AKDA (On Going)

15. ᮞᮨᮞᮥᮃᮒᮥ ᮕᮓ ᮔᮓ

SELAMAT DATANG.

SELAMAT MEMBACAAAA. JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE.

KALAU ADA YANG TYPO BANTU YAA.

***

15. SESUATU PADA NADA

Aksa kini berada di tengah-tengah para anggota geng SAKAS, hal itu membuat siswa-siswi di kantin menarik perhatian mereka. Aksa tidak peduli, kini Aksa hanya menyimak obrolan mereka.

Ada yang sedang membicarakan jadwal mereka, membicarakan balapan, dan lainnya. Kadang ada hal yang mereka bicarakan sampai mereka tertawa lepas. Walaupun Aksa menyimak, tapi Aksa tidak mengerti dengan obrolan mereka.

Tommy, si Ketua geng SAKAS yang baru dilantik sejak dua tahun lalu. Dua tahun lalu masih dianggap baru, tidak lama. Tommy dipercayai oleh Ridho untuk menjadi ketua, karena memang Tommy seorang lelaki yang tegas, pemberani, dan memang pantas menjadi ketua.

Siswa-siswi SMA Angkasa Bandung siapa yang tidak kenal dengan sosok Tommy? Semua mengenalnya. Tidak hanya di sekolah ini, tapi di sekolah lain pun mereka mengenal Tommy.

Walaupun otak tidak seperti Aksa, namun Tommy masih ada hati yang baik. Tidak diperlihatkan, tetapi jika bersama orang yang sudah mengenalnya sejak lama itu akan terlihat.

"Sa, tahu nggak sekolah kita, kan, lagi ramai sama kedekatan si Arya sama Nada," kata Tommy kepada Aksa dengan tiba-tiba.

"Hm, tahu," balas Aksa.

"Dan gue sering ngelihat lo sama si Nada, jadi lo nggak cemburu dengar kedekatan mereka?" tanya Tommy.

"Dia bukan siapa-siapa gue," jawab Aksa.

"Tapi gue yakin si Arya cuma caper doang deketin si Nada, dia obsesi karena kecantikan si Nada," kata Tommy.

"Mereka nanti kayak sinetron Indosiar nggak, ya?" ucap Maman sembari melihat Arya dan Nada yang sedang duduk dan menikmati makanan mereka.

"Kayak sinetron Indosiar gimana, Bang?" tanya Agil.

"Lihat," tunjuk Maman ke arah di mana Arya dan Nada berada, mereka pun mengikuti arah yang ditunjuk oleh Maman.

"Berawal dari ketemu, kenalan. Wah siapa tahu si Arya ngajak si Nada nikah. Nanti ada lamaran, terus nikah, terus si Nada hamil.."

Ucapan Maman saat itu mulai menarik perhatian Aksa, Aksa menoleh ke belakang, melihat apa yang dilihat mereka-mereka. Terlihat Nada tersenyum dan tertawa saat bersama Arya.

"Si Arya kerja dikantor.. terus ada karyawan cantik.. terus dibaperin.. terus si Arya selingkuh.. terus kepergok sama si Nada deh," ucap Maman panjang lebar.

"Udah gitu, Bang, gimana?" tanya Fauzan.

"Didatangin sama si Nada. Terus ditanya tanya 'dia siapa mas?'. Si Arya jawab 'Dia pacar aku, mulai detik ini kamu aku talak!'" Maman pun bangkit, sembari memegang sebuah botol. "Langsung ada lagunya. KU MENANGIS MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA DIRIMU ATAS DIRIKU."

Mendengar nyanyian Maman membuat teman-temannya tertawa dan pastinya itu menarik perhatian siswa-siswi yang berada di kantin, termasuk Arya dan Nada.

"Ngakak, Njir!" tawa Agil melihat tingkah Maman.

Maman kembali duduk. "Si Nada sama si Arya ngelihat eng, kita ganti jadi si istri dan si suami," ucap Maman pelan.

"Lanjottt!"