"Terimakasih, Pak. Nanti jemput saya jam 3 sore aja ya."

"Baik, Non, nanti akan saya jemput."

Setelah sopirnya pergi dari sana, Dafina memasuki restaurant yang sudah di share oleh Reyhan kemarin malam. Dafina melangkah kan kakinya memasuki restaurant tersebut. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh restaurant untuk mencari Reyhan.

"Dafina."

Dafina mengalihkan pemandangannya ke seorang cowok yang memanggil dirinya dari meja makan yang berada di tengah.

"Dafina duduk sini ayo!" Panggil Reyhan sambil melambaikan tangannya.

Dafina mengangguk sambil melangkah ke pria itu. Ia duduk di hadapan Reyhan.

"Terima kasih sudah mau datang, Daf."

"Ya sama-sama. Maaf ya kalau gue telat datang."

"Gak telat kok, lagian belum datang semua."

Dafina mengernyitkan dahinya, "Maksudnya? Jadi selain gue dan lo di sini, ada orang lain?"

Reyhan mengangguk-kan kepalanya, "Nanti lo juga tau."

Beberapa lama kemudian, segerombolan pria menghampiri tempat duduk mereka.

"Sorry men, kita semua telat."

"Gak papa, silahkan duduk." Reyhan mempersilahkan mereka semua duduk.

Dafina dibuat bingung oleh segerombolan pria tersebut dan Reyhan. Dafina menendang kaki Reyhan dari bawah meja. Reyhan yang menyadarinya, langsung mengangkat alisnya ke Dafina. Dafina bertanya kepada Reyhan, siapa mereka semua dengan menatap mereka. Reyhan yang mengerti hanya tersenyum namun tidak menjawab dan itu membuat Dafina kesal.

"Kalian mau mesan apa? Pesan aja nanti gue yang bayar," tanya Reyhan kepada semuanya.

"Wih gila sahabat kita lagi banyak duit hahaha. Ok Bos Reyhan."

"Kalau lo mau mesan apa, Daf?" tanya Reyhan kepada Dafina.

Dafina bukannya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Reyhan, melainkan menatap pria yang di sekitar mereka yang merupakan sebuah isyarat pertanyaan siapa mereka semua.

"Udah lo pesan aja dulu, nanti gue kasih tau siapa mereka setelah makan." Reyhan memberikan senyumannya.

________________

Sudah tiga jam yang lalu mereka keluar dari restaurant dan sekarang mereka memutuskan untuk menghibur diri di salah mall yang berada di pusat kota Jakarta.

Sudah tiga jam juga, Dafina mendengus kesal. Pasalnya Reyhan sudah berjanji bahwa setelah makan dirinya akan tahu siapa para segerombolan cowok itu.

"Gue balik aja deh."

Ucapan Dafina membuat mereka menghentikan aktifitasnya dan beralih menatapnya.

"Belum selesai, Daf. Lo mau main apa? Lo mau jajan apa? Gue traktir deh." Reyhan memegang pundak kiri Dafina sambil bertanya.

"Gue gak mau jajan atau pun main. Gue maunya yang tadi di restaurant."

"Lo mau makan lagi, Daf?" tanya pria lain.

"Bukan." Dafina menatap satu per-satu dari mereka. "Kalian semua siapa? Lo semua kenal sama gue?" tanya Dafina To The Point.

"Kita semua tau siapa lo, Daf. Kita semua tau sebelum lo Jadi artis terkenal seperti sekarang," jawab salah satu mereka.

Jawaban mereka membuat Dafina menjadi tambah tidak mengerti.

"Maksud lo?"

"Lo gak ingat sama kita semua? Kita semua kakak kelas lo dulu."

DEAR ME ✓Where stories live. Discover now