Chapter 4 - Rantai Komando

1 0 0
                                    


Dua hari berlalu dengan damai di Hearthglen. Rumor-rumor mengenai ancaman bangsa orc sudah mulai menghilang secara signifikan. Tirion merasa tenang, dan membatin kalau dirinya mungkin bisa santai untuk sementara waktu. Selama Eitrigg jauh dari para penduduk, Tirion tidak perlu khawatir untuk melakukan suatu tindakan dan mengingkari sumpahnya pada orc tua itu. Dia terkejut mengetahui Barthilas yang diam saja mengenai masalah ini di beberapa hari terakihr. Akan tetapi, meskipun Paladin muda tersebut diam saja, Tirion bisa merasakan kalau Barthilas tak akan terus-terusan beristirahat selama dia memiliki dugaan mengenai adanya orc di Hearthglen.

Setelah kekosongannya yang tak terduga, Tirion bertindak kembali seperti semula sebagai gubernur wilayah itu dengan cukup tenang. Urusan-urusan birokrasinya yang monoton di kantornya itu menjaganya dari pikiran-pikiran tentang Eitrigg dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Dia menghabiskan waktu-waktu senggang yang ia sisihkan sebisanya untuk Taelan dan Karandra. Yang mengejutkan, istrinya tampak telah melupakan percekcokannya di malam itu. dia bersikap riang gembira seperti biasanya, dan tak pernah mengungkit-ungkit masalah tentang orc lagi. Tirion benar-benar bersyukur atas kedamaian dan ketenangan tersebut. Setelah seminggu terakhir, dirinya sudah dipenuhi dengan kegembiraan dan mara bahaya.

...

Matahari berada ditengah-tengah langit berwarna biru Kristal, Tirion duduk di balkon yang luas, memandangi kandang kuda dan lahan pacuan. Terletak di sisi belakang istananya, balkon tersebut memberikan pemandangan indah dari gunung Alterac di kejauhan, dengan puncaknya yang tertutup saju. Dia melihat, dibawahnya, di lahan pacu itu, Karandra menuntun kuda pony putih kecil berputar-putar membentuk lingkaran. Di atas punggung kuda pony itu duduk Taelan, yang jelas sedang bersenang-senang menikmati hidupnya. Bocah yang sedang tertawa gembira itu mengayun-ayunkan tangannya dengan riang gembira, meminta ibunya agar menjalankannya lebih cepat dan semakin cepat. Karandra tertawa riang dengan putranya itu, dan terus mengingatkan putranya agar berpegangan pada rambut kuda poni itu dengan kedua tangannya.

Tirion memandangi mereka berdua dengan sungguh-sungguh. Mereka adalah pusat dunianya dan sumber dari semua kebahagiaannya. Dia tidak akan mengecewakan mereka. Dia telah berpikir keras dan lama mengenai perkataan Karandra kepadanya saat percekcokan panas mereka. Mungkin kehormatan yang dimilikinya itu adalah sesuatu yang egois, pikirnya. Tapi meski begitu, itu adalah bagian penting dalam dirinya. Yang menegaskan jati dirinya dengan jelas seperti wajah yang dimilikinya. Sebagai seorang Paladin, dia tidak bisa dan tidak akan menyingkirkannya. Semua hal bergantung pada itu. Dia hanya bisa berharap semoga kehormatannya itu tak akan pernah menjadi penghalang antara dirinya dan seorang yang dicintainya lagi.

...

Sepatu berat Arden terhentak-hentak keras terhadap lantai batu di balkon tersebut. Kapten penjaga itu melangkah ke belakang Tirion dan menunduk hormat. Tirion menyadari kalau Arden terengah-engah. Nampaknya, si kapten yang setia tersebut terburu-buru menemuinya. Tirion berdiri dan memberi hormat pada orang yang lebih muda darinya itu. Dia melihat wajah Arden tegang dan pucat.

"Ada apa Arden? Mengapa kau terburu-buru seperti itu?"

Kapten itu kesulitan mengambil nafas. "Aku telah berkeliling ke seluruh tempat untuk mencarimu, milord," Kata Arden dalam suara yang parau. "Kita kedatangan pengunjung di depan gerbang." Tirion menegang. Sesaat, dia ketakutan atas hal terburuknya. Tentunya, pengunjung yang datang ke istananya itu sudah biasa. Hal yang dipikirkan Tirion sehingga membuat Arden seperti itu adalah adanya sepasukan orc yang menyerang tembok.

"Pengunjung apa? Apakah ada masalah?" tanya Paladin dengan sangat serius.

Arden mengglengkan kepalanya sambil menyedot udaranya. "Seorang utusan dari Stratholme, milord. Lord Commander Dathrohan datang secara langsung, dengan di kawal pasukan satu resimen penuh. Dia ingin berbicara denganmu secepatnya."

WARCRAFT - OF BLOOD AND HONOR - TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA- (Fan Translate)Where stories live. Discover now