Chris: Taman

347 33 6
                                    

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Chris menatap langit-langit kamarnya, barangkali serangga yang terbang mengitari bohlam sudi untuk mengasihaninya. Bibir pucat mengulas senyum menepis mata yang menahan rindu, hitam legam dan kosong. Pada titik ini sangat waras untuk bertanya "Tubuh yang letih, apa jiwa Tuanmu masih disana?"

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Bangkit dari ranjang lapuknya, lunglai melihat pintu yang selalu terbuka lebar, angin yang menusuk diantara angan yang dia tunggu. Terdiam didepan teras rumahnya, duduk bersila dilantai yang dingin melihat pekarangan dengan rumput yang semakin meninggi. Taman indah yang ditata dengan cinta kini sudah bisa disebut hutan rimba tanpa harapan.

"Saya rindu kamu Hyunjin, tolong pulang."

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Gumam yang memohon, hati yang mengemis. Bisa dirasa memori seakan berputar, kembali ke masa-masa sekolah yang indah. Disaat Hyunjin, lelaki yang paling manis di hidupnya datang dan mewarnai masa mudanya.
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀

***
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Matahari begitu terik, posisinya yang tepat diatas kepala memberikan rasa menyengat yang begitu panas dan gatal. Begitu kau memasuki ruangan yang teduh kau akan sadar betapa hangatnya suhu rambutmu.

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Omong kosong soal Matahari, Para Lelaki yang sudah menginjak masa remaja itu tetap asyik di lapangan. Berkutat dengan bolanya tak peduli peluh disekujur tubuh. Beberapa dari mereka melepas pakaiannya dan melemparnya asal seolah sadar tubuh muda dan otot mereka memang waras untuk dipertontonkan.

"Chris lihat, Hyunjin datang tuh!" Minho memanggil pelan kawannya yang berdiri hanya sekitar dua meter dari titiknya, kepalanya menoleh memberi isyarat.

"Ah, mana Hyunjin?" Mata Chris langsung terkunci pada pria manis yang selalu dia bicarakan sepanjang waktu. Ketua kelas yang lembut namun juga tegas, Rambutnya yang selalu diikat agak berantakan, Lelaki yang terlalu memikat sampai membuat Chris gila.

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Tak ingin kesempatannya kali ini terbuang sia-sia, Chris berjalan kepinggir lapangan dalam rangka 'beristirahat' melepas seragamnya yang sudah basah sembari berjalan kearah pria manis yang duduk dipinggir sana.

"Tumben kesini Hyun." Chris melempar seragamnya ke sandaran kursi, membuka botol air minum dan tidak lupa duduk disebelah Hyunjin.

"Kantin penuh, sepenuh itu sampai aku milih istirahat disini aja." Kekeh Hyunjin sembari membuka bungkusan Snack ditangannya.

"Yaudah disini aja, saya temani." Ucap Chris santai memanipulasi hatinya yang meletup-letup.

"Caramu bicara sama aku lucu, serius."

"Oh ya?"

"Formal gitu tapi aku suka, that's your charm!"

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Chris kehilangan fokusnya untuk sesaat, Hyunjin mengatakan hal tadi sambil mengulas senyum manis di bibirnya, begitu manis sampai mata cantiknya ikut menyipit dan tersenyum.

"Ah gitu ya, kalau keberat-"

"No, gak perlu diubah. Kan udah kubilang aku suka." Bibir mungilnya itu masih mengulas senyum merona. Rasanya Chris harus mulai menahan diri agar tidak sampai mencumbunya tiba-tiba.

"Bagus deh kalau kamu suka cara saya bicara." Tersenyum kikuk, menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal. Chris benar-benar dibuat lemah oleh pesona lelaki berparas manis disampingnya.

Determinasi || ChanjinWhere stories live. Discover now