Draco hanya mengangguk sebagai jawaban dan langsung pergi meninggalkan gedung.

"Tenang Lily, Harry pasti akan baik-baik saja." Narcissa berusaha menghibur Lily yang masih memancarkan raut cemas diwajahnya.

Narcissa berusaha merangkul Lily dan membawanya duduk di sofa. Sedangkan para bapak sibuk memerintah para petugas untuk memperbaiki kekacauan. Dan hal ini juga memberikan inisiatif pada Sirius, James, Remus dan Lucius untuk bernyanyi bersama menghibur para tamu yang sempat kaget, sedangkan Severus sebagai pemain piano, dan Arthur menjadi pemain dj.

🎂🎂🎂

Draco meletakkan secangkir teh diatas nakas. Menatap seseorang yang terbaring diatas kasur, dan orang itu kini sudah resmi menjadi istrinya. Namanya Harry, Harry Malfoy, lebih tepatnya baru berganti beberapa jam yang lalu diatas altar.

Sudah jam 9 malam dan Harry masih belum mau menampakkan maniknya. Sudah terhitung 6 jam sejak Harry pingsan dan Draco langsung membawanya pulang kerumah. Rumah mereka tentu saja, dan sebenarnya kurang tepat dikatakan 'pulang' karena ini adalah hari pertama mereka memasuki rumah, dengan keadaan Harry pingsan tak sadarkan diri.

Namun Draco langsung siap siaga ketika melihat pergerakan dari Harry, kelopak matanya perlahan terbuka memperlihatkan manik emerald yang nampak sayu.

"Ternyata cuma mimpi," Gumam Harry.

"Apa kau ingin makan sesuatu? Atau mau minum teh dulu?"

Harry menoleh kesamping dan seketika raut wajahnya berubah, "ternyata bukan mimpi, ternyata kenyataan, sudahlah aku mau pingsan lagi." Katanya bersiap menutup mata.

"Mana bisa begitu! Aku sudah menunggumu sadar selama 6 jam dan seenaknya kau malah mau pingsan lagi," Protes Draco.

"Kau suamiku ya?" Tanya Harry polos.

Draco mengelus dadanya sabar, "bukan sayang, aku pembantumu."

Harry mengangguk, "ternyata wajah pembantuku sangat mirip dengan wajah suamiku."

Tabok jangan, batin Draco bergemuruh.

"Berapa usiamu?" Tanya Harry tiba-tiba.

"23 tahun."

Kening Harry berkerut, "kau bohong."

"Tidak istriku sayang, aku tidak bohong." Draco masih mencoba untuk sabar.

Harry menyipitkan matanya curiga. "Kita seumuran tapi kau sudah beruban."

"Kau lapar? Aku bisa memasak untukmu." Draco berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kau benar, aku lapar. Aku hanya makan tiga buah pisang selama tiga hari." Harry mengusap perutnya yang sangatlah langsing.

"Bagus kalau begitu, sebenarnya aku sudah memasak mie goreng untukmu."

Harry menggeleng, "aku tidak mau mie goreng."

"Jadi kau maunya apa?" Tanya Draco lembut.

"Aku mau pisang."

Draco menatap mata Harry beberapa detik dan menemukan kepolosan disana, "begini istriku, kau sudah memakan pisang selama tiga hari berturut-turut, jika kau makan pisang lagi, nanti tubuhmu akan sekurus batang sapu dan berakhir di rumah sakit dan aku akan dianggap sebagai suami yang tidak bertanggung jawab."

"Tapi aku mau pisaaaang!" Rengek Harry.

"Tidak boleh!" Draco bersikeras.

"Kita cerai" Kata tiba-tiba dan sontak membuat Draco melotot.

It's Killed Me!!Where stories live. Discover now