「16」sequel ; 1

2K 254 68
                                    

Jeno membeku , matanya menolak berkedip kala melihat pemandangan mengerikan didepannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno membeku , matanya menolak berkedip kala melihat pemandangan mengerikan didepannya. Tidak mengerikan bagi Jeno jika itu orang lain , namun ini Renjun. Ah, apa bisa masih disebut 'Renjun' bahkan jika wajahnya sudah tak berbentuk? Benar , Renjun meledakkan dirinya sendiri.

Dan Jeno benci mengapa dirinya masih disini. Memegang kepalanya , ia mengingat plaga yang pernah ditanam ayah biadabnya saat dia kecil. Ia membenci dirinya sendiri , saat Renjun menempuh jalan baru , ia tidak bisa menemani kesayangannya itu.

Jeno mencari kain yang dapat menutupi tubuh atasnya yang dimana sudah kehilangan kulitnya. Ia pergi guna menemui penyihir itu, Ten.

Merasa bahwa ada yang harus dibereskan sebelum menyusul Renjun ke neraka nanti. Dan pasti ia tidak tenang jika mati begitu saja tanpa memenuhi keinginannya , ya itu watak Jeno Lee.

'、

Mark menendang gelas plastik di pinggir sungai yang tengah dilaluinya. Dirinya baru sampai di Korea beberapa hari yang lalu tapi sudah bertemu tua bangka mantan ayahnya dulu , ditambah harus mendengar ocehan Eric yang harus menghormati orang tua.

Ha! Orang tua macam Jaehyun tidak pantas Mark hormati.

"Astaga, aku berjalan tanpa melihat jalan." gerutunya ketika melihat sebuah gerbang makam tua diujung jembatan. Tetapi niatnya untuk kembali urung kala mendengar suara sekop yang beradu dengan tanah , dan itu tidak membuat Mark berfikir 'ah mungkin saja ada yang meninggal' . Mark diam-diam memasuki makam dengan senyap , menuju lokasi suara itu berasal.

Plok!

Mark menggigit lidahnya sendiri karena ulahnya , ada nyamuk yang menggigit tangannya dan itu membuat orang yang sedang menggali menatap kearahnya, sial! Mark tidak ada tempat untuk bersembunyi!

"O-oh. Hai." ujar Mark kikuk.

Orang itu , yang memakai pakaian basah serba hitam menarik maskernya kebawah , membuat Mark kaget setengah mati. Itu adalah orang dicarinya selama ini! Adiknya , Lee Jeno.

Dan apa-apaan luka bakar yang dapat ia lihat dari celah kain yang menutupi tubuh adiknya itu!

"Jeno , ini aku! Mark Lee!"

Jeno masih terdiam , kemudian melanjutkan aktivitasnya menggali makam , yang satu seukuran manusia normal , yang satu hanya berbentuk lingkaran kecil.

"Siapa yang kau kubur? Apa kau yang melakukannya?"

"Kalau sudah tahu , pergilah."

Mark terdiam meladeni perilaku adiknya yang sudah berubah drastis. Ah , jangan sok menilai begitu , dirinya bahkan tidak mengenal adiknya dengan baik , kalau iya , pasti Mark sudah dari dulu menemukan Jeno , dan mengetahui alasan kenapa dulu adiknya melakukan itu semua.

"Aku tidak peduli apa yang sudah kau lakukan , ayo pulang . Aku akan menutup jejak mu dan kau bisa sekolah dengan nyaman."

Tangan yang meraih lengannya itu dihempas kasar. Mark kaget tentu saja, meski dia tahu tak mudah membawa Jeno kembali.

ACOSADOR¦NOREN ✔Where stories live. Discover now