•Welcome To NCT World_3•

1.2K 158 7
                                    

Renjun bangun pagi seperti biasa. Ia sendirian dikamar Jungwoo.

"Kemana yang lain?"

Renjun turun mendapati Dorm kosong. "Aku lapar...,"

Renjun memegangi perutnya.

Ia membuka kulkas dan ada susu! Ia mengambil susu dan juga sereal yang ada dilemari.

"Vampire makan sereal? Kenapa mereka menyimpan sereal?" Meski bingung, ia tetap memakannya. Ketika ia sedang sibuk makan tiba-tiba pintu Dorm terbuka.

Cklek.

"Kami pulang,"

Tampak member NCT yang seperti nya sehabis olahraga.

"Kalian habis darimana? Kenapa tidak membangunkan aku?"

"Membentuk otot Injun-ah,"

"Aku juga mau membentuk otot,"

"Ada baiknya tidak,"

"Apa? Kenapa?"

"Sssst lebih baik begini, kami tidak bisa membayangkan kamu punya otot,"

"Hmph,"

"Aigoo, Foxie, perlu kumasak kan sesuatu?"

"Mm tidak perlu, sudah kenyang," Renjun menepuk nepuk perutnya.

"Hm.. Sekarang aku yang lapar, bagaimana?" Taeyong mendekat kearah Renjun.

Dengan polosnya Renjun menyodorkan jari telunjuk nya.

"Mark hyung bilang baunya manis," Taeyong speechless saat Renjun menempelkan jari telunjuknya ke mulut Taeyong. "Apa tidak mau?"

Renjun hendak menarik kembali jarinya.

"Kamu sudah menyodorkan nya foxie, tidak boleh ditarik kembali," Taeyong langsung menggigit jari telunjuk Renjun pelan. Renjun sedikit meringis.

"Foxie kami boleh?"

Renjun mengangguk. "T-tapi, ssss.. G-gantian,"

Akhirnya mereka pimpah untuk mutusin urutan.

Hasilnya? Mereka ngga jadi pimpah dan mecah jadi tiga bagian sesuai umur.

94,95,96 jadi satu.

97,98,99 jadi satu.

00,01,02 jadi satu.

Taeyong sudah kebagian jari telunjuk tangan kanan, maka Taeil memilih yang kiri. Johnny mengambil bagian betis kanan Renjun, Yuta mengambil leher kiri Renjun, Kun mengambil bagian jempol kanan Renjun, Doyoung mengambil leher kanan dan Ten mengikuti Johnny mengambil bagian kiri.

Desisan Renjun terus keluar tanda ia lumayan kesakitan.

"Eum S-sakit, jangan kuat-kuat, p-pelan pelan aja sss,"

Tak lama mereka melepas tubuh Renjun yang mereka gigit.

"Hmm, memang sangat manis ternyata foxie," Doyoung berucap sembari mencium leher Renjun.

Renjun yang tampaknya sudah lemas diberikan air oleh Jungwoo.

"Apa yakin kita boleh meminum nya lagi? Renjun baru makan sereal pagi ini, apa yakin? Renjun tidak akan pingsan kan?"

Renjun menggeleng.

"Renjun kuat kok,"

"Hmm baiklah foxie giliran kami,"

97,98,99 mendekat. Yang 94,95,96 pergi untuk mandi. 00,01,02 tengah menonton.

Jaehyun mengambil leher kiri Renjun, Winwin memilih jari telunjuk kanan Renjun, Jungwoo mengambil Jari telunjuk kiri Renjun, Lucas mengambil betis Kanan, Mark mengambil betis kiri, Xiaojun mengambil jari kelingking kiri milik Renjun dan Hendery mengambil leher kanan Renjun.

"Renjun hyung tampak pucat, apa tidak apa-apa?"

"Entahlah, jika mereka selesai mari tanya,"

Tak lama, mereka selesai. Selama itu darah manusia, sedikit saja bisa tahan lama, apalagi yang seperti darah Renjun.

Jungwoo mencium pipi Renjun. "Thanks Injunie,"

Renjun mengangguk pelan.

Mereka pergi untuk mandi.

Sekarang tibalah waktu 00,01,02 tapi tampaknya mereka ragu.

"Mmm Renjun, apa benar tidak apa-apa?"

"Apa istirahat dulu? Biar kami mandi dulu?"

"Mm.. Sekarang saja, sekalian,"

Akhirnya Jeno mengambil leher kanan Renjun, Haechan mengambil betis kanan Renjun, Jaemin mengambil jari telunjuk kiri Renjun,Yangyang mengambil betis kiri Renjun, Shotaro mengambil jari telunjuk kanan, Sungchan memilih leher kiri Renjun, Chenle mengambil jari kelinking kiri bersama Jaemin, Jisung mengambil jari kelinking kanan.

Tak lama mereka melepaskan Renjun.

"P-pusing," Renjun memegangi kepalanya, ia tampaknya kekurangan darah.

"Aku akan keatas meminta hyung yang sudah mandi untuk membeli jus beet,"

Jeno keatas mencari siapapun yang sudah selesai mandi dan bisa pergi disusul yang lain dan Jaemin yang menggendong Renjun.

Setelah dibaringkan Renjun diberi air putih oleh Chenle

"Soryy foxie,"

Haechan mengecup bibir Renjun yang langsung ditarik Sungchan.

"Hyung!" pekik Sungchan Haechan nyengir lebar.

Jeno datang memberi kabar.

"Yuta hyung dan Kun hyung pergi membeli, tunggu sebentar,"

"Kalian mandi dulu saja sana, aku tidak papa sendiri,"

Akhirnya mereka meninggalkan Renjun sendirian. Renjun ingin kekamar mandi tapi niatnya kalah dengan rasa magernya.

Renjun menatap jarinya. Rasa sakitnya masih ada tapi bekasnya hilang.

"Aneh, rasanya aneh,"

Renjun bergumam pelan sembari memegangi perutnya geli.

"Tapi Injun suka,"

Tak lama ia tertidur.

.

.

.

Cklek..

"Renjun hyung, ayo minum jusnya du-,"

"Hmm Sweet dream hyung ,"

Shotaro mencium kepala Renjun dan menutup pintu perlahan.

Ia berjalan turun memberi tahu member lainnya.

"Renjun tidur, sepertinya dia kelelahan,"

"Hm baiklah, akan aku simpan Di kulkas jusnya, sepertinya kita akan butuh lebih banyak jus seperti ini,"

"Haha, sepertinya begitu,"

"Baiklah kita sepakat berbagi!"

"Deal?"

"Deal!"

.

.

.

Di negara bagian lain...

"Haih, kuharap Renjun bisa beradaptasi dengan bocah-bocah kurang ajar itu,"

"Aku memenuhi janjiku kan?"
Sambungnya.

"Tentu tuan, tugas anda telah selesai,"



END


_renjuniverse

Renjun Birthday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang