"Si Istri pulang nangis nangis. Si suami pulang cuek nggak peduli, suka marah marah, dan akhirnya mereka pisah. Si suami nikah sama selingkuhannya, eh perusahaannya bangkrut. Istri KEDUA nya gamau jadi miskin, si suaminya ditinggal begitu aja. Si suaminya jadi gembel, datang ke mantan istri ngajak rujuk. Eh ternyata mantan istrinya udah punya suami baru dan sukses," ucap Maman panjang lebar dan penuh drama, membuat teman-temannya menahan tawa mendengar ocehan Maman.
"Udah gitu si suami KE TABRAK MOBIL GUYS, minta maaf, terus mati." Maman kembali berdiri dengan kaki berada di kursi dan tangan memegang botol yang adalah sebagai microfon. "Jreng jreng.. KU MENANGIS MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA DIRIMU ATAS DIRIKU."
Lagi dan lagi mereka dibuat tertawa, kali ini seluruh siswa-siswi yang berada di kantin tertawa mendengar cerita dan nyanyian Maman.
"HAHAHA, ngakak njir. Man, kayaknya lo sering nonton, ya, sampai hafal alur cerita di Indosiar," ucap Jek.
"Gue sering diajak nonton sama indung, jadi gue tahu. Lagian sinetron Indosiar alurnya gitu-gitu mulu. Benar nggak tuh?" tanya Maman.
"Benar, benar."
***
"Caper banget sih!"
"Iya, ya, centil banget dia."
"Urang teu suka." (Gue nggak)
Ketiga cewek itu menatap Nada tidak suka, karena Nada saat ini sedang bercanda ria dengan Arya. Saat Nada ke sekolah ini dan sudah terkenal pun mereka sangat tidak suka. Nada itu caper. Nada itu sok cantik. Itulah kata-kata yang mereka ucapkan saat itu.
"Gue cemburuuuuu," rengeknya melihat kedekatan Nada dan Arya.
"Sabar, sabar."
"Gue nggak rela, kalau Arya suka sama Nada. Apalagi sampai mereka pacaran!"
"Jangan sampai!"
"Emm.. urang ada rencana."
"Apa tuh?" Mereka pun akhirnya saling mendekat, lalu berbisik merencanakan sesuatu. Tanpa sadar, Aksa mendengarnya. Aksa juga mendengar apa yang mereka merencanakan.
Kenapa mereka sejahat itu?
***
Bel punya berbunyi. Nada saat ini menunggu Arya di halte. Sudah beberapa menit, Arya masih belum datang. Sembari menunggu, Nada mendongakkan kepalanya. Terlihat sosok Aksa di depannya, Nada pun mengerutkan keningnya.
"Aksa?"
"Pulang bareng gue," ucap Aksa tiba-tiba.
Nada mengerutkan keningnya. "Pulang bareng lo? Nggak! Gue mau bareng sama Arya," tolak Nada.
"Dia nggak datang-datang," ucap Aksa.
"Dia bakal ke sini kok," kata Nada. Aksa tidak menjawab, namun ia menatap serius Nada. Kenapa Nada sangat keras kepala?
"Lo ngapain lihatin gue kayak gitu?" tanya Nada.
"Pulang bareng gue," ajak Aksa sekali lagi.
"Lo kok maksa sih?" tanya Nada bingung. "Gue nggak mau, gue mau nunggu Arya."
"Lama," ucap Aksa.
"Biarinlah. Gue bakal tetap nunggu dia!" tolak Nada membuat Aksa menahan amarah, ia pun pergi meninggalkan Nada.
Sedangkan Nada menatap Aksa sebal dan aneh. Aksa tiba-tiba saja mengajaknya pulang. Nada benar-benar tidak mengerti. Aksa pun sudah mulai menghilang dari pandangannya Nada.
YOU ARE READING
AKDA (On Going)
Teen FictionCerita Akda ini disingkat dari Aksara Sunda, sebuah materi pelajaran Bahasa Sunda. Namun juga di dalam kisah ini Aksara Sunda mempertemukan dua orang remaja sekolah, yaitu Aksa dan Nada. Kisah ini diawali dengan sosok Nada yang tidak menyukai Aksara...
15. ᮞᮨᮞᮥᮃᮒᮥ ᮕᮓ ᮔᮓ
Start from the beginning
