Namjoon.

"Janji apa?"

"Jika bertemu Jin hyung nanti, kau harus sudah sembuh, oke?"

Jungkook mengangguk mantap, "Oke! Aku berusaha untuk sembuh mulai sekarang!"

"Maknae pintar!" puji para member bangga melihat maknae mereka tidak murung lagi.

****
Beberapa bulan berlalu..

Keadaan Jungkook semakin melemah, anak itu sekarang hanya bisa bolak balik kasur dan kamar mandi saja.

Segala aktivitas yang di lakukan Jungkook sudah harus di bantu hyung hyung nya di atas kasur.

Sejujur nya Jungkook rasa dia ingin pulang saja sekarang ke rumah nya di Busan, karena dia tidak ingin merepotkan siapa pun di sini.

Saat hyung hyung nya pergi, Jungkook hanya sendiri di rumah, meratapi nasib nya yang sebentar lagi akan berakhir di makan penyakit.

Tak ada yang bisa di lakukan anak itu, dia hanya sesak nafas, juga merasakan paru paru nya yang semakin sakit.

"Ahhhh... ss.. sakit.. sekali.." Jungkook meringis sambil memegangi dadanya, dia membenarkan posisi nya, lalu mencoba untuk tidur saja.

Setelah ia paksa kan, akhir nya Jungkook terlelap dalam tidur nya, walau ia susah bernafas sekarang.

Paru paru nya sudah rusak parah karena penyakit itu.

Harapan Jungkook hanya satu sekarang, semoga sebelum dia benar benar pulang, takdir sempat mempertemukan diri nya dengan Seokjin.

Dia sangat rindu dengan hyung nya itu.

*******

Tamat :v


Ehh, engga deng:>

Canda atuh, jangan pada ngamok;(

Jangan lupa vote and komen nya ya

1. Film Out || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang