10.PACAR IQBAAL?

94 9 2
                                    

Semua berbalik saat seorang gadis dari barisan depan terjatuh pingsan. Yang tadi suasana hanya fokus ke pembina kini berubah, fokus semua siswa mengarah ke gadis itu"Sasa?" ucap Zalfa saat melihat Sasa jatuh tergeletak.

Semua mata tertuju padanya. Guru guru segera menghampiri Sasa begitupun para siswa.

Barisan yang tadi rapi kini berantakan dan hancur. Iqbaal yang mengetahui kalau gadis itu adalah Sasa, akhirnya berlari mendekat dan berniat menolong. "Sasa," ucap Iqbaal saat tiba di dekat Sasa yang kini berbaring lemas.

Tiba tiba seorang cowok mendekat dan memberikan kode kepada Iqbaal agar menjauh dari sana. Iqbaal yang mengerti akhirnya menjauh dan melihat Sasa di bawa oleh Eki.

Semua siswa bubar dan upacara di lanjutkan hingga selesai. Iqbaal berjalan ke kelas melewati UKS dan berharap akan melihat keadaan Sasa saat ini. Iqbaal memang bukan siapa siapa Sasa tapi rasa khawatir muncul begitu saja. "Mau lihat Sasa baal?" tanya Abi yang berjalan tepat di belakang Iqbaal.

Iqbaal menoleh, "Iyah."

Saat tiba di UKS Iqbaal melihat kalau Sasa sudah sadar dan kini di temani oleh beberapa temannya, dan ada Eki tentunya.

"Duhhh patah hati gua," goda Al yang baru tiba.

"Ga jelas Lo" Iqbaal berlai begitu saja meninggalkan UKS.

***

Sasa duduk di ruang tunggu, sembari menunggu sang kakak selesai menebus obat. Yah Sasa siang ini ke dokter karena takutnya ada masalah dan betul saja mag Sasa kambuh dan itu sebabnya dia pingsan tadi.

Karena bosan menunggu, akhirnya Sasa berniat jalan jalan sebentar hingga matanya tertuju pada seorang cowok dan cewek yang tampak begitu akrab. Yah sepertinya itu Iqbaal, Sasa tak salah lihat lagi.

Tiba tiba tanpa sadar Iqbaal ada begitu saja di sampingnya dan membuat diri Sasa terkejut, "Sama siapa?" tanya Iqbaal.

Sasa tersenyum canggung. "samaa kak Sisi."

"Lo ga papa kan?"

"Ga, tadi pingsan cuma mag, dan kata dokter cuma terlambat makan aja. Lagipula tadi pagi emang ga sarapan sih," jelas Sasa.

"kamu dsini bareng siapa?" tanya Sasa balik.

"Gua bareng si..-"

"Baal, gua udah selesai," ucap seorang cewek mendekati mereka berdua dengan sebuah kresek di tangannya.

"Hai Runa," sapa Sasa.

Aruna hanya tersenyum miring dan memberikan kode ke Iqbaal agar segera pergi. Karena teriakan dari kak Sisi Sasa juga segera meninggalkan tempat itu dan menemui kak Sisi.

"Itu Iqbaal?"

"Iyah."

"Sama ceweknya?"

"Dia Runa sekelas Iqbaal."

***

"Dari mana baal?"

"Baru aja tiba udah di interogasi."

Yah hari ini Iqbaal mampir di rumah Abi saat selesai mengantar Runa pulang. Iqbaal memang sudah janji ke Runa akan mengantarkan dirinya menembus obat untuk mama Runa.

"Yaudah duduk!"

"Gitu kek dari tadi," Iqbaal menjatuhkan dirinya di atas sofa empuk Abi.

"Dari mana?" tanya Abi lagi.

"Dari anter Runa ke rumah sakit di suruh mamanya, sekalian mampir di rumah lo," ucap iqbaal.

"Baal, saran gua mending Lo ladenin aja si Runa. Lo ga usah sama yang ga pasti pasti mending sama Runa yang pasti," ucap Abi.

