P a r t ; 3

2.9K 290 20
                                        

Sepi banget sik. Ramein dong!!!

~Happy Reading~

Pasangan suami istri ini sudah siap dengan pakaiannya—ah bukan, Iqbaal saja yang sudah siap, sedangkan (Namakamu) masih sibuk di meja riasnya. Mereka akan pergi dinner. Sebenernya Iqbaal gak mau, tapi istrinya yang terus-terusan memaksa akhirnya ia 'iya-kan'. Giliran Iqbaal udah mau, (Namakamu) malah membuat Iqbaal tidak mood pergi.

(Namakamu) masih saja sibuk dengan polesan make up-nya, jujur ini membuat Iqbaal semakin malas untuk keluar.

"Kalo masih lama kita gak jadi."

Mendengar perkataan suaminya, (Namakamu) mengerucutkan bibirnya, "Ish kamu mah! Masa gak jadi sih Mas? Aku udah siap-siap hampir sejam gini."

Iqbaal membuka bajunya, berniat ingin mengganti baju rumahan.

"Mas kok beneran?!"

Tanpa memperdulikan ucapan sang istri, Iqbaal melangkahkan kakinya menuju lemari, mengambil sepasang pakaian rumahannya.

"Mas aku udah selesai lho ini... Ayo pake lagi yah bajunya yah?" bujuk (Namakamu) yang masih tidak ditanggapi.

"Mas kamu tega? Aku udah siap udah cantik gini masa gak jadi sih?" ia meraih lengan suaminya, mengayunkannya sambil terus merengek, "Ayo Mas.... Ini udah selesai kok. Aku minta maaf kalo udah buat kamu nunggu lama"

Iqbaal yang sudah berganti pakaian kini berjalan menuju tempat tidur mereka, "Aku udah ngantuk. Kamu kelamaan." katanya yang langsung merebahkan tubuhnya.

(Namakamu) tidak bisa berbuat apa-apa. Mood suaminya sudah ancur begini, apa yang bisa ia lakukan? Tidak ada.

Melihat sang suami yang sudah memejamkan mata membuatnya semakin yakin kalo dinner nya ini dibatalkan.

Ia melangkah menuju meja riasnya, mengambil kapas dan memberinya beberapa tetes cairan pembersih make up. Mengusapkan kapas tersebut pada wajahnya hingga kembali bersih tanpa make up sedikit pun.

Selesai dengan wajahnya, ia melangkah menuju lemari mengambil baju tidur miliknya dan mengganti bajunya.

Setelah selesai, ia berjalan menuju balkon kamarnya. Menatap langit dengan mata yang mengeluarkan setetes cairan bening.

"Ngapain nangis sih gue, bukan pertama kali juga." katanya sambil terkekeh pelan.

(Namakamu) mengusap perutnya yang lapar. Ia belum makan sejak siang karena ia sudah merencanakan ini—dinner oleh Mas-nya.

Masuk ke kamar dan mengambil dompet miliknya, kemudian ia keluar dari kamar.

>><<

"Bang nasi gorengnya 1 ya pedes, dibungkus aja."

(Namakamu) kini sudah berada di tempat penjual nasi goreng yang mangkal di depan minimarket dekat rumahnya. Masih dengan baju tidur dan sendal jepitnya.

Sambil menunggu pesanannya, ia mengedarkan pandangannya.
Melihat sepasang kekasih yang juga sedang menyantap nasi goreng tak jauh darinya.

Mas Suami || IDRWhere stories live. Discover now