{0}

858 71 10
                                    

"Larilah sendiri Jungkook."

"Tidak! Akan meninggalkan Mama!"

"Jung, dengarkan Mama."

Wanita cantik bernama Jang Sora itu menatap putranya yang kini berusia sepuluh tahun. Dia menangkup pipi anak bernama Jungkook itu kemudian tersenyum getir.

"Kau satu-satunya harapan dari klan kita, Jung. Kau harus hidup."

"Tapi, Ma. Jungkook tidak bisa meninggalkan Mama."

Setetes air mata anak itu jatuh membuat wanita di depannya ikut menjatuhkan air mata.

"Tidak papa. Kau anak yang kuat kan? Mama akan baik-baik saja. Nanti Mama akan menyusulmu."

"Tidak, Mama bohong padaku hiks..."

Wanita itu menggeleng.

"Bawa ini dan pergilah ke dunia manusia," ucap wanita itu sambil memberikan sebuah batu berwarna hitam pada putranya.

"Kau sudah bisa mengendalikan dirimu kan?"

Anak kecil itu; Jungkook menggeleng. Suara ribut di belakang sana makin terdengar membuat tubuh keduanya semakin gemetar ketakutan.

"Cari mereka!"

"J-Jung, cepat pergi," ucap wanita itu pada Jungkook saat suara itu terdengar memecah malam purnama kali ini.

"Ma..."

"Ini perintah Mama, Jung."

"Tidak mau. Aku mau melindungi Mama."

"Nyonya Jang!"

Keduanya menoleh dan mereka mendapati seorang pria dengan jubah hitamnya berlari ke arah mereka dan dii tangannya ada sebuah pedang yang bersimbah darah.

"Nyonya Jang, Tuan Muda, kalian baik-baik saja?"

Sora menggeleng. "Tidak, Kyu. Tapi semua akan baik-baik saja jika Jungkook juga baik-baik saja. Kau pergilah ke dunia manusia. Lindungi dia dan bimbinglah dia, sampai saatnya tiba jangan biarkan mereka menemukan Jungkook, aku mohon..."

"Tidak mau, Ma. Jungkook tidak akan meninggalkan Mama!"

"Tidak ada waktu. Kyu, cepat bawa Jungkook. Ini perintah dariku," ucap Sora tanpa memperdulikan putranya yang sudah menangis karena tak mau berpisah darinya.

"Cepat bawa dia dan jagalah dia. Dia satu-satunya harapan kita."

Tanpa ragu, pria bernama Kyuhyun itu mengangguk. Dia langsung menggendong Jungkook dan berlari menjauh dari Sora.

"Mereka dia sana! Tangkap mereka! Tuan ingin mereka hidup atau mati!"

"Mama!" pekik Jungkook saat melihat Sora diserang segerombol orang berpakaian hitam.

"Mama... hiks..."

Jungkook hanya bisa menangis memanggil mamanya. Bocah itu masih bisa melihat sang mama dengan jarrah yang cukup jauh dan dengan mata itu, dia melihat mamanya terbunuh.

"Tidak! Mama!"






TBC...


Assalamualaikum. Selamat malam kalian semua! Pasti masih banyak yg belum tidur. Kenapa? Jangan begadang ya. Ingat kesehatan kalian.

Btw, aku ada cerita soal vampire lagi. Kalau rame insyaallah aku lanjut minggu depan. Gak rame pun aku akan coba publish sampe bener-bener nyerah karena suatu hal.

Rate cerita ini agak naik, aku naikin sedikit jadi 17+. Gak koo, gaada adegan gituan. Aku yakin yang baca ini ada yang usianya 15 ke bawah. Cuma jaga-jaga aja sih. Namanya juga jari, hiks... Tapi bismillah, semoga gak ada.

Semua adegan dalam cerita ini hanya fiksi. Aku peringatkan, FIKSI!

JANGAN BAPER! Karena cerita ini kayaknya jauh dari kata beper.
JANGAN MARAH! Karena cerita ini juga gak bikin marah-marah.
JANGAN TIRU ADEGAN YANG GAK SEHARUSNYA! Ini penting. Contohnya ya skinsip dalam tanda kutip, minum darah. Engga, jangan ya. Aku yakin kalian bisa membedakan mana yang harus ditiru mana yang engga. Yah, semoga.

Baiklah. Terima kasih. Selamat malam!

AlmostZ
17/03/21

My Vampire Mate [TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora