🌱1. Masuk Sekolah🌱

Start from the beginning
                                    

Zara menghela nafas panjang kemudian mengangkat panggilan dari Iqbal.

"Hallo, ada apa Iqbal?"

"Aku udah nunggu kamu di depan."

"Kamu jemput aku Bal?"

"Iya sayang, cepet."

"Oke, tunggu sebentar, aku mau ke depan."

Zara langsung mematikan panggilan teleponnya, ia tersenyum senang saat Iqbal menjemputnya. Zara beranjak berdiri dan berlari menghampiri Iqbal.

Zara menghentikan langkahnya saat melihat mobil berwarna putih terparkir di depan rumahnya, ia menatap mobil itu dengan bingung. Mobil siapa? Pikirnya.

Pintu mobil pun terbuka dan menampaki cowok tampan bertubuh jangkung yang keluar dari mobil tersebut. Ya cowok itu adalah Iqbal. Iqbal berjalan menghampiri Zara.

Cup

Zara terkejut bukan main saat pipinya di cium oleh Iqbal, ia menatap Iqbal dengan kesal.

"Ih iqbal!!" kesal Zara seraya meraba-raba pipinya.

"Aku kangen Ra," ucap Iqbal seraya mengacak-acak rambut Zara gemas.

Zara tersenyum senang, ia juga sangat merindukan Iqbal, ingin rasanya hari ini menghabiskan waktu berdua dengan Iqbal.

"Ya udah, ayo kita berangkat. " Zara langsung berjalan menuju pintu mobil depan, namun langkahnya terhenti saat pergelangan tangannya ada yang mencekalnya. Ia menoleh ke samping menatap Iqbal yang tengah mencekal tangannya.

"Kenapa Iqbal?" tanya Zara seraya mengerutkan keningnya, bingung.

"Kamu duduk di belakang ya," titah Iqbal dengan raut wajah tidak enak.

Zara mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?"

"Ada Anya di depan."

Degh! Zara mematung di tempat, ia menjadi diam saat Iqbal menyebutkan nama cewek itu. Rasa bahagia yang ia rasakan seakan sirna begitu saja. Ia menatap Iqbal sangat kecewa. Pantas saja Iqbal pake mobil, biasanya Iqbal selalu menggunakan motor sport nya.

Iqbal melepaskan tangannya yang tengah mencekal tangan Zara, ia dapat melihat raut wajah kekasihnya yang tampak kecewa. Iqbal menangkup wajah Zara.

"Nggak apa-apa kan Ra?"

Zara menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman kaku, ia sangat kecewa dengan Iqbal. Ia pun menganggukkan kepalanya terpaksa.

Iqbal tersenyum senang, ia pun mengecup pucuk kepala Zara. Iqbal membukakan pintu belakang dan menyuruh Zara untuk masuk. "Silahkan masuk Tuan Putri."

Zara mencubit pipi Iqbal pelan dan langsung masuk ke dalam mobil.

Di sepanjang perjalanan, Zara seperti obat nyamuk, menjadi saksi bisu dan menyaksikan mereka yang tengah asik bercanda. Zara sangat kesal dengan Anya, namun apa boleh buat? Bila ia melarangnya maka Iqbal akan marah padanya.

💔💔💔

Seperti biasa, Zara harus istirahat berdua dengan sahabat terdekatnya--Rini.

Namanya Rini Calista, gadis cantik yang menjadi sahabat Zara sejak kelas sepuluh, hingga sekarang kelas dua belas. Sifatnya tentu berbanding terbalik dengan Zara. Gadis itu sedikit tomboy dan galak.

Zara ingin sekali makan bersama bareng Iqbal, namun cowok itu tengah makan dengan kedua temannya, dan juga ada Anya di sana.

"Ra, " panggil Rini.

Heart [DREAME]Where stories live. Discover now