1.

20 4 0
                                    

Guys, ini cerita pertama ku. Semoga kalian suka ya, Happy Reading.

Pertama nyanyi dulu:

Aku punya niat baik
Coba ku ungkapkan padamu
Berharap kamu kan menjadi
Rencana besar di hidupku
Tapi kau bilang
"Pergi sana"
Kamu tidak mau melihat diri ini
Selamanya

AWAS NANTI JATUH CINTA

_❤️❤️________❤️❤️_________❤️❤️_
Langit yang cerah, mendung yang biru, suasana hati yang merindu, menyelimuti suasana pagi di sekolah SMA Merdeka Jogjakarta. Setelah dua minggu lamanya sekolah tutup karena ulangan semester. Hari ini pertama masuk sekolah anak-anak. Wajah fresh dan bahagia siap untuk belajar lagi.

"Teng teng teng teng."

Lonceng bel sekolah SMA Merdeka telah berbunyi, mengharap seluruh siswa masuk ke dalam kelas masing-masing. Terlihat beberapa anak sedang terlambat, mereka berjalan dengan tergesa-gesa.

"Templek templek srek srek."

Seorang murid mengintip ke dalam ruang Kepala Sekolah, melalui celah jendela.

(Terlihat kepala dengan sepasang bola mata dan hidung yang mengendus-endus debu di bingkai jendela.)

"Fuh fuh hah hah."
Nafasnya terasa berat karena tertahan oleh debu.

Di dalam ruang Kepala Sekolah, wanita lansia sedang duduk di kursi bersama dengan seorang murid laki-laki. Nampak dari luar, bahwa anak itu pindahan dari sekolah lain, karena wajahnya terlihat asing bagi Hana.

"Han, yuk ke lapangan udah telat nih!" Ajak kiki. Kiki adalah sahabat karib Hana.

"Bentar ih, Kik!" Ketusnya dengan masih penasaran, Hana kembali menarik kepala untuk mengintip. Tepat waktu bersamaan anak baru itu juga melirik kearahnya. Tapi belum sampai mata mereka bertemu, Kiki sudah menariknya pergi.

"Cepet dong, buruan! Nanti kita jalan sendiri malu loh, dilihatin kelas lain, IPS 1 tadi juga olahraga." Cecar Kiki sambil terus menarik tangan Hana.
Hana berjalan ke lapangan dengan perasaan penasaran.

***

"Angga, denger kata nenek, sekarang kamu sudah jauh dari papi dan mami kamu, disini waktunya kamu merubah sikap untuk menjadi lebih baik. Dengerin ibu bapak gurumu, belajar sing pinter ya le. Nenek hanya ingin kamu jadi anak baik, sukses kaya Kakekmu." Tutur lembut Nenek Rosa.

Nenek Rosa adalah nenek Angga, nenek yang selalu mengerti keadaan hati dan suasana hidup Angga. Angga sangat menyayangi neneknya itu melebihi ibu kandungnya sendiri.

"Pasti nek, Angga gak akan ngecewain nenek kok."

"Yaudah, nenek pulang dulu."

"Hati-hati nek."

"Ya, sinau seng sregep."
Lirih Nenek Rosa pada Angga.

Nenek Rosa memang begitu, kadang bicaranya pakai bahasa Jawa campur bahasa Indonesia. Karena nenek Rosa memang wong tuek jowo asli tulen.

"Angga!" Panggil Bu Era.

"Ya, Bu."

"Ini seragammu, oiya tadi kelas pertama kamu olahraga, dan ibu rasa sudah hampir selesai, ikut pelajaran yang kedua saja, nanti ibu akan bilang ke Wali Kelasmu." Jelas Bu Era.

Bu Era adalah guru TU (Tata Usaha) di sekolah Angga yang baru sekarang.

"Baik, terimakasih Bu, saya permisi." Angga mengangguk sopan.

Awas Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang