NWBTS 🌸 28

Mulai dari awal
                                    

"Patient, Mr. Lawyer."

Ketika mereka turun untuk makan siang, mereka melihat Trevor sudah duduk di meja makan. Lizzie duduk disisi kanannya dengan pandangan mengancam. Wanita itu tersenyum ketika melihat Chelesa dan Ben menarik kursi.

"Apakah kalian akan kerumah sakit setelah ini?" Lizzie bertanya kepada mereka berdua yang langsung diangguki oleh Ben.

"Ya, Mom. Kami akan melihat Nana lagi."  jawabnya lalu kembali menutup mulutnya, ia tidak melihat Trevor, Ben hanya fokus pada makanannya dan makan siaang itu berjalan dengan lancar, Ben baru berubah menjadi santai ketika Trevor meletakkan peralatan makannya dan berdiri. Chelsea meletakkan tangannya di paha Ben, mencoba untuk menenangkan pria itu.

Gencatan senjata itu berlangsung hingga hari dimana mereka pulang ke London, Chelsea memeluk Lizzie yang mengantar mereka.

"Terima kasih karena telah menerimaku di sini, Ma'am." Lizzei menepuk punggung Chelsea lembut.

"Kau akan selalu diterima disini, Dear. Berkunjunglah lagi nanti." Chelsea mengangguk kuat.

"Pasti." Chelsea mundur dan memberi kesempatan pada Ben untuk berpamitan dengan Lizzie, ia melihat Ben memeluk Lizzie lama dan wanita itu tampak membisikkan beberapa kata untuk pria itu yang langsung diangguki oleh Ben.

Pada saat Chelsea dan Ben masuk kedalam mobil, tanpa sengaja Chelsea mendongak dan melihat Trevor yang tengah memandangi mereka dari jendela lantai dua, wajah pria itu seperti biasa tidak menunjukkan bahwa ia sedih, gembira. Chelsea mengangkat tangannya dengan ragu untuk memberi tanda kepada Trevor yang langsung mundur dari ambang jendela. Chelsea tersenyum kecut dan masuk ke mobil.

--------------------------

London, England, United Kingdom

Kembali ke London berarti kembali kesibukan mereka berdua, Ben mulai sibuk dengan beberapa kasus yang ia tangani sementara Chelsea juga tak kalah sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali ke London berarti kembali kesibukan mereka berdua, Ben mulai sibuk dengan beberapa kasus yang ia tangani sementara Chelsea juga tak kalah sibuk. Seperti biasa di akhir pekan, Chelsea mencoba untuk berbelanja bagi kulkas Ben, pria itu tidak pernah memikirkan fungsi makanan jika Chelsea tidak mengingatkan dirinya.

Chelsea baru saja masuk ke apartemen Ben sembari membawa kantong-kantiong belanjaan, Ben terjebak di kantor untuk mengadakan meeting terakhir sebelum sidang hari senin nanti. Ponsel Chelsea berdering membuat dirinya meletakkan belanjaan di atas kitchen island dan melihat siapa yang menghubunginya.

"Hai." Sapa Chelsea ketika melihat nama Marc tertera di caller id.

"Apa kabarmu?" Marc bertanya kepada Chelsea yang membuka kulkas dan mengambil minuman.

"Kabar baik, bagaimana kabar rumah?" Chelsea bertanya kepada Marc.

"Semua baik, Gwen mengalami kemajuan dalam terapi jalannya. Aku melamarnya Chels, lagi."  Suara kesiap Chelsea terdengar sebelum dia berteriak senang.

"Oh selamat Marc. Aku senang mendengarnya, kapan rencana pernikahannya?" Chelsea berjalan menuju kamar Ben untuk melihat apakah jepit rambutnya tertinggal disana.

"Bulan depan. Bisakah kau datang?" Chelsea tersenyum.

"Tentu saja aku akan datang, kau tidak perlu bertanya lagi." Chelsea menggeleng ketika melihat koper Ben masih berada diluar lemari.

Setelah berbicara dengan Marc untuk beberapa saat, Chelsea mengakhiri pembicaraan dan membuka lemari Marc untuk mengembalikan koper Marc. Pada saat Chelsea menegakkan diri, kepalanya terbentur pembatas lemari yang paling atas. Chelsea mengumpat dan memegang kepalanya sembari memandang lemari itu dengan kesal.

Kemudian pandangan Chelsea ter tumbuk pada satu kotak yang ada dilaci paling atas, Chelsea tahu seharusnya ia tidak mengambil kotak  tersebut, tapi rasa ingin tahunya mengalahkan kesopanannya. Chelsea membuka kotak berwarna hitam itu dan langsung mengerutkan kening ketika melihat fotonya  ada dibagian paling atas tumpukan kertas dan foto-foto.

Chelsea berjalan menuju tempat tidur dan duduk disana sambil bertanya-tanya kapan foto ini diambil, bahkan ia sendiri tidak ingat. Chelsea menumpahkan isi kotak tersebut diatas tempat tidur dan ia melihat lebih banyak foto dirinya  yang lebih banyak diambil secara candid. Ia terkesiap kaget saat melihat semua informasi dirinya ada dikotak itu, ada surat kelulusannya, ada catatan medisnya.

Apa-apaan ini?

Chelsea kembali menelusuri foto demi foto, Ben tampaknya memiliki semua foto yang bahkan Chelsea tidak punya, ada foto dirinya saat wisuda, ada foto dirinya saat bersama teman-temannya disebuah bar di london, ada foto saat Chelsea duduk di Hyde Park.

Kenapa pria ini memiliki semua informasi tentang dirinya, untuk apa? Chelsea tidak menoleh ketika pintu depan terbuka dan mendengar suara Ben memanggil namanya.

"Hon, kau di kamar?" Chelsea tidak menghiraukan panggilan Ben, ia terus melihat semua foto yang baru ia temukan.

"Kenapa tidak menjawab-" Ucapan Ben terhenti ketika melihat Chelsea tengah duduk di pinggir tempat tidur dengan kotak yang ia simpan di dalam lemari terbuka di hadapan Chelsea.

"Chels-" Chelsea berpaling dan menatap Ben.

"Apa maksud dari semua ini? Kenapa kau memiliki semua informasi tentang diriku dan kenapa kau mempunyai foto-fotoku?"

"Aku bisa menjelaskannya, Chles-"Ben berjalan masuk. Chelsea mengangguk.

"Kau memang harus menjelaskan padaku."

----------------------------

Done ya part ini,






Dan Chelsea mengetahui hal ini





Jangan lupa vote dan komennya

Dari Ems si fakir vote






Hope you enjoy read this part

See you in next NWBTS






Regards,






Emslenora

Never Will Be The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang