Chapter 07 - Moving on

310 142 451
                                        

     "Mungkin ini akan menjadi hal yang        terindah dalam hidupmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     "Mungkin ini akan menjadi hal yang   
    terindah dalam hidupmu. Namun, kau
     tidak pernah tahu bagaimana takdir   
     mempermainkan kehidupanmu yang
       akan berakhir tragis, setelah ini."
                         -Dua hal berbeda.

_______________

Seraut sumringah penuh pelangi yang tersampir pada wajah bak bidadarinya, seutas senyum yang terpatri nampak begitu lebar pada sudut labiumnya. Bersemu dengan warna merah merambat begitu cepat mengaliri sebilah pipinya. Hati berseri-seri seolah ditumbuhi berbagai jenis macam bunga sekaligus sejuta hektar lingkup tanaman indah yang bernaung. Secercah kebahagiaan terbit pada karang hatinya. Tersirat sang mentari pada seraut bidadarinya menyinari. Menghempaskan seluruh khayalan kepahitan sekaligus bualan gila dari bunga tidur.

Begitu bercahaya pun mempesona, derap langkah anggun yang mengiringi sepasang tungkainya memacu lebih jauh, kepingan coklat madu berbinar indah dalam retina matanya seolah mewujudkan serangkup kebahagiaan yang tak dapat tertampung lagi. Warna-warni kunang-kunang mengikuti sepersekian langkahnya beradu dengan hamparan rerumputan hijau. Kesadarannya belum sepenuhnya kembali, masih melanglang jauh bersama dunia ilusinya. Tempurung kepalanya bekerja mulai berimajinasi. Benar-benar indah.

Daehyun mengukir senyum simpul pada sudut kurvanya, sepasang tungkai yang nampak sibuk mengegah tiap lingkup alam yang begitu indah—membuatnya terhipnotis untuk beberapa detik. Sekian lama beradu pada vista disekitarnya, Daehyun dapat menangkap percikan bintang yang bergelora diatas sana, bertabur beribu kilauan indah yang memukau—berderai kuning keemasan. Sorot rembulan yang berpihak pada permukaan wajahnya nampak begitu indah, kecantikan kian menguar. Seolah bidadari baru saja diturunkan ke bumi dari langit ke tujuh.

Balutan gaun putih didominasi abu-abu yang melingkari tubuhnya, anak surai yang terikat rapi. Katakanlah jika pada malam hari ini Daehyun adalah wanita teramat sempurna yang Tuhan anugerahkan untuk Jeon Jungkook. Tak ada sedikitpun kekurangan yang menggauli, parasnya benar-benar indah. Tak dapat disangkal, Jungkook telah terjebak dalam pesona bidadari sang gadis, teruntuk malam ini. Barangkali Daehyun tak pernah tahu bahwa banyak pria yang terkagum akan vista kecantikan dihadapan matanya. Akan tetapi, layangan jelaga tajam Jungkook arahkan sesaat banyak pria yang terpaku menangkap keindahan paras sang istri.

Tidak, Jungkook tak dapat menerima hal itu. Jungkook tidak ingin istrinya ditatap oleh pria lain walau barang sedetik saja.

Mengayunkan sebilah jemari kedepan begitu kedua pijakan kaki keduanya telah tiba pada meja bundar yang mengelilingi area danau. Terukir kembali senyum sumringah yang mengelilingi labium bersama dengan hati telah diporak-poranda oleh kebahagiaan. Daehyun tak pernah menyangkal bila Jungkook dapat bersikap romantis layaknya pasangan yang dibumbui penuh warna—membuat pipi tiada tara bersemu perah layaknya kepiting seusai direbus menghinggapi permukaan wajahnya. Kendati berulang kali pacuan jantung kelewat abnormal itu seolah tak berfungsi dan nyaris terhempas bila Daehyun tak menahan nafas sejemang berupaya menahan buncahan senang yang melingkupi hati.

𝐓𝐑𝐀𝐏𝐏𝐄𝐃 𝐎𝐍 𝐀𝐂𝐇𝐄𝐑𝐎𝐍Where stories live. Discover now