Tepat sehari setelah ulang tahunku yang ke dua puluh satu, akhirnya aku pun berangkat menuju benua biru. Perjalanan terjauh seorang diri yang menjadi impian besar sedari dulu. Masih kuingat bagaimana seringnya aku menatap gambar berbagai negara di dalam buku ensiklopedia tebal bersampul hitam. Buku bahasa asing yang belum kumengerti benar isinya dan hanya kubayangkan satu persatu, lalu kulukiskan di langit kamar.

           "Aku ingin datang ke sana," doaku diam-diam di usia belasan.

           Siapa sangka, dari hanya sepenggal harapan, lalu benar-benar menjadi kenyataan. Membawaku jauh ke sebuah kota yang terletak di bagian paling barat negara Jerman. Kota seni dan budaya yang terbelah sebuah sungai cantik bernama Rhein. Kota di benua Eropa pertama yang kudatangi dan menjadi hadiah terindah di kala itu, Düsseldorf.

***


        

DüsseldorfWhere stories live. Discover now