Hafine masih tersenyum senget .
" Seronok tenung muka aku ?... Ke kau tenung bibir aku ? " Soalan berbalas soalan .
" Mana ada saya tenung bibir awak . Dah lah bibir macam ikan jerung . "
" Ikan jerung ? " Mata Hafine mengecil . Makin ke bawah leher Dellia Jasmien dipaut . Dan-
Cup !
Satu ciuman menyapa pipi kanan Dellia Jasmien .
" Hey ! "
Cup !
Di sebelah kiri pula .
" Yah ! Encik Hafine . Ini sekolah . Bukan rumah . Malulah orang nampak nanti . " Jelas Dellia Jasmien dengan muka menahan sabar dengan gelagat Hafine . Bertalu-talu kedua-dua pipinya dikucup . Makin dihalang , makin dilakukan .
Pergerakan Hafine tergendala .
" What your means by that ? Ouh... Kiranya kalau kita di rumah , aku boleh buat apa sahaja dekat kau ? Kalau macam itu , balik nanti kita buat ya . " Usik Hafine dengan senyum nakal .
" Ei ! Awak ni kenapa gatal sangat ni ? " Pipi Dellia Jasmien mula berona merah . Hafine ini selalu cakap tidak bertapis . Malulah dia .
" Like what I said before , aku gatal dengan kau saja . So , kau kena banyak-banyak bertahanlah dengan perangai mengada aku ni . "
Dellia Jasmien mengguling bebola mata . Tangan Hafine yang masih memaut batang lehernya dipegang .
" Boleh tak awak lepaskan leher saya? Leher saya dah lenguh . Kalau awak terus begini ... Mungkin saya akan berjalan seperti zombie nanti . Awak nak ke isteri awak ni jalan seperti zombie ? "
" Boleh juga . Mana tahu sewaktu kau berjalan nanti , ada orang offer kau jadi pelakon untuk zombie movie sekaligus aku boleh jadi terkenal sekali , bukan ? "
Bibir Dellia Jasmien mengetap . Tidak lama kemudian , pautan dilehernya terasa melonggar . Kini , lengannya pula menjadi mangsa .
" Duduk sini. Sandar dekat pokok. " Arah Hafine tanpa riak . Dellia Jasmien menurut , tidak membantah . Dia duduk bersandar pada pokok . Kaki dilunjurkan agar kedudukannya selesa .
Tanpa sebarang bicara , Hafine meletakkan kepala di atas peha sang isteri . Dellia Jasmien kelihatan tersentak .
Dia kaget namun sehabis boleh dia cuba membiasakan diri dengan keadaan seperti ini . Nafas dihela perlahan .
" Kenapa awak relax saja saya tengok ? Cikgu awak tak masuk kelas ke ? "
Hafine hanya gumam kecil . Dia menutup mata . Barangkali mahu melelapkan mata untuk seketika . Dellia Jasmien mencebik .
Lebih baik duduk rumah kalau tiada benda nak dilakukan di sekolah .
" Kau ? "
" Cikgu ada mesyuarat sehari ni . Itulah sebab saya merayau ni . Kalau saya tahu baik saya duduk di rumah saja ."
" Tak apa. Kau boleh spent time lama-lama dengan aku . Now , usap rambut aku. I wanna sleep for a while . " Tangan Dellia Jasmien , Hafine bawa naik ke atas kepala .
Kemudian , dia lepaskan tangannya . Tangannya naik memeluk diri sendiri . Dellia Jasmien tidak terkata apa-apa .
Dia ikutkan sahaja . Perlahan-lahan rambut Hafine dibelai lembut . Cemburu betul dia dengan rambut Hafine . Lembut sangat .
Rebonding ke ?
Serius dia jealous . Lagi-lagi rambut Hafine dengan sendiri berterbangan apabila angin sepoi-sepoi menderu ke mari .
![](https://img.wattpad.com/cover/188152295-288-k944965.jpg)
YOU ARE READING
My Mate , That's Diavolo Criminale
Action" She's my girl . Don't touch her . Nobody can steal her from me . I don't care who both of you are . Even though criminal such as me , touch her , both of you dead. " - Kizz Calvien ft Aisha Kim - " A million times over , I will always choos...
↭ Forty Four
Start from the beginning