Syahadat di Langit Seoul

711 219 77
                                    

Seperti yang sudah direncanakan, setelah salat jum'at selesai, para jamaah tetap tenang di Masjid Itaewon mengambil duduk saling merapat, mengerumuni area di mana prosesi ikrar dua kalimat syahadat Hyun Jae akan dilaksanakan, di lantai dua, di depan ruang imam.

Kini, di ujung ruangan lantai dua Masjid Itaewon yang menjadi muara kerumunan itu, Sayyid Cho tengah berdiri membuka acara, membuka pengertian jika akan diadakan prosesi ikrar dua kalimat syahadat, alasan utama kenapa para jamaah ditahan untuk tidak langsung pulang.

Tak berselang lama, nama Park Hyun Jae pun dipanggil dan mulai masuk ke area tersebut didampingi Paman Zubair. Mengambil posisi, berdiri merapat di sebelah Sayyid Cho yang bersebelahan dengan imam besar Masjid Itaewon yang akan membimbingnya dalam prosesi sakral nanti, Syekh Muhammad Lee.

Sebelum memulai prosesi ikrar itu, Hyun Jae ditanya perihal alasan kenapa akhirnya berkeinginan menjadi sosok Muslim oleh Sayyid Cho.

Ia pun menjawab dengan mic tangan yang sudah dialihkan ke tangannya, jika semua itu berawal dari kejemawaannya menjadi sosok yang tak percaya Tuhan, menganggap dunia ini ada begitu saja karena siklus alam, yang nyatanya kepercayaan itu justru beralih-alih akan kecewa dirinya yang merasa beban hidupnya yang tak kunjung usai, Tuhan yang tak adil.

Hingga akhirnya, dirinya dipertemukan dengan sosok gadis Muslimah Indonesia, Allah memberi pengertian dan pemahaman baru kepadanya perihal ketuhanan lewat Muslimah ini, mematahkan pola pikirnya sebelumnya, sampai di titik mengenal Islam, lalu perlahan mempelajarinya. Pula tak lepas dari bimbingan yang penuh pelajaran dari Sayyid Cho dan Syekh Muhammad Lee di akhir beberapa bulan ini.

Dalam pengungkapannya yang disaksikan semua jamaah di masjid, Hyun Jae tak menyebutkan nama Haura, hanya saja menyebutkan jika muslimah itu adalah keponakan Paman Zubair, dan itu berhasil membuat Ayana yang tengah berdiri menyimak dari lantai tiga --khusus untuk jamaah perempuan--langsung menyenggol Haura yang tengah berdiri di sebelahnya.

Mendapat perlakuan itu, Haura yang sangat khidmat menyimak suara bass Hyun Jae yang menggema dalam ruang luas masjid, tampak berubah merona malu wajahnya ini.

Sedangkan di sebelahnya lagi, Qolbi yang juga dibawa Haura untuk menemaninya ke Itaewon, gadis remaja itu khidmat tanpa tahu arti bahasa yang tengah dibicarakan, hanya khidmat menikmati keestetikan furnitur wajah Hyun Jae yang ala member boyband yang kerap lewat di fyp TikTok-nya. Menurut Qolbi, si Hyun Jae mirip Chanyeol EXO.

Pertanyaan terakhir dari Sayyid Cho perihal apakah Hyun Jae mantap menjadi sosok Islam, lelaki jangkung oriental itu langsung menjawab mengiyakan dan langsung disahut gema takbir oleh para jamaah.

Setelah itu Hyun Jae dipersilakan duduk di kursi yang bersebelahan dengan Syekh Muhammad Lee, bersekat sebuah meja yang tertempat dua mic podium meja.

Atmosfir tenang dalam gemingan khidmat dari para jamaah langsung merangkul suasana saat Syekh Muhammad Lee mulai bertatap muka dengan Hyun Jae, mengawalinya dengan membaca basamalah, lalu mulai menuntunnya.

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah."

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah." Suara bass Hyun Jae mulai menyuarakan satu larik yang telah dilafalkan Syekh Muhammad Lee.

"Wa asyhadu anna muhammadar rosuulullooh."

"Wa asyhadu anna muhammadar rosuulullooh."

"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah."

"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah."

"Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad itu utusan Allah."

Syahadat di Langit SeoulWhere stories live. Discover now