2| LisKook*

12.5K 1.2K 4
                                    

Happy reading~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy reading~

***

Keluar dari kamar yang dia dan suaminya tempati, Lisa masuk kedalam kamar anaknya. Melihat sekeliling, dia masih merasa bahwa suaminya ini sangat kaya.

Kamar bercat biru muda itu penuh dengan lemari kaca berisikan miniatur kecil dari dinosaurus sampai mobil-mobilan kecil. Dilihat dari balik kaca saja, Lisa sudah menebak jika itu adalah semua yang dibelikan Jungkook untuk Hwa.

Ada dua sofa kecil di sudut dan kasur besar di tengah-tengah ruangan. Diatas tempat tidur itu, Lisa melihat putranya yang tertidur meringkuk seperti bola.

Dia mendekat dalam diam. Memperhatikan wajah merah Hwa yang sangat mirip dengan Jungkook. Ayahnya.

Alis nya hitam yang sesekali berkerut dengan tidak nyaman. Lisa merasa hatinya melembut. Dengan pelan, Lisa mengusap celah diantara alis anak itu.

Dalam hati, Lisa tidak bisa untuk tidak merasa kasihan pada anaknya. Tidak diperdulikan ibunya dan hanya dianggap penerus oleh ayahnya, diasuh oleh pengasuh selama 6 tahun lamanya... Kenapa dia-dimasa-depan begitu jahat pada anak sekecil ini? Apalagi ini adalah putranya sendiri.

"Eugh..." Leguhan kecil terdengar dari sela bibir merah Hwa. Beringsut mencari posisi yang nyaman.

Lisa membungkuk mencium kening anak itu. Dia mematikan lampu dan keluar dari kamar.

Kembali kekamarnya, Lisa langsung merebahkan dirinya diatas tempat tidur. Dia berbalik melihat suaminya yang sudah memejamkan mata. Tertidur.

"Kayak drama aja." Lisa bergumam pada dirinya sendiri. Menghela nafas dengan lelah.

Dia memang tidak tau secara rinci bagaimana bisa berakhir seperti ini. Tapi setidaknya, Lisa sudah tau garis besar dari lehidupan nya dimasa depan ini.

***

Di ruang makan luas, dua orang pria berbeda usia duduk berdampingan. Keduanya menatap takjub pada berbagai hidangan yang tertata rapi diatas meja makan.

Jungkook melihat istrinya, merasa wanita itu benar-benar berubah total dari sebelumnya. Atau... Mungkin, dia saja yang belum mengenal dengan baik?

"Nah, makan yang banyak!" Lisa menyerahkan piring yang sudah dia isi dengan nasi dan lauk pauk kepada suami dan anaknya.

Anak dan ayah yang bahkan tidak pernah bertukar satu katapun itu saling memandang dengan bingung. Memakan makanan mereka dalam diam.

Lisa juga bingung; kenapa jadi kayak kuburan? Ah, itu pasti karena ini adalah kali pertama dia memasak untuk mereka dan kali pertama ruang makan ini digunakan sebagaimana mestinya.

Seorang ayah yang sibuk dengan pekerjaan nya, ibu yang tidak perdulian dan seorang anak berusia 6 tahun yang selalu diasuh oleh babysister- siapa yang akan repot repot mengambil inisiatif untuk makan dimeja makan?

Dibelakang, beberapa pelayan berdiri. Hanya memperhatikan keluarga dari tiga orang itu untuk pertama kalinya berkumpul pada pagi hari.

"Hwa hari ini kesekolah?" Lisa bertanya disela makan nya. Memecah keheningan yang telah lama tercipta.

Hwa mendongkak, menatap ibunya. Dia mengangguk dengan mulut penuh. "Hu'um!"

Lisa tersenyum. "Mama anterin mau gak?"

Mendengar pertanyaan- atau lebih tepatnya tawaran dari Lisa, Hwa kecil mengerejap dengan bingung.
"Mama bisa bawa mobil?"

Dia berucap 'ah' dengan pelan. Pertanyaan dari anaknya membuat Lisa lupa jika dia tidak bisa membawa mobil.

Dia dulu masih berusia 16 tahun yang otomatis tidak bisa menggunakan mobil. Dan yang paling penting dia tidak punya mobil.

"Emang nya gak ada sopir?"

To be continued

Life Of Weddings [END]Where stories live. Discover now