Setelah ia kira memasuki kamar mandi, Ana pun membuka bajunya. Dari baju piyama lalu celananya. Kemudian beralih ke bra-nya dan terakhir adalah celana dalamnya.

(Betewe, kamar mandi Ana sama kamar tidurnya satu ruangan yah.)

Ketika Rafka baru saja tiba di kamar Ana, ia melihat kekasihnya yang polos bahkan naked membuat senjatanya mengeras disana.

Rafka melotot ketika badan polos Ana yang putih mulus bahkan tak sesekali ia melirik ke bagian selangkangan Ana yang bersih bahkan tanpa sehelai rambut pun.

Rafka menelan ludah kasar, menahan hasratnya supaya tak menyerang Ana dalam keadaan seperti ini.

Oke, tahan Rafka tahan. Ingat lu belum nikah. Tunggu ada saatnya, batin Rafka sambil mengeluarkan nafasnya pelan.

Saat Ana berjalan menuju ke kamar mandi kakinya pun tersandung bajunya yang masih dilantai membuat Rafka pun dengan sigap menangkapnya supaya Ana tak terjatuh.

Pandangan mereka saling menyatu, seolah memberikan hasratnya satu sama lain. Tak terkecuali dengan bibir merah Ana yang membuatnya tergila-gila.

Bahkan dada Ana yang polos pun menyentuh dadanya. Dan kedua tangannya pun menyentuh punggung mulus milik Ana.

"Kenapa kamu ikut ke kamar mandi?" Tanya Ana yang masih bingung.

Belum menyadari bahwa ia sedang naked.

"Gue ngga bisaaaaaa," ucap Rafka melepas hasratnya.

Lalu Rafka mencium bibir Ana lama. Ana pun seperti terbawa suasana sehingga ia pun mengalungkan tangannya dileher Rafka.

Rafka pun memegang tengkuk Ana untuk memperdalam ciumannya.

"Ehmmhh," desah Ana ketika merasakan nafasnya akan habis sambil memukul dada Rafka.

Menjilat bahkan melumatnya membuat perasaannya begitu bergejolak. Kemudian ia menggigit bibir bawah Ana sehingga membuat Ana membuka akses untuk lidah Rafka di dalam disana.

Rafka pun mengabsen seluruh gigi Ana dan mereka pun akhirnya bertukaran Saliva.

"Ahh," desah Ana disela-sela ciumannya karena tangan Rafka yang meremas dada kanannya.

Rafka pun turun ke bawah, mencium leher jenjang Ana hingga membuat kissmark disana.

"Ahhh, Rafkahh,"

"Panggil aku baby sayang," ucap Rafka menatap wajah Ana yang penuh kenikmatan.

"Babyhhhh, ahh, u-udahh," ucap Ana ketika Rafka yang menghisap leher jenjangnya terlalu kuat.

Kemudian Rafka pun menggendong Ana ala bridal style tanpa melepas ciumannya di bibir Ana.

Ia meletakkan Ana di kasurnya kemudian menciumi seluruh wajah Ana. Kemudian turun hingga ke dada Ana.

"Ahhh, babyhhhh," desah Ana ketika Rafka menghisapnya kuat putingnya.

Ana pun memegang rambut Rafka tak sesekali menekan kepala Rafka untuk memperdalam hisapannya.

My Childish HusbandWhere stories live. Discover now