[SIX] OLD FRIENDS

23 13 4
                                    

"Ally! Seriously?!"

Nina sang adik duduk di samping tempat tidur Allison dan memperhatikan Allison yang terlihat bingung memilih baju yang akan dipakainya. Wajahnya terlihat penasaran sekaligus bersemangat ketika mengetahui sang kakak akan 'berkencan' dengan Tim Hiddleston.

"Bagaimana bisa kamu berkenalan dengannya?" Tanya Nina semakin penasaran. Allison hanya memutar matanya malas.

"Shut up, Nina!"

"Urus saja urusanmu sendiri!" Ucap Allison membuat Nina merenggut.

"Ck! Aku kan hanya ingin tahu! I can't believe you knew him!"

"Kamu mau tahu saja! Lagipula, kenapa kamu tau tentang dia? Bukannya kamu hanya peduli dengan rock star, boyband, atau sejenisnya?" Tanya Allison sambil mengambil baju yang akhirnya dia putuskan untuk dikenakan besok.

"Apa kau tidak tau, Ally?"

Allison hanya mengendikkan kedua bahunya lalu mencari aksesoris yang cocok untuk bajunya.

"Tom Hiddleston merupakan salah satu pria lajang terseksi yang dipilih oleh Men Magazine tahun lalu. Dia satu-satunya pelukis yang masuk kategori itu!"

Allison membelalakkan mata terkejut. Adiknya Nina yang notabene nya tidak pernah mengikuti Tom Hiddleston bisa mengetahui hal itu. Sedang dia sama sekali tidak mengetahuinya. Well, mungkin karena kemalasan nya untuk membaca berita tentang dunia entertainment dan lebih fokus pada karya-karyanya yang di update sang Seniman langsung di situs resminya.

"Aku terkejut kamu tidak mengetahui hal itu, Ally!" Ucap Nina lalu terbahak melihat Allison yang terkejut.

"Aku tidak peduli tentang hal itu! Aku hanya peduli dengan karyanya saja!"

"Are you sure? Apa kamu tidak pernah membayangkan mendesah dibawahnya?!"

"NINA!!!!!!"

▶The Changing Time◀

Tom yang tengah mengecheck beberapa email terlihat sangat serius. Ada banyak email permintaan untuk mengadakan pameran seni di kota bahkan negara lain. Tom sebenarnya senang melihat banyak yang mulai berminat dengan lukisan hasil karyanya. Namun, entah mengapa dia tidak begitu antusias.

Ketika tenggelam dalam kesibukannya, mendadak ponsel miliknya berdering. Senyum merekah begitu saja ketika mengetahui jika sahabat lamanya menelpon.

"Hello Tom! What's up bro!"

Terdengar suara sahabat kentalnya yang berasal dari Australia. Sahabat yang sudah dia anggap sebagai saudara sendiri, Chris.

"I'm doing fine! How about you? How about Elsa and the kiddos?"

Chris tertawa, "Kami semua baik-baik saja! Bahkan kami semua tengah dalam liburan!"

"Oh ya? Pasti sangat menyenangkan! Sampaikan salamku untuk anak-anak! I miss them so much!! "

"Baiklah-baiklah!"

"Akan aku sampaikan! Tapi--" Chris menjeda sebentar sembari terkekeh, "mungkin lebih baik kamu sampaikan sendiri kepada mereka!"

Tom mengenyitkan dahinya tidak mengerti, "Maksudmu?"

Chris semakin tertawa kencang, hingga Tom yakin mendengar suara Chris sangat dekat dengannya. Suara bel apartemen kemudian terdengar. Tom yang masih bingung kemudian membuka pintu dan terkejut ketika melihat, Chris, Elsa, dan ketiga anaknya memamerkan senyum lebar.

The Changing TimeWhere stories live. Discover now