Chapter 12

3.1K 609 61
                                    

Setelah ujian pertempuran berakhir, (Nama) akhirnya bisa bernapas lega. (Nama) merasa aneh. Padahal dirinya tidak ikut dalam ujian pertempuran, tapi menonton saja membuat ia merasa lelah.

Dalam ujian pertempuran kali ini, hanya Midoriya yang mengalami luka yang cukup berat sehingga harus dirawat di ruang UKS. Untunglah ada Recovery Girl yang membuat luka-luka Midoriya pulih lebih cepat.

(Nama) melirik ke arah Katsuki Bakugou. Ekspresi wajahnya tampak muram dan membuat (Nama) agak ngeri. (Nama) terus menatap Bakugou hingga Bakugou menyadari tengah ada seseorang yang menatap ke arahnya.

Lantas, Bakugou menoleh ke arah (Nama). Mata mereka saling bertemu dan Bakugou menatap (Nama) dengan tatapan membunuh.

Bakugou berteriak ketus, "Apa kau lihat-lihat?!"

(Nama) sedikit berjengit, lalu menjauh beberapa langkah dan berhenti di sisi Uraraka. Uraraka yang melihat kelakuan (Nama) hanya bisa tertawa pelan, lalu menepuk pundaknya.

"Eh, Uraraka-san?" ucap (Nama) kala menoleh ke sosok yang menepuk pundaknya. (Nama) menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Tadi itu kau hebat sekali!"

Mendapatkan pujian dari (Nama) membuat hati Uraraka terasa gatal. Bahagia? Tentu saja. Lagipula siapa orang yang tidak akan bahagia bila mendapat pujian?

Uraraka menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil terkekeh. Dia tampak agak grogi dan wajahnya merona merah. "Bukan apa-apa! La-lagipula tanpa adanya Midoriya a-aku tidak a-akan bisa me-melakukannya!" Jelasnya terbata-bata.

(Nama) tersenyum tipis. Perlahan namun pasti, ketakutannya terhadap orang-orang asing perlahan menguap. Dalam benak (Nama) berpikir, "Mungkin memang sudah seharusnya aku melupakan masa lalu dan berusahalah memulai hidup baru. Dunia lama dan dunia kini, jelas-jelas berbeda."

(Nama) tersenyum lebar. Cahaya mentari menerpa wajahnya hingga ekspresi (Nama) tampak begitu cemerlang. Uraraka yang melihat hal itu pun dibuat terpana, begitupun dengan sosok yang sedari tadi terus menatap (Nama) dari kejauhan.

Satu kata untuk menggambarkan sosok (Nama) saat ini cukup sederhana, yaitu 'cantik'. Meskipun (Nama) memakai topeng, ia tetap terlihat begitu indah dipandang.

"Akira-san, mungkin kau harus lebih banyak tersenyum mulai hari ini," ucap Uraraka.

"He? Kenapa?"

"Karena kau tampak begitu cantik!"

Kini wajah (Nama) merah merona bagaikan kepiting rebus. (Nama) berusaha menutupi wajahnya dengan kedua tangan saat merasakan jika wajahnya mulai memanas.

Sekali lagi Uraraka tertawa melihat tingkah laku (Nama). Gambaran Uraraka mengenai (Nama) begitu positif. Uraraka sangat yakin bahwa (Nama) pastilah gadis yang sangat baik sekaligus pemalu.

******

Waktu berjalan cepat. Kini para siswa SMA Yuuei keluar dari kelas mereka masing-masing, bergegas untuk pulang.

(Nama) berjalan seorang diri keluar dari sekolah. Di dekat gerbang SMA Yuuei sebuah mobil terparkir dengan sosok pemuda yang tengah menyenderkan punggungnya di badan mobil.

(Nama) berteriak menyapa orang itu, "Kenzo-san!"

Kenzo yang tengah memejamkan mata perlahan-lahan membuka mata. Ia dengan santai melirik ke arah (Nama) dan tak lama segera membukakan pintu mobil.

"Bagaimana harimu hari ini, (Nama)-sama?"

(Nama) mendengus pelan, "Sudah kubilang jangan memanggilku (Nama)-sama saat kita sedang berdua."

I am Sorry [Todoroki X Reader] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang