Part 17 - Missing Daddy

447 72 14
                                    

Jeno tertawa pada dirinya sendiri sembari menggulir layar ponselnya, membaca komentar dari teman-temannya di postingan instagram yang ia upload satu jam yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno tertawa pada dirinya sendiri sembari menggulir layar ponselnya, membaca komentar dari teman-temannya di postingan instagram yang ia upload satu jam yang lalu. Beberapa komentar konyol dari Frat Boyz juga komentar flirty dari beberapa akun yang menamai mereka sebagai fans Jeno. Laki-laki itu mendengus. Fans apaan. Sejak kapan gue jadi artis? Pikirnya.

Jeno beralih dari instagram ke galeri, melihat dan mengenang foto-foto yang diambilnya bersama Siyeon ketika mereka pergi ke Gading Festival. Padahal baru kemarin, tapi rasanya ia kangen banget sama Siyeon. Kegiatannya lalu terhenti ketika pundaknya ditepuk oleh seorang gadis yang sekarang mengambil tempat di sampingnya, "serius banget main hape,"

Jeno tersenyum dan memberikan segelas ice americano kepada gadis itu, "nih, buat lo."

Gadis cantik itu tersenyum senang, "tumben banget? Ada apaan, nih?"

"Traktiran aja dari gue, kan kemarin lo udah bantuin gue, Rin."

"Bantuin apaan?" tanyanya sambil mengernyit

"Milih kalung itu, loh, yang waktu itu di kelas."

Karina menepuk jidatnya, "oh, itu. Ya elah, santai aja kali. Terus, gimana? Bunda suka sama kalungnya?"

"Bunda?" Tanya Jeno yang disambut anggukan dari Karina

"Gue gak kasih kalung itu buat bunda, Rin."

"Terus... buat siapa?"

"Siyeon." Jawabnya sambil tersenyum. Apa pun itu jika terkait dengan Siyeon selalu membuat perasaannya menjadi membaik. Hobinya senyum terus. Bentar lagi juga dilabeli sebagai orang gila sama Frat Boyz.

"S-siyeon? Gue pikir buat bunda atau tante Krystal."

"Enggak, itu buat Siyeon. Dan dia suka banget sama kalungnya. Makanya gue inisiatif aja beliin lo kopi sebagai ucapan terima kasih."

Karina terdiam. Jadi, kalung yang ia pilih sesuai dengan seleranya itu untuk Siyeon? Ia pikir waktu itu Jeno ingin memberikan hadiah untuk bunda atau tantenya pakai fee part time-nya. Ternyata salah. Karina menelan ludah mendengar kenyataan yang entah mengapa membuatnya merasa tidak nyaman. Ia tidak seharusnya merasa seperti ini, kan?

"Jangan bilang... lo gak tahu gue udah jadian sama Siyeon? Kan lo denger sendiri, Rin, waktu itu dia panggil gue apa?"

"Gue... tahu kok. Cuma gak nyangka aja kalau kalung itu buat dia."

"Nah, sekarang udah tahu, kan? Ternyata selera cewek tuh mirip-mirip, ya. Dia suka juga sama yang lo pilih itu."

"Iya, Jen."

"Tau, gak, kemarin gue—"

"Jen, sori, tapi gue harus ke toilet dulu. Nanti aja, ya, ceritanya."

"Oh, yaudah. Gue tunggu sini aja, ya. Nana juga belum dateng."

"Gak usah. Lo duluan aja sama Nana." Jawab Karina sambil berlalu meninggalkan Jeno yang menatapnya bingung. Aneh.

EnamórateWhere stories live. Discover now