"Teruntuk bintangku...
Aku minta maaf karena sampai harus meninggalkanmu disaat kau mencintaiku...
Berbahagialah selalu wahai gadis cantikku..."
"Kau adalah bintang bagiku aroo-ya"
Berisi pria yang berjuang demi mendapatkan dan meluluhkan hati sedin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apakah dengan mudah kau melupakan kisah kita?"
Happy reading...
Gadis itu, aroo baru saja sampai di kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di atas ranjang empuk nya itu.
"Lapar..." Gumam gadis itu, ia beranjak dari kasurnya lalu pergi ke dapur untuk mencari apa yang bisa ia masak dan makan.
"Yang benar aja, mie instan lagi.."
Helaan nafas itu terdengar bercampur perutnya yang tengah berbunyi. Mungkinkah ia keluar untuk sekedar membeli bahan makanan untuk ia masak? Pikirnya begitu.
"Dari pada harus mati karena mie instan... itu benar benar memalukan" Ia menatap jam arlojinya waktu baru menunjukan pukul 14.50
Gadis itu bergegas mengganti pakaiannya untuk sekedar membeli bahan makanannya.
***
"Jaeminn, anakku sudah pulang.." Sambutan sumringah wanita paruh baya usia nya hampir mendekati 40 tahunan, namun dirinya masih terlihat seperti remaja umur 20 tahunan.
"Bunda jangan berlebihan..." Kekehen kecil dari pria itu sambil memegang kedua tangan wanita paruh baya itu.
"Kau sudah makan? Bunda masakin special untuk kamu"
"Wah.. bunda memang terbaik" Senyum na jaemin mengembang kala melihat wanita yang ia cintai dan sayangi, bundanya bahagia.
"Ayo makan, bunda juga mau makan"
"Iya iya..."
***
Gadis itu, aroo tengah menenteng belanjaannya dari pasar dengan sedikit kelelahan.
"Astaga, kenapa begitu banyak ibu ibu yang menyerang, padahal harganya tidak terlalu tinggi tapi di permasalahkan" Gumamnya dengan ekspresi kesal.
Bruk!!
"Aduhh!!"
"Bocah, kalo jalan liat pakai mata!" Teriak seorang ahjussi yang terlihat sedang tidak bersahabat.
"Mianhae, tapi kau lah yang tiba tiba menabrakku ahjussi" Balas tak mau kalah aroo, karna ia merasa ada di jalur yang benar.
"Apa tadi kau katakan!?, kau pikir kau siapa!" Ahjussi tersebut sudah mengepalkan tangannya.
"Aku merasa aku tidak bersalah ahjussi, kau lah yang tiba tiba menabraku" Gadis itu mulai geram dengan ahjussi di depannya, ia dengan berani menatap kedua mata yang terlihat seram.
