•Sesat_2•

417 54 10
                                    

☡warning☡ : sebelum baca harap tidak wafer ,, tidak mengkaitkan dengan erel ,, tidak meniru adegan yang berada dalam story nyeleneh ini ,, its just fanfic ,, ok 😆

Cikidit !

***********************************

Renjun mengikatkan tali pada jubah kebesaran nya sembari berkaca di sebuah cermin usang . Di belakangnya terlihat si kolor cokelat mondar -mandir kebingungan . Bagaimana tidak , musuh yang harus mereka hadapi saat ini adalah Jaemin dan pengikutnya yang terkenal licik dan kuat .

"Tuan Muda Renjun Ganteng , encok saya sedang kambuh jadi jangan menyuruh saya bertarung ya ." Pinta Haechan dengan wajah melas .

"Ckck ...Chan , kalo bukan kamu lalu siapa lagi , Lucas mah dia cuma badan bongsor doang , nyalinya ciut ." Keluh Renjun .

"Si pengikut baru itu saja , Tuan ." Usul Haechan . Yang dia usulkan adalah Jeno .

"Dia masih baru di dunia kita ini , bisa apa dia ?"

"Tapi kan dia tampan ." Tak dipungkiri , Haechan juga mengakui ketampanan Jeno , tapikan ini bukan adu ketampanan .

"Heaahh~ ..." Renjun menghela nafas pasrah . Seluruh pengikutnya memang tidak ada yang kuat dan bernyali besar , dengan terpaksa dia pun menemui Jeno .

Ruangan bekas kelas itu terdengar riuh karena Chenle dan Jisung sedang main lompat tali bersama Jeno . Mereka menggunakan tali tambang yang terlilit di leher Jeno dengan salah satu ujungnya yang di pegang dan diputar oleh Lucas . Terlihat sangat menyenangkan .

Renjun yang melihatnya pun tersenyum , sudah lama dia tak melihat suasana menyenangkan seperti itu . Tetapi mau tidak mau dia harus menginterupsi kesenangan mereka . Dia pun berdehem yang membuat permainan itupun berakhir .

"Maaf , aku ada sedikit urusan dengan Jeno , bisakah kalian meninggalkan kami berdua ." Pinta Renjun pada pengikutnya . Mereka pun mengangguk patuh dan mulai menghilang dari tempat itu .

Kini hanya tinggal Renjun dan Jeno yang hanya saling menatap satu sama lain .

"Aku ingin meminta tolong kepadamu , bisakah ?" Senyuman itu terlihat yang membuat Jeno berbinar senang .

"Ya ."

"Jadilah perwakilan dari ku untuk melawan pengikut Jaemin dalam adu kekuatan , bagaimana ?"

"Tentu saja , akan ku lakukan apa pun untukmu ." Yakin Jeno .

"Baiklah . Jika kamu berhasil , aku akan memberimu hadiah ." Sebuah kedipan mengakhiri kata .

Tanpa di beri aba -aba pun , kepala itu mengangguk antusias . Sungguh , pesona sang Tuan Muda Renjun Ganteng sangat menggoda , membuat siapa pun luluh .

*****

Ketika matahari sudah hampir tenggelam , Renjun dan pengikutnya pun mulai turun ke lapangan sekolahan yang sudah lama tak terpakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika matahari sudah hampir tenggelam , Renjun dan pengikutnya pun mulai turun ke lapangan sekolahan yang sudah lama tak terpakai . Mereka masih menunggu si penguasa danau selatan , Na Jaemin .

Renjun Birthday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang