•5

3.7K 58 14
                                    

Gue ngerasa ada yang ngebelai pipi gue lembut, gue masih diem. Tapi tiba-tiba..

~

"EKHM"

suara itu membuat gue tersontak kaget, gue yang masih didalam gendongan Jin langsung berdiri. Gue malu banget untuk mendongakkan wajah melihat Mommy gue yang sekarang udah ada paman penjaga kebun ini, gue nahan malau. Mungkin saat ini pipi gue udah merah, Jin yang mengetahui juga sama seperti gue, dia nunduk dan mainin kakinya

"Tidak usah secanggung itu sayang, tidak apa-apa. Mommy maklumin kok"

Gue sontak ndongak dan liat wajah Mommy gue. Maklumin? Hah? Apa yang dia maksud?. "Mom, ini tidak seperti apa yang mom pikirkan" jelas gue

Mommy gue ketawa dan menepuk pundak gue, gue awalnya bingung dan takut sama sifat Mommy gue. Dia emang susah ditebak, "Emang, kamu tau Mommy sedang memikirkan apa?"

Gue langsung menahan malu, ya! Cuman itu yang bisa gue lakuin. Kesannya agak kepedean atau apa, yang penting pikirann Mommy gue pasti menjerumus ke hal 'itu'. "Makasih ya Jin udah mau bantuin Daemi"

"Tidak apa mom, yasudah.. Jin masuk dulu ya?" Mommy gue cuman menjawabnya dengan tersenyum, gue udah liat punggung dia mulai menjauh

Gue malu banget! Gue gatau kenapa alasan gue tadi meremin mata gue, padahal.. dia cuman mau bantu bersihin pipi gue dari kotoran pohon apel aja

"Kau sangat cocok sekali dengannya" goda Mommy gue sambil nyenggol lengan agak kenceng

Gue menghela nafas agar meredakan emosi gue, inget! Dia Mommy gue. Yakali gue mau mutilasi dia? "Mom ah, jangan gitu. Mom taukan Dae tuh gasuka dicocokkan sama pria lain. Lagian Jin begitu menyebalkan, aku tidak suka"

"Kau benci dengannya?"

"Ya"

"Benci dan cinta hanya beda tipis" kata Mommy gue dan langsung beranjak ninggalin gue yang masih berdiri diantara pohon apel tadi..

****

Siang ini entah mengapa gue merasa haus banget, terik matahari diluar rasanya nusuk sampai kedalam rumah. Kipas angin dan Ac saja tidak mempan untuk gue yang orangnya gampang berkeringat, bahkan berdiri saja sudah berkeringat..

"Panas sekali" gumam gue

Akhirnya gue memutuskan untuk turun dan mencari yang segar-segar didalam kulkas, gue mencari buah segar disana. Namun tidak ketemu, gue membuka freezer. Sontak gue mengembangkan senyuman karena gue menemukan sepuluh es krim coklat disana. Gue mengambil salah satu es krim yang sudah berada didalam freezer tadi dan kembali menutupnya

Gue memakan es krimnya sambil berjalan menuju taman belakang yang menampilkan kolam renang dan juga kolam ikan, gue duduk diantara kursi didekat kolam ikan. Gue menaruh kaki gue didalam air kolam ikan tersebut dan membiarkan ikan terapinya mengigit kaki gue

Gue menikmati es krim dengan suasana alam seperti ini, seketika gerah dan panas hilang. Sepertinya sudah ditelan pohon yang ada disini, matahari saja tidak begitu mempan dengan sekitar pohon dan tanaman ini. Gue terlalu asik menikmati siang  bersama ikan dan satu es krim hingga tidak sadar sudah ada tujuh orang pria yang memandangi..

"Lihat dia cantik sekali"
"Yah benar, dia begitu tenang"
"Aku tidak sabar"
"Kau pikir kau saja?"
"Sudah tenang, biarkan dia menikmati siangnya dulu"
"Iya kita harus tenang"
"Ah baiklah"

Gue yang tadi asik menikmati siang gue dibuat terganggu karena suara bising dari belakang, gue mencoba untuk menenangkan diri dan mengabaikannya namun suara bising itu terlalu keras dan berisik. Gue menoleh dan melihat siapa yang membuat nikmatnya siang gue rusak gara-gara kebisingan ini. Setelah gue menoleh, betapa terkejutnya gue saat melihat mereka yang sudah duduk dan memandang ii gue, bukan kepedean atau apapun itu. Ini rasanya seperti canggung dan takut, kenapa mereka beramai-ramai bisa ada disini?

🔞i'm Bitch || BANGTAN Where stories live. Discover now