•Heather_1•

1.3K 99 3
                                    

Author: FoxieRenjun

Genre: -

Tipe: Twoshot

Cast:
• Huang Renjun
• Lee Jeno
• Lee Haechan

Pair: HyuckRen & NoRen



Pria mungil itu menatap sekitar dengan lengan saling memeluk satu sama lain. Udara pagi ini sangat sejuk. Dalam hati, pria mungil itu menggerutu, betapa menyebalkannya ibunya karena telah membangunkannya sangat cepat pagi ini. Tampaknya ibunya ingin cepat-cepat mengusirnya dari rumah.

3 Desember 2020. Hari ini, sekolahnya mengadakan perpisahan outdoor yang rencananya akan dilakukan selama kurang lebih seminggu. Pagi ini, tepatnya pukul 8, mereka akan berangkat menuju lokasi yang sudah ditentukan.

Seharusnya saat ini, pria mungil yang akrab disapa Renjun itu masih bergelung dalam selimut, mengarungi dunia mimpi, dan mengucap salam perpisahan dengan tempat tidurnya, tapi ibunya malah membangunkannya pukul 4 dan memaksanya berangkat ke sekolah pukul 5. Di sinilah Renjun sendiri, menunggu teman-temannya datang.

"Renjun" pria mungil itu menoleh mendengar sahabatnya memanggil.

"Jeno?"

"Ini benar kau? Renjun, sahabatku yang selalu datang terlambat ke sekolah, sedang duduk manis di sini?" Tanya Jeno dengan raut tidak percaya. Ia sudah mengenal Renjun sejak mereka menginjak sekolah dasar. Melihat Renjun duduk di hadapannya tentu membuat pria bermata sipit itu tidak percaya.

"Salahkan ibuku! Dia membangunkanku pukul 4! Kuulangi, pukul 4!" Teriak Renjun.

Jeno tertawa kemudian mendudukkan diri di sebelah Renjun.

Jeno mengerutkan dahi melihat Renjun berkali-kali mengusap lengannya sambil sesekali mendesis. "Kau kedinginan?"

"Aku lupa membawa jaketku" balas Renjun.

"Kau lupa? Bagaimana bisa? Mau kuambilkan sekarang?"

"Tidak, tidak. Tidak perlu, Jeno"

"Kau bisa sakit. Ini perjalanan satu minggu kalau kau lupa" balas Jeno. Pria bermata sipit itu melepas sweater yang dikenakannya lalu memberikannya pada Renjun. "Pakai ini"

"Bagaimana denganmu? Kau juga akan kedinginan"

"Kau tidak lihat tubuhku yang besar ini? Lagipula, aku sudah terbiasa dengan udara dingin" Jeno lantas memakaikan sweater miliknya pada Renjun karena melihat pria mungil itu tidak kunjung memakainya sendiri.

Jeno tertawa melihat tubuh mungil Renjun yang tenggelam dalam balutan sweater miliknya. "Lihat ini. Kau tenggelam"

"Sweater milikmu terlalu besar" gerutu Renjun.

"Tidak apa. Ini cocok untukmu, menggemaskan" Jeno mengusak puncak kepala Renjun.

Renjun menunduk dengan pipi merona. Perlakuan Jeno sangat manis padanya. Bagaimana ia tidak semakin jatuh pada pesona pria itu?

Renjun menghela nafas lesu. Ia tahu perasaannya salah. Ia tahu tak seharusnya ia menyimpan perasaan terlarang ini. Tapi, memangnya ia bisa memilih ingin jatuh cinta pada siapa? Memangnya ia bisa memilih kepada siapa jantungnya berdetak dengan cepat?

Renjun tidak bisa mengendalikan hatinya. Sebisa mungkin ia menyembunyikan perasaannya, serapat mungkin. Ia tidak ingin persahabatannya dengan Jeno rusak karena perasaan bodoh ini. Karena...

"Jeno!" Sepasang sahabat itu menoleh. Wanita cantik dengan rambut terkibas angin itu berlari ke arah mereka-tidak, lebih tepatnya Jeno.

"Oh, kau sudah datang, Xiyeon?"

Renjun Birthday Where stories live. Discover now