{5}

264 37 2
                                    

-Let's Try-

Pagi yang cerah, matahari nampak bersinar cukup terang dan langit nampak bersih. Sayangnya, cuaca pagi ini berbeda dengan suasana hati Nayeon. Ada satu nama yang membuat pagi Nayeon jadi suram begini. Jungkook, tentu saja. Pria itu tega sekali membohongi Nayeon kemarin. Katanya Jungkook akan menelponnya, tapi apa? Sama sekali tidak ada panggilan masuk, bahkan pesan saja tidak ada. Sebenarnya Jungkook niat tidak sih, menjadikan Nayeon pacarnya?

"Akh!" Nayeon memekik kesal sambil menghentakkan kakinya. "Dasar menyebalkan!"

Nayeon mempercepat langkahnya menuju halte bus. Dia langsung duduk di kursi halte sambil memajukan bibirnya.

Pria itu, lihat saja nanti saat aku bertemu dengannya, batin Nayeon sambil mengepalkan tangannya.

"Selamat pagi."

Nayeon sedikit tersentak saat suara itu menyapa. Dia mendongak dan mendapati seorang pria yang tersenyum lebar hingga dua gigi besarnya terlihat begitu jelas.

"Kau!"

"Oh, kenapa Sweetheart? Kenapa kau terlihat kesal begitu?"

Bugh!

"Aw! Hey, kenapa tiba-tiba kau memukulku?"

"Kau yang kenapa Kak Jungkook?"

Pria itu; Jungkook mengernyit heran. "Kenapa? Ada apa?"

"Tidak tau, pikir saja sendiri," kata Nayeon sambil bersendekap dan memalingkan muka.

"Eh..." Jungkook mengernyit heran.

"Kau kenapa?" tanya Jungkook sambil mendaratkan bokongnya di samping Nayeon.

"Ada apa, hum? Kenapa kekasihku ini murung di pagi hari?"

Nayeon tak menjawab dan masih memalingkan muka sambil bersendekap. Jungkook terkekeh saat mendengar apa yang ada di pikiran Nayeon.

Dasar pria stress! Brengsek! Tidak peka! Bodoh! Ini semua karena dia! Dia bilang mau menjadikanku kekasihnya, tapi dia saja membohongiku. Dia bilang mau menelfon tapi dia berbohong! Setidaknya dia menelponku. Uh! Menyebalkan!

"Nay," panggil Jungkook.

"Maaf ya, karena tidak menelfonmu semalam sepeti janjiku. Kau tau sendiri, aku mahasiswa tingkat atas dan aku punya banyak tugas, belum lagi tugasku di organisasi. Kau tau kan, baru saja dibuka pendaftaran untuk anggota baru? Aku jadi narahubungnya, jadi... aku cukup sibuk. Aku tidak bisa mengirim pesan padamu karena aku harus membalas pesan dari pendaftar."

"Kau pikir aku peduli?" sinis Nayeon.

Jungkook terkekeh mendengar ucapan Nayeon.

Dasar menyebalkan! Jadi dia lebih memilih membalas pesan orang lain daripada mengirim pesan padaku? Kekasihnya? Heol.

"Aku kemarin sudah memikirkan untuk menerimamu jadi kekasihku. Tapi sepertinya tidak jadi. Kakak ternyata sangat menjengkelkan. Ternyata Kakak itu pembohong," kata Nayeon.

Jungkook menghembuskan nafas. "Padahal aku tulus padamu, Nay," kata Jungkook lirih.

"Aku pikir, walaupun kau belum menyukaiku, aku bisa membuatmu menyukaiku. Kita sudah mengawalinya dengan baik sebelumnya. Hanya saja... karena malam itu, semua jadi kacau. Aku mencoba meminta maaf, tapi sepertinya..."

"Aku sudah memaafkanmu untuk yang itu," sela Nayeon. "Aku pikir, kau memang sangat salah. Tapi responku mungkin terlalu berlebihan. Aku pikir aku harus menjauhimu karena kau ini brengsek, berani menciumku seenaknya. Tapi... setelah aku pikir, kau orang yang cukup baik. Asal kau tidak mengulanginya lagi, mungkin aku tidak masalah. Lalu untuk yang kemarin... Aku pikir kau bohong atau bercanda. Aku hanya kesal saja," kata Nayeon sembari memainkan kuku jarinya.

My Vampire Mate [TERBIT]Where stories live. Discover now