•1

19.1K 128 8
                                    

Kenakalan remaja, menjadi pelacur, pemuas pria hidung belang, pemabuk dan perokok. Tentu saja tidak akan diminati semua kalangan wanita. Kini seiring berjalannya waktu, pria akan selalu mempunyai berbagai cara untuk menghasut dan menggoda wanita.

Hanya untuk alasan apakah wanita ini cocok menjadi istrinya atau menjadi ibu dari anak-anaknya. Namun semua itu hanyalah alibi seorang pria saja, mereka hanya berasumsi bahwa mereka adalah makhluk terbaik.

Makhluk yang tak pernah salah dan tidak mempunyai dosa, selalu membenarkan apa jalan pikirannya dan menyalahkan apa jalan pikiran lainnya. Mereka hanya memikirkan nafsu dan keinginan untuk menguasai dunia

Dimatanya hanya bergelimang harta dan wanita, tidak lebih. Bukan menginjak derajat pria, tapi. Banyak kalangan pria seperti mereka yang masih tersebar luas disana. Dunia kini semakin kejam, tidak perduli kaya atau miskin, mereka semua akan disiksa.

Kini wanita berusia 20tahun sedang mengalami hal itu semua. Semenjak ditinggal ayahnya, kini dia tinggal bersama ibu tirinya yang terus saja memaksa dia menjadi pemuas pria hidung belang diluar sana. Namun.. untung saja wanita itu selalu saja memberontak tidak ingin.

Ibu tirinya yang kesal karena mempunyai anak yang merepotkan dan tidak bisa diuntung, dia akhirnya mengusir dan membuang wanita yang sekarang berinjak umur 20tahun itu.

Wanita muda yang cantik seharusnya mendapat kasih sayang dari orang tua namun kini harapannya telah sirna.

Dialah Hwa Daemi. Wanita asal jeju yang terpaksa tinggal bersama ibu tirinya untuk menyambung hidup. Kini dia tinggal dipenampungan anak terlantar, yang tidak jauh dengan tempat mengerikan seperti club malam dan hotel yang dijadikan untuk memesan pelacur

"Makanya jangan sok suci, lo tuh pantes jadi pelacur kek gue. Jangan nyusahin aja jadi orang" ucap teman sekamar Daemi yang kini menjadi pelacur seperti wanita diluar sana

Daemi tersenyum tipis dan melanjutkan membaca novelnya yang terganggu oleh teriakan Jennie teman sekamarnya tadi. Daemi hanya menghabiskan sisa hidupnya dengan membaca, tidur, bermain ponsel dan makan selebihnya tidak ada.

Dia membaca novel kesukaannya didekat jendela dan meminum coklat hangat di genggamannya. Teman sekamarnya kini sudah pergi bekerja, bekerja yang tidak baik tentunya

'Untuk menyambung hidup, gue harus jadi pelacur kaya Jennie. Gitu?' batin Daemi, setelah itu dia menggelengkan kepalanya dan mengedipkan matanya berkali-kali

"Tidak-tidak, astaga Dae. Kau ini membatin apa sih" Daemi memukul wajahnya agar tersadar dari lamunannya sendiri. Dia langsung meminum coklat agar merasa tenang.

Dia beranjak dari kursi dan mengambil handuk untuk ritual mandi, Daemi selalu mandi sebelum tidur. Itu sudah ia lakukan semenjak kelas satu sd.

Bahkan tengah malam pun ia berani lakukan, Daemi sebelum tidur harus mandi dahulu, dan akan merasa dirinya terlelap dalam tidurnya lalu semangat dihari berikutnya.

****

Malam menjelang pagi, jam enam pagi lebih sepuluh menit adalah jam bangun Daemi sehari-hari. Dirinya akan memasak dan mencuci, serajin itu karena dipenampungan dia tidak melakukan apapun juga

Dia rela memasak makanan untuk teman sekamarnya walau temannya hampir sebelas duabelas sama sifatnya dengan ibu tirinya. Hanya memaksa menjadi pelacur dan menjatuhkan mood yang baik menjadi down dengan kata-kata 'cepet mati kek lo, hidup nyusahin orang mulu' kata itu sering terngiang-ngiang ditelinga Daemi sekarang.

Lagi-lagi Daemi hanya tersenyum dan menghiraukan perkataan temannya itu, ya walaupun dihati Daemi kata itu akan membuatnya sakit.

Daemi berjalan keluar, dia ingin menghirup udara pagi. Udara pagi dan matahari pagi sangat bagus untuk kesehatan tubuh, dia berlari kecil disekitar taman yang dekat dengan tempat penampungannya.

🔞i'm Bitch || BANGTAN Where stories live. Discover now