s e m b i l a n b e l a s

Start from the beginning
                                    

Aku memilih langsung duduk di kursi yang kosong, dekat jendela.

Fred menyusul duduk di sebelahku, sedangkan George duduk di sebelah Lee Jordan.

Ketiga laki-laki itu asik mengobrol membahas tentang kejahilan-kejahilan mereka tahun ini.

Tak lama setelahnya, kereta terasa mulai bergerak.

"Oh, Merlin!"

Ketiga laki-laki yang tadinya asik berbincang langsung menoleh ke arahku saat aku memekik dengan kedua tangan memegang kepala.

"Kenapa, Listy?" tanya Fred bingung.

"Gawat."

"Ha? Ada apa?" George kali ini yang bertanya.

"Sepertinya sesuatu yang buruk terjadi," Lee ikut menyahut.

Aku menoleh ke arah mereka bergantian dengan pelan, mendramatisir keadaan.

Entahlah, mendramatisir keadaan adalah hobiku.

"Aku melupakan semua permen dan coklatku."

Lee dan Si kembar yang awalnya terlihat sangat serius langsung mendesah ataupun berdecak.

"Tadi aku tidak ikut sarapan, dan sekarang aku lapar," aku menyandarkan kepalaku di badan kereta, memegang perutku, berlagak semelas mungkin.

"Sabar dulu, sebentar lagi trolinya lewat," Lee menatapku kasihan.

"Jangan termakan aktingnya, Lee. Dia itu Ratu Drama."

Aku menatap George datar, mulutku komat-kamit mengejeknya, lalu memutar bola mata sebelum kembali menatap ke luar jendela.

Aku diam lagi, sesekali mencuri dengar percakapan ketiga laki-laki itu.

Sungguh aku lapar sekali.

Apa aku saja yang mencari wanita troli itu?

Tapi aku malas gerak.

Tapi tidak papa deh, sekalian mencari asupan mata.

Aku langsung berdiri tegak, menatap George yang juga menatapku bingung.

Aku melirik ke atas dengan jari telunjuk yang juga menunjuk ke atas. Memberinya kode untuk menurunkan tasku.

George menghela nafas, memutar bola matanya kesal tapi tetap menuruti permintaanku.

"Terima kasih," aku tersenyum manis ke arahnya sambil menerima tas yang ia sodorkan padaku.

"Tunggu dulu, jangan duduk!"

Buru-buru aku membuka salah satu resleting yang ada di tas itu, mengambil beberapa keping galleon dan menutupnya lagi.

"Nih!" aku menyodorkan tas itu kembali ke arah George.

"Tolong kembalikan ya," aku tersenyum manis lagi ke arahnya.

George dengan kasar mengambil alih tas itu, menaruhnya lagi ke tempatnya semula.

"Aku mau mencari wanita troli dulu. Ada yang titip? Tidak? Oke," aku berbicara dengan cepat tanpa menunggu adanya sahutan dari Si kembar maupun Lee.

Kemudian langsung keluar setelah memasukkan beberapa galleon tadi ke dalam saku celana.

Melangkah menyusuri lorong kereta untuk menemukan troli penjual camilan.

Oh itu dia!

Agak jauh sih, tapi masih di berada di satu gerbong yang sama dengan kompartemenku.

Aku langsung melangkah mendekati troli tersebut, tapi langkahku harus berhenti saat seseorang tiba-tiba keluar dari kompartemennya yang kebetulan akan aku lewati.

CHARMOLIPI | HOGWARTS X OCWhere stories live. Discover now