"Coba ketuk deh" ucapnya
Saat sierra hendak mengetuk pintu, ia mendengar seseorang yang sedang mengobrol di dalam
"Gausah kegatelan deh lo jadi cewe" ucap seseorang itu
"lo masih kelas 10, berani beraninya ngelawan gue yang udah kelas 11" ucapnya lagi
"lepasin!" bentak seseorang
Sierra mengernyitkan matanya "Tunggu vi, bukannya itu suara azel?" tanyanya
Viona mencoba mengetuk pintu itu "Hallo? Ada orang?" tanyanya
"Ad- Hpptt"
"Zel? Azel?" tanya sierra
"Zel lo di dalem?!" teriak viona
Sierra dan viona mencoba mendorong pintu itu namun tidak bisa
"Eh keenan!" teriak sierra
Keenan yang sedang berjalan sendiri pun menatap sierra dan viona heran
"Sini cepetan!" ucap viona
Keenan berjalan ke arah sierra dan viona
"dobrak pintu ini buruan" ucap viona
"Hah?"
"Dobrak buruan! Kayanya azel di dalem lagi ribut gitu" ucap sierra
"Buruan keenan ya allah" gemas viona
Keenan hanya mengangguk dan mencoba mendorong pintu itu dengan sekuat tenaga
Sierra melotot melihat azel yang sedang diikat di kursi sementara 2 orang yang ada di sana menatap ke arah keenan takut
"Azel lo kenapa?" tanya sierra panik. Ia langsung berjalan ke arah azel dan mendorong bahu 2 orang yang menghalangi jalannya
Sierra membuka tali yang meliliti tubuh azel sementara keenan dan viona menatap dua orang itu
"Kelas mana lo?" tanya viona
Keenan hanya menatap tajam ke arah dua orang itu. Orang itu bernama siska dan icha, 2 orang yang sangat mengganggu hidupnya dan hidup allan di sekolah ini. Karena kabarnya, icha menyukai allan dan siska menyukai keenan
Sudah beberapa bulan ini keenan tidak melihat mereka berdua, dan entah mengapa sekarang malah muncul lagi.
"Tunggu, bukannya lo siska yang tadinya anak X IPS 2 bukan?" tanyanya
"iya, kenapa?" tanyanya siska, ia tak berani menatap keenan yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam
"Lo cewe yang dulu di tolak keenan kan?" tanya viona membuat siska mendengus kesal
"Lo ngapain ngelakuin ini?" tanya sierra
"Lah suka suka gue dong" ucap icha
Azel menatap icha dan siska"Gue gaada salah ya sama lo, gue tau lo kakak kelas. Tapi lo ngga bisa seenaknya kaya gini! Gue disini sekolah bukan pake duit lo"
"Gaada salah lo bilang? Terus lo ngapain tiap pagi bareng al-"
"Alan adrian? Lah terserah gue dong. Mereka juga ngga keberatan gue tebengin tiap hari" ucap azel
"Keluar" ucap keenan saat melihat icha hendak mengekuarkan suara lagi
Icha dan siska menatap kesal ke arah azel dan sierra "Lo juga. Gausah kegatelan jadi orang tiap hari deketin allan" ucap icha sambil menatap sierra setelah itu mereka pergi
Viona menatap azel "Lo gapapa?" tanyanya
Azel menggeleng "Sering gue diginiin, santai aman aman tenang jangan panik" ucapnya sambil menepuk nepuk bajunya yang terlihat kotor
"sering? maksud lo? Emang mereka gatau lo adenya allan sama adrian?" tanya sierra
Azel mengangkat bahunya acuh "Gue ngga nyembunyiin tapi gue juga ngga bilang ke orang orang" ucapnya
"Udah ah, jangan bilang bang allan atau bang adrian ya" ucapnya
"loh kenapa? Justru harus bilang biar lo ngga di gangguin lagi" ucap viona
Azel menggeleng "Gue gamau nanti mereka malah kaya jagain gue gitu, secara kan mereka sayang banget ye sama gue jadi ya kalian tau lah nantinya gimana" Ucap azel dengan nada yang menyebalkan
Viona dan sierra mendengus lalu menatap keenan "Lo ngapain masih disini? Mana diem aja lagi" ucap sierra
Keenan hanya menggelengkan kepalanya ia berjalan keluar
"Lo beneran gapapa kan?" tanya sierra
Azel menggeleng "Gapapa gue, tenang aja kakak ipar gaboleh panik gitu" ucap azel
Sierra mendengus, tidak abang tidak ade sama saja. Sama sama menyebalkan
🍁🍁🍁🍁
"Lo balik-"
"Iya allan, gausah maksa maksa gue lagi. Gue lagi gamau debat" ucap sierra
Allan tersenyum ia menarik tangan sierra menuju parkiran. Disana ternyata sudah ada azel yang sudah menunggu mereka
Azel yang menyandarkan punggungnya ke mobil pun menegakan tubuhnya "Lama juga ya" sindirnya
"25 menit loh gue nunggu" ucap azel sambil memperlihatkan jam tangannya
Allan menepis pelan tangan azel membuat azel meringis karena tadi tangan allan mengenai lebamnya"Lagian udah gue bilang pelajaran terakhir gurunya aga rese jadi gue suruh lo tunggu di kantin, siapa suruh nunggu gue disini" ucap allan
Azel mengusap tangannya "Ya gue kira gaakan selama ini" ucapnya
"Eh tangan lo kenapa?" tanya allan
"Hah? Nggapapa" ucapnya sambil menatap sierra
"Gapapa gimana? Ini lebam zel" ucap allan
"Tadi kepentok meja, emang kurang ajar tu meja" gerutunya
Allan mendorong kening azel "Lo nya yang ngga hati hati, ngapain nyalahin meja. Udah sono masuk" ucap allan
Azel mendengus ia membuka pintu belakang dan masuk ke dalam mobil diikuti sierra
Allan menarik belakang kerah sierra "Ngapain?" tanyanya
"Ya mau duduk lah" ucap sierra
"Enak aja lo kata gue supir, depan" titahnya
Sierra menggeleng "Duh gue bosen pinggiran mulu sama lo. Udah ya gausah banyak protes" ucap sierra
Allan tertawa kecil "Terus mau lo apa? Depan belakang biar kaya solat, gue jadi imamnya?" tanya allan
"Ih seru juga ya kalo beneran-"
"NGAYAL MULU KERJAANYA, BURUAN LAPER INI ETT" potong azel membuat sierra tertawa
Allan mendengus lagi lagi kayalannya harus berhenti. "lo di depan pokonya" ucap allan sambil menarik tangan sierra dan membuka pintu depan
Haii haii
Masi ada yang bangun jam segini up?
MAKASI YA YANG UDAH BACAA
YOU ARE READING
ALLAN
FantasySequel "MY PERFECT HUSBAND". "Jamet yang ada" ucap sierra kesal "Mana ada jamet seganteng gue" ucap allan sambil tertawa geli "Ada, lo"ucap sierra kesal "Bentar bentar, berarti gue ganteng?"tanyanya Sierra menatap allan kesal "ALLAN PERGI GA LO...
ALLAN.18
Start from the beginning