"Lo emang ga mau balikan sama Bella?" Tanya Abi lagi.

"Dia kayaknya ga mau Bi," ucap Iqbaal tanpa menoleh.

"Yaudah sama Runa aja, daripada jomblo. Kita kan mau triple date," ucap Abi.

Iqbaal menghela pelan. "Yaudah sana double date aja, ga usah ajak gua," Iqbaal terlihat kesal.

"Idih, ngambeknya."

***

"Plis gua mau minta maaf masalah kita,trus gua janji gua gak akan ngapa-ngapain lo Run," ucap Riko yang berusaha menarik pergelangan tangan Runa yang membuat cewe itu meringis kesakitan.

Di parkiran sudah sepi, beberap teman Runa kini sudah kembali. Riko adalah mantan Runa beberapa bulan lalu. Itupun pacaran karena menjadikan Riko sebagai pengalihan pikirannya saja dari Iqbaal, tapi apa yang dia dapatkan ternyata Toko bukan cowok yang baik. Dia adalah bajingan dan Sangat bejat.

Malam itu hampir saja kehormatan Rina hilang gara gara Riko. Padahal Runa sudah melupakan semua itu, tapi kenapa Riko kembali lagi ke sini. Kenapa?

Riko adalah anak Global School tapi di keluarkan karena kasus nya dengan Runa. Saat itu Runa sangat trauma, tapi Runa berhasil keluar dari dunia itu dan memulai nya kembali. Melupakan apa yang sudah terjadi.

"Ayolah Run pliss."

"Gua ga bisa gua sibuk."

"Wah masih mau juga injakin kaki di sini," ucap Iqbaal yang baru tiba.

Riko berbalik dan menatap Iqbaal dengan tajam. "kenapa?"

"Gua ga punya urusan sama lo," ucap Riko yang kembali menatap Runa.

"Adalah urusan sama gua," ucap Iqbaal lagi.

"Lo jangan mentang-mentang ketos lo bisa seenaknya."

"Gua cuma mau bilang, Jagan suka maksa maksa," Iqbaal menatap Riko tajam.

Iqbaal menarik Runa pergi.

Riko mengejar dan kini kembali menarik Runa. "Ngapain ambil Runa?"

"GUA PACARNYA" bentak Iqbaal.

deg

Mata Runa membuka sempurna, dia sepery tak percaya mendengar perkataan Iqbaal.

"Baal yuk balik," ajak Runa.

***

Karena tadi Iqbaal yang anterin Runa pulang. Jadi Iqbaal mampir sebentar ke rumah Runa.

Iqbaal duduk di ruang tamu menunggu Runa membuatkannya minuman. Dirumah itu sepi, hanya ada asisten rumah tangga Runa saja.

"Ngapain di rumah cewe gua?" Riko masuk tanpa salam.

"Cewek? Ga gila Lo?" Iqbaal menoleh.

"Wah kalian abis tidur bareng? Kek rumah ini sepi deh," ucap Riko yang asal asalan dan membuat emosi Iqbaal naik.

BRUKKKK

Riko terjatuh di lantai akibat pukulan Iqbaal, karena tidak terima Riko Bagun dan membalasnya. Riko berfikir ini bukan lagi lingkungan sekolah. Mereka bertengkar dan saling mukul memukul, Iqbaal yang menyadari hidung riko berdarah, dia tidak peduli Iqbaal terus saja menghajar nya hingga pukulan itu berbalik ke Iqbaal.

"RIKOOOOO IQBAAAAALLLLL" Teriak Runa berlari keluar diikuti asisten rumah nya.

"Lo sekarang pulang dan ga usah kesini!!" tegas Runa ke Riko.

Dengan keadaan yang berdarah Riko segera pergi.

"Lo ga papa?" tanya Runa saat mobil Riko sudah pergi dari halaman.

"Ga kok."

"Aduhh Aden, kok bisa berantem?"

"Olahraga bi"

"Kalau Riko datang ke sekolah lagi panggil gua aja," bisik Iqbaal.



See you next chapter 😊

It's You [HIATUS]Where stories live. Discover now