Chapter 07 - Moving on

Começar do início
                                        

Jungkook mengikis jarak serta wajah yang turut berpendar satu langkah, sewarna merah merangkak mengaliri deraian pipi sang gadis begitu wajah keduanya hampir tak memiliki batas jarak yang tersisa lagi, kegugupan kian terpancar. Akan tetapi, bualan sisa yang menggauli seluruh tempurung kepalanya mendadak pupus layaknya hanyut dalam sungai selepas suara baritone itu menginsterupsi, "Aku menyiapkan semua ini hanya tak ingin membuat Hyung-ku semakin menasihatiku perihal rumah tangga kita. Jadi jangan terlalu mudah terbuai dengan ucapanku."

Debar jantung yang tak kuasa tertampung setelah sekian banyak kegugupan yang berpendar harus tertubruk pada karang hati—rasa sesak kian mengakar. Hatinya mendadak mencelos tanpa terprediksi. Dan lagi, Daehyun kembali membersihkan segala pulau buaiannya. Teruntuk kesekian kalinya, Jungkook kembali menumbuhkan sebait luka dalam relung hatinya hanya dengan sebait aksara yang tersampir memasuki celah rungunya.

Kau benar, Jungkook. Aku bahkan bodoh sekali. Mengharapkan segala sesuatu yang tidak mungkin terjadi kepadamu. Benar-benar bodoh. Seharusnya aku sadar bahwa lagi-lagi kau akan menghancurkanku, lebih lebur.

                    ─── 。゚☆: *. .* :───

Satu hal yang tak pernah Taehyung sukai, melakukan pekerjaan hingga harus pergi meninggalkan ibu kota berhari-hari. Kendati replika pikirannya cukup untuk sekedar melayangkan asumsi semata-mata menyudutkan si pemuda Jeon dari skandalnya—yang hingga saat ini beruntung masih tersimpan apik. Barangkali Taehyung tak ingin terjebak dalam kerumitan ini, akan tetapi Taehyung perlu mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi polemik besar.

Cukup lama membiarkan setitik tenggang bergulir menyusupi tiap dentingan waktu, ketujuh entitas yang berada dalam satu ruangan itu tengah digerayangi dengan isi pikirannya. Terutama Jungkook yang tengah mengalami kesulitan untuk sekedar meramu kata Taehyung pada malam hari kemarin tepat ia kembali tiba di villa—menuntaskan acara makan malamnya dengan sang istri. Aku tahu kau hanya berpura-pura memberikannya kasih sayang agar memberi tak lagi ikut campur dengan rumah tanggamu. Lantas, apakah lebih menyenangkan jika aku mengungkap segalanya pada member?

Taktala keenam entitas disibuki dengan permasalahannya, suara baritone Taehyung menginsterupsi—menguar ke udara, "Jadi, kapan kita akan kembali ke Seoul?" Pemuda Kim itu memilih memalingkan sorot guna menghindari pusat jelaga dihadapannya, diikuti dengan sepasang lengan yang saling menyatu di depan dada.

"Secepatnya. Mungkin hari ini setelah pemotretan
siang nanti selesai. Akan tetapi, jika ada proyek lain lagi yang mengharuskan kita menyelesaikannya, besok kita akan kembali ke Seoul." Seokjin selaku Hyung tertua memilih menyelipkan sepotong aksara guna menyampirkan jawaban. Kendati agaknya Seokjin diliputi sepercik keheranan yang terselubung dalam lantunan frasa sang maknae beberapa waktu lalu.

"Sepertinya kau ingin sekali kembali ke Seoul hingga bertanya seperti itu. Lagipula, kita baru tiga hari di Busan. Bukankah kau berkata jika kau ingin pergi ke tempat rekreasi di Busan?" Yoongi berujar—menggelontorkan sederet pertanyaan barangkali bilik kepalanya tengah dibubuhi sekelabat kuriositas merayapi begitu cepat. Pun agaknya Yoongi dapat menangkap seraut berbeda dari pemuda Daegu itu selepas menjejaki kota Busan. Terlebih Taehyung nanpaknya lebih banyak diam selepas melalukan projek beberapa bulan mendatang yang siap untuk diluncurkan.

"Yoongi Hyung benar. Terlebih kau sangat menyukai jika kita memiliki projek di Busan. Memangnya kenapa?" Jimin menimpali bersama seceruk tak luput terukir pada dahinya.

"Aniya. Aku hanya bertanya saja," Taehyung mengusap bagian tengkuk kepalanya berupaya meluruhkan banyak netra yang tengah tenggelam menilik kepingan hazelnya. Hingga tepat selang beberapa detik keenam anggota lainnya mengangguk, Taehyung kembal menyelipkan sebait kata bersama hazel menilik kilas jelaga sang lawan, "Entahlah, kurasa terlalu membosankan berlama-lama disini. Aku hanya ingin kembali ke Seoul secepatnya."

𝐓𝐑𝐀𝐏𝐏𝐄𝐃 𝐎𝐍 𝐀𝐂𝐇𝐄𝐑𝐎𝐍Onde histórias criam vida. Descubra agora