"Takdir itu di kejar bukan takdir yang mengejar kita."
Setiap orang mempunyai cita-cita, keinginan, dan keharapan bukan? Tetapi apakah salah jika memiliki keinginan dan cita-cita yang luar biasa? Bisa dibilang susah di raih. Apakah menginginkan sepe...
"Lo gak ingat sama mereka berdua?" tanya Reyhan sambil menunjuk ke arah dua cowok yang berdiri di samping Reyhan.
Dafina menatap kedua pria itu, namun salah satu dari mereka seperti familiar di wajahnya.
"Gak," jawab Dafina singkat.
"Wah parah Joy, lo gak diingat sama mantan lo sendiri hahaha."
Joy? Siapa lagi Joy astaghfirullah.
"Lo ingat beberapa hari kemarin ada reunian SMP?" tanya pria yang dipanggil Joy itu.
"Iya gue ingat."
"Kalau lo lupa gue pria yang kasih lo air minum dingin saat itu," ucap Joy mengingatkan kejadian saat reunian kemarin.
Dafina terkejut dengan apa yang di bilang pria itu. Pantas saja dirinya mengenalnya, ternyata dia adalah pria yang memberikan air minum dingin kepadanya.
"Lo saat itu juga bertanya bukan siapa gue? Baiklah sekarang gue kasih tau siapa gue." Pria itu mengulurkan tangannya ke Dafina. Dafina menatap uluran tersebut lalu dengan ragu membalasnya.
"Kenalin gue Joy Yudianto Sinaga. Kalau lo lupa, gue kakak kelas lo saat SMP sekaligus salah satu mantan kakak kelas yang lo taksir." Pria itu memperkenalkan dirinya sambil menatap Dafina.
Saat pria itu memperkenalkan dirinya membuat Dafina sangat terkejut. Ternyata pria yang di hadapannya saat ini adalah Joy Yudianto Sinaga yang merupakan kakak kelas yang dulu ia taksir, ralat bisa di sebut yang ia cintai sampai kuliah semester satu.
"Sekarang lo udah ingat sama gue?" tanya Joy.
Dafina mengangguk, "Ke-kenalin gue—"
"Gue udah tau siapa nama lo, Daf. Sekarang lo liat pria yang gue rangkul ini. Lo ingat siapa namanya?"
Dafina memperhatikan pria yang di rangkul oleh Joy. Pria itu tinggi, berkulit putih, rambut hitam, rahang tegas.
"Ke-ke...fas?"
"Wah ternyata lo ingat gue, Daf. Nggak nyangka gue. Ternyata yang diingat Dafina itu gue bukan lo, Joy, hahaha." Keras membanggakan dirinya.
"Ck bacod lo njing!"
"Sekarang lo udah tau kan siapa kita?" Tanya Reyhan menatap Dafina
"Iya, tapi lo kenal sama mereka Kak Reyhan?"
"Kenal dong kan gue salah satu anggota geng mereka. Gue yang saat SMP lo panggil 'cermin'," jelas Reyhan.
What?! Jadi selama ini Reyhan adalah Reyhan Nugroho? Kakak kelas yang pernah ditaksir oleh sahabatnya.
"Ya udah ayo kita lanjut main. Lo mau main apa, Daf?"
"Sepertinya gue gak main."
"Nggak boleh gitu, lo harus ikut main sama kita. Ayo sini kita main lempar bola basket ke dalam ring." Kefas menarik tangan Dafina sampai depan tempat permainan bola basket. Mereka semua sedang bermain di Timezone yang berada di salah satu mall itu.
________________
"Joy."
"Hm?"
"Gimana?"
"Apanya?"
"Lo mah ck masa gak tau."
"Lo kalo kalo ngomong yang bener nyet. Gue bukan cenayang atau dukun yang tau lo mau ngomong apa," geram Joy kesal.
"Dulu dan sekarang Dafina berbeda kalau dalam persentase 50 persen perbedaannya. Sekarang dia tambah imut, kalau tau gitu dulu gue jadiin pacar deh," ucap Kefas sambil memperhatikan Dafina yang sedang bermain.
Benar yang dibilang Kefas, Dafina tambah imut apalagi dengan style-nya yang sekarang. Gadis itu memakai pakaian warnah merah muda ditambah aksesoris kalung di lehernya, tidak hanya itu saja. Gadis itu juga tampil cute dan menggemaskan dengan gaya rambut cepol dua alias space buns.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terus?"
"Lo gak ada perasaan tertarik atau suka satu pun gitu, man?" tanya Kefas penasaran pasalnya dari tadi sahabatnya ini menanggapinya biasa saja padahal dulu ia lah yang dikejar oleh Dafina.
"Lagian juga walaupun gue punya perasaan sama dia gak ada bedanya, Fas. Kita sama dia itu udah masa lalu dan sekarang lo juga tau kalau Dafina udah punya pasangan yang bekerja di dunia entertainment juga, namanya Devano."
"Di tikung juga bisa kali. Lagian juga mereka baru pacaran belum menikah. Apa salahnya nyoba dulu, siapa tau Dafina masih punya perasaan sama salah satu dari kita atau bahkan kita berdua haha."
Perkataan yang dikeluarkan oleh Kefas membuat Joy berpikir. Apakah iya Dafina masih memiliki perasaan tersebut?
________________
Bagaimana menurut kalian? Perasaan Dafina ke Joy dan Kefas apakah masih ada sama seperti SMP?
Kalau saya kasih sebuah pertanyaan ke kalian, kalian milih apa? Dafina memiliki perasaan ke mereka atau tidak?