Part 16 - First Day

459 72 1
                                    

Jeno merangkul Siyeon dan berjalan bersama memasuki kafeteria. Semua mata memandang mereka, membuat Siyeon merasa risi karena tatapan itu. Mungkin kalau Siyeon sendiri yang ditatap seperti itu ia akan merasa biasa aja, tapi kali ini dia merasa tidak nyaman. Padahal Jeno bersamanya, kenapa ia harus merasa begitu?

"Gak usah dipeduliin, biasain. Aku bakal nempel terus sama kamu," ucap Jeno sambil berbisik

Idih. Aku?

Siyeon bergidik ngeri. Jujur aja dia belum terbiasa sama perubahan status di antara mereka, mungkin karena selama ini dia telah menutup diri dan hati rapat-rapat jadi masih belum bisa merasa nyaman dengan perubahan di antara mereka. Apalagi Jeno udah mulai mengganti kata 'gue' jadi 'aku'.

Kadang dia suka mikir, ini beneran gak sih, mereka udah jadian?

Siyeon bisa melihat beberapa orang di sana menatap mereka sambil berbisik. Kalau jadi mereka dia juga paham, sih, kenapa mereka bisik-bisik dan heboh gitu. Seorang pangeran kampus yang diidamkan semua orang sekarang menjalin hubungan dengan gadis yang terkenal karena sikap dinginnya.

Kenapa bisa? Mereka heran banget pasti.

Tapi, seperti kata Jeno tadi, jangan dipeduliin.

Siyeon kembali menatap ke depan dan meneruskan jalannya bersama Jeno menuju meja yang udah dipenuhi oleh semua anak Frat Boyz yang sekali lagi, meledek mereka.

Jeno mempersilahkan Siyeon untuk duduk terlebih dahulu di samping Yuqi yang menatapnya dengan wajah girang. Kayak anak kecil dikasih permen.

"Akhirnya Jeno melepas masa jalang," ucap Mark

"Lajang, bego." Sanggah Haechan

"Gimana rasanya punya pacar?" Tanya Renjun

Hendery tertawa, "Kalau dia posesif bilang ya, Siyeon. Biar gue training dulu."

"Idih. Gegayaan mau training hubungan lu aja kandas mulu. Mau lu training jadi buaya?" Tanya Dejun

"Itu mah spesialis lo, Lucas sama Haechan."

"Idih." Ucap mereka serempak. Hendery cuma ketawa sambil bilang para buaya itu kompak.

Jeno ketawa sedangkan Siyeon hanya geleng-geleng melihat kelakuan teman-teman Jeno. Well, sekarang udah jadi teman dia juga, sih.

Yuqi memegang tangan Siyeon, "Selamat, ya. Semoga langgeng. Selamat bergabung juga di lingkaran setan, sekalinya masuk lo bakalan susah keluar."

"Weh, lambe! Main setan-setan aja, lo, Qi." Ucap Jaemin

"Ya, kan, yang ngomong setan, Na. Circle ini kan terbentuk atas dasar otak setan dan dipimpin oleh setan itu sendiri," ucap Haechan

Lucas nimpuk Haechan pake sosis goreng yang baru mau dia makan. Haechan cuma ketawa, "pawangnya marah, sieun euy."

Yuqi memeluk Lucas dari samping, memasang wajah minta perlindungan yang hanya ditatap oleh Haechan dengan wajah julidnya, "Sekali lagi ledekin cewek gue rahasia lo gue bongkar nih."

Yuqi duduk tegap, menatap Lucas penuh tanya, "Rahasia apa?"

"Jadi—"

Haechan bangun dari duduknya dan setengah membungkuk, ia menyumpal roti bakar ke mulut Lucas, "Gak ada."

Lucas mengunyah roti tadi sambil ketawa. Wajah Haechan memerah karena panik.

"Apaan, sih? Lo bisa ya rahasia-rahasiaan dari gue, Chan?"

"Gak ada rahasia gue bilang. Tapi buat masalah ini lo gak perlu tahu. Kapok gue foto kecil gue lo sebar."

"Segitu takutnya lo, Chan, sama Yuqi? Jadi gini, Qi—"

EnamórateOnde histórias criam vida. Descubra agora