👑 10

121 23 0
                                    

Apa yang dilakukan seorang penjahat jika kejahatannya mulai terkuak?
Ia akan salah bertindak.
.
.
.


"Apa kau sudah selesai? Cepatlah! Nanti kita terlambat.."

"Sebentar.. aku hampir selesai.."

"Sebaiknya kita tinggalkan saja dia.. kita akan terlambat jika harus menunggu lebih lama.. Aish! Sebenarnya apa yang sedang ia lakukan.. sudah satu jam dia dikamarnya?!"

Brak..

"Ya! Apa kau tidak bisa satu hari saja tidak cerewet.. kau membuat telingaku sakit.."
Eunha membuka pintu kamarnya dengan perasaan kesal, tentu saja ia kesal, gara-gara kakaknya ia jadi tidak bisa leluasa bersiap-siap untuk pergi ke pesta nanti.

"Sudahlah.. jika kalian bertengkar terus akan membuat kita semakin terlambat.."
Sang ibu menengahi.

"Aish! Jika bukan karena ibu yang memintanya, pasti aku sudah mencekikmu.."

"Apa kau bilang?! Ya! Kaulah yang membuat kita menunggu.. awas saja ya kalau kita terlambat!"

"Sudah-sudah.. sebaiknya kita berangkat sebelum terlambat.."
Lalu Eunha, Yerin, ayah serta ibunya berangkat ke pesta. Karena tempat diadakannya pesta dekat, mereka memilih untuk berjalan kaki.

Tentu saja, keluarga Kim memang orang yang paling menonjol diantara keluarga lainnya, mereka bisa dibilang paling kaya diantara lainnya. Mereka tak butuh gedung atau tempat untuk mengadakan pesta itu, halaman depan rumah mereka bahkan sudah lebih dari cukup untuk menampung ratusan tamu ditambah lagi dengan rumah mereka yang bersebelahan dengan luas halaman yang sama, bisa dibayangkan beribu-ribu tamu bahkan mungkin bisa hadir didalamnya.

Sekarang baru pukul 20.00 yang berati 15 menit lagi acara akan dimulai. Terdengar suara musik  bermeter-meter dari tempat acara digelar. Selain itu berpuluh-puluh mobil brand ternama juga terlihat terjejer rapi hingga menutupi pinggir jalan.

"Wah.. banyak sekali tamu yang hadir.. ini hanya perayaan ulang tahun, tapi yang hadir sudah seperti satu kota.. bagaimana jika yang digelar adalah acara pernikahan? Wah.. mungkin satu negara akan datang.."

"Jangan berlebihan.. kau seperti tidak tau saja bagaimana orang penting mengadakan acara.."

"Diamlah.."

"Ayo sebaiknya kita bergabung.."

"Sebentar.."
Yerin tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu tangannya terlihat merogoh saku celananya dan mengambil benda berbentuk pipih dari sana.

Sowon.
15 panggilan tak terjawab.

"Kenapa?"

"O! Sepertinya aku memiliki urusan.. kalian bergabunglah dulu dengan mereka, aku akan segera kembali.."

Setelah Yerin melihat ponselnya ia langsung berlari memisahkan diri dari mereka.

"Ada apa dengannya?"

"Entahlah, sudahlah lebih baik kita bergabung.. aku sudah tidak sabar mencicipi semua makanan yang mereka sajikan.."

"Ha.. ha.. ha.."

"Eunha!.."
Dari kejauhan terlihat Yuju tengah melambaikan tangannya.

"O! Itu Yuju.. hai.."
Eunha membalas lambaian tangan Yuju.

"Ibu, ayah aku akan kesana.."

"Baiklah.."
Segera setelah itu, Eunha langsung menuju ke arah teman-teman kelasnya berkumpul, termasuk Yuju.

✓ Throne  ||•G friend•|| Where stories live. Discover now