"Hachu!"

"Maaf, aku tidak sengaja." Jawab Harry yang tampak lelah seolah sudah menghabiskan seluruh tenaganya untuk bersin.

"Kau terkena flowerflu?" Tanya Hermione.

"Seperti yang kau lihat," Harry mengeluarkan beberapa lembar tisu dari dalam tas.

"Yaampun," Ron menggeleng-gelengkan kepalanya. "Apa gambar daun mint di pergelangan tanganmu pernah bersinar?"

Harry mengangguk, "ya, akhir-akhir ini, tapi hanya sekali-sekali dan langsung redup lagi."

Hermione nampak bingung, "dan kau belum bertemu dengan alphamu?"

Harry menggeleng acuh.

"Itu artinya dia ada disekitarmu," Lanjut Hermione.

Harry mengendikkan bahunya, "aku tidak terlalu peduli dengan hal itu Hermione, kami tetap akan bertemu walau di planet lain sekalipun. Masalah yang sedang kuhadapi disini adalah hidung gatal, kelopak bunga mawar, dan feromon sialan yang menyebar kemana-mana dengan heboh, aku bahkan takut untuk berjalan di koridor karena para alpha single itu akan memperkosaku."

"Tenang nak, ayah dan ibu akan menjagamu." Kata Ron sambil mengusap-usap rambut Harry.

Dan benar saja, selama berjalan di koridor menuju kantin, Ron dan Hermione berjalan rapat-rapat menghimpit tubuh Harry.

"Tapi maksudku bukan begini juga," Harry memijit pelipisnya ketika Ron dan Hermione selalu memberikan death glare pada setiap alpha yang meliriknya.

"Apa lihat-lihat! Dia anak kami!" Kata Ron dengan wajah sangar.

"Akan kucolok matamu!" Ancam Hermione.

Baiklah, akhirnya aku punya alasan untuk peduli soal alpha, batin Harry menahan malu yang sudah tembus ke tulang rusuk.

🥀🥀🥀

"Kau tidak penasaran Drake?" Tanya Blaise.

"Penasaran apa?" Draco tampak bingung dengan pertanyaan Blaise.

Blaise tertawa singkat, "penasaran dengan omegamu."

Draco menatap Blaise sekilas kemudian beralih memakan apelnya lalu memandang lurus kedepan, "kenapa aku harus penasaran, kami akan tetap bertemu walau di planet lain sekalipun."

"Lalu coba pikirkan jika omegamu juga berpendapat tentang hal yang sama dan pada akhirnya kalian malah bertemu di usia 99 tahun." Tutur Theo dengan wajah panik.

Draco mendengus, "kau bilang begitu seolah-olah kau sudah bertemu dengan pasanganmu."

"Tapi lebih menyenangkan untuk bertemu pasangan di umur segini, aku dan Pansy bertemu saat umur 11 tahun yang mengakibatkan kami belum bisa kawin sampai umur 16." Ucap Blaise.

"Hahaha..." Entah kenapa Theo merasa hal itu lucu.

"Berbicara dengan kalian tidak pernah berguna," Kata Draco lalu bangkit berdiri.

"Kau mau kemana?" Tanya Blaise.

"Jalan-jalan," Jawab Draco lalu pergi meninggalkan Blaise dan Theo.

It's Killed Me!!Where stories live. Discover now