Ketukan pintu terdengar di telinga abraham membuatnya beralih dari berkas berkas yang sangat membuatnya pening.
"Masuk" nada dingin abraham keluarkan siapa lagi yang berani mengganggu pekerjaanya.
"kreett" suara pintu berdecit pelan sengaja membukanya secara pelan.
"Hehe dad"
"Hey boy sini kira daddy siapa sini" seketika abraham tersenyum melihat siapa yang menemuinya.
Danish berjalan dengan semangat mendekati sang raja titan "dad"
"Hm" Abraham memangku danish di pangkuannya tapi seketika danish meronta ingin duduk di kursi.
"Dad turunin aku,aku udah gede dad turunin!"
"Engga!diam danish!"
Danish langsung diam bisa gawat kalau daddynya marah bisa² keinginannya tidak terpenuhi lagi
"Ada apa kamu ke sini hm?"
"Mau handphone" Jawab danish semangat.
"Ada maunya" Cibir abraham sambil mengambil ponsel danish di laci meja kerjanya.
Danish hanya nyengir kuda saja melihat wajah daddynya di tekuk "emang aku harus minta apa sama daddy?" Pertanyaan polos danish keluar dari mulutnya membuat wajah abraham makin di tekuk.
"Kamu mengejek hm? minta di belikan pulau sekalipun daddy bisa loh" ujar abraham bangga.
Danish mendelik sebal "Sombong!"
"Biarin kalau hanya sama kamu biar kamu tau seberapa kaya daddy mu ini"
"Iya danish tau tapi engga bisa ngebeli apa yang danish mau"
"Kamu emang mau apa hm?"
"Aku cuma mau kebebasan dad" wajah danish langsung di tekuk kala menyatakan keinginannya hanya satu kebebasan tak ingin yang lain tapi apa boleh buat semua hanya angan² saja.
Abraham tidak menjawab dia hanya diam seribu bahasa melihat kejanggalan itu danish pun kalang kabut niatnya ingin meminta ponsel kalau sudah mood daddynya hancur semua juga ikut hancur.
"Emm dad aku sayang daddy" dengan tiba² danish memeluk abraham dengan erat.
Abraham kembali tersenyum mendapat perlakuan manis dari anak bungsu yang paling ia sayang "daddy juga sayang kamu nak"
Tangan danish terulur mengadah tanda meminta "Mana dad ponselnya aku udah kangen neh"
"Aneh kamu kangen sama ponsel" ucal abraham sambil memberikan ponsel danish.
Dengan cepat danish berjingkat turun dari pangkuan abraham membuat abraham kaget "danish!"
"Maaf dad aku terlalu seneng"
"Awas kalau kamu seperti itu lagi bagaimana kalau kamu jatuh atau terpeleset hah"
"Iya dad maaf" danish hanya bisa menunduk apaan hanya segitu saja daddy nya sudah marah² huh dasar raja titan cibirnya dalam hati.
"Daddy kasih kamu waktu satu jam setelah itu kembalikan ponselnya dan kamu boleh bermain ponsel di sini"
"Dua jam dad,please" danish menangkupkan kedua tanganya tanda memohon dan memberikan wajah seimut mungkin untuk meluluhkan daddynya.
"Satu jam atau tidak sama sekali!"
"Aih..baiklah" danish berjalan pergi ke sebuah sofa yang ada di depan meja kerja daddynya.
Dengan tak sabar danish langsung menghidupkan ponselnya di dalam ponselnya tak ada satu nomorpun sengaja abraham melakukan itu dan hanya ada game online saja dan itupun harus atas dasar persetujuan abraham karena abraham yang memegang kendali atas ponsel danish.
Dengan serunya danish bermain game online berteriak dan mengumpat membuat abraham naik pitam melihatnya.
"Ekhem...ini sudah satu jam kembalikan ponselnya danish" ujar abraham dengan mengenengadahkan tangannya meminta ponsel danish.
"Dad ini baru saja lima menit belum satu jam ko"
"Kembalikan atau daddy buang ponsel kamu dan tidak ada ponsel lagi buat kamu!"
Danish dengan tidak sabarnya memberikan ponselnya "neh daddy jahat baru aja lima menit sudah diambil huh" danish menggerutu sambil berjalan luar.
"Danish!" danish tak menjawab untuk sekedar menolehpun tidak.
"Danish!" panggilan terdengar kembali di telinga danish baru saja akan membuka pintu daddynya sungguh membuat emosi melonjak.
"Apa.."
"Sini" titah abraham menyuruh danish kembali ke dekatnya.
"Engga mau ke kamar capek ngantuk" danish tak mau mendengar lagi perintah daddynya dan dengan kasarnya membuka pintu ruang kerja daddynya.
"Awas tom,jerry aku mau ke kamar" usir danish yang melihat dua bodyguard kesayangan daddynya sudah nampak di depan pintu.
Tapi mereka malah sengaja menghalangi danish "maaf tuan muda tuan besar menyuruh anda kembali masuk"
Abraham hanya diam melihat perseteruan mereka sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya.
"Ayo sini boy" dengan bangga nya abraham merentang kedua tangannya dengan harapan danish berlari dan memeluknya tapi semua itu hanya mimpi danish bukan anak kecil lagi yang sukanya di peluk di cium danish sudah besar tapi tetap saja di mata mereka danish adalah anak kecil yang harus di jaga layaknya bayi.
"Ah..ternyata baby boy daddy tak mau memeluk daddy lagi" abraham berucap dengan nada yang di sedih²kan membuat danish jijik mendengarnya.
Danish hanya mendelik sebal sambil duduk lagi di sofa yang tadi ia duduki "Dad aku mau ke kamar ayolah daddy kan banyak kerjaan udah kerjakan pekerjaan daddy biar daddy tambah kaya"
"Emang kamu mau apa sih suruh daddy kerja terus daddy itu maunya sama kamu"
"Engga mau apa² aku mau ke kamar dad aku capek mau tidur"
"Kamu sakit nak?" terlihat wajah khawatir di mata abraham karena sedari tadi danish berucap lelah.
"Engga dad aku tuh capek hidup gini lebih baik aku mati saja mungkin dengan mati aku bisa bebas kemanapun aku mau tanpa kekangan"
"Prank" ponsel danish yang sedari tadi ada di atas meja sekarang menjadi di atas lantai dan sudah tak berbentuk lagi.
"Pergi ke kamarmu SEKARANG DANISH!" dengan penuh emosi abraham menyuruh danish lebih baik danish pergi sebelum dia hilang kendali.
Alisya yang baru saja akan masuk ke ruangan kerja suaminya terkejut mendengar suara keras dari arah dalam dengan cepat alisya membuka pintu dan melihat danish sedang menunduk takut dengan tangan yang meremas baju dan badan bergetar hebat.
"DANISH KAMU KENAPA NAK?" alisya berlari mendekati danish dan memeluknya.
"Tenang nak mommy di sini" badan danish limbung tak tertahan lagi alisya yang hanya perempuan ikut limbung tak dapat menahan badan danish untung saja abraham sigap menahan mereka berdua.
Kedua bodyguard danish langsung berlari mendekat melihat tuan mudanya tak sadarkan diri.
"Diam biar saya saja yang memangkunya" titah abraham.
Dengan pelan abraham memangku danish menuju kamarnya di ikuti alisya dan dua bodyguard danish.
aq up neh yuk vote sama comen yuk..maafken tadinya mau di unpublis soalnya galau takut kalian bosen tapi kalian malah pen nangis 😥 ya udah di publish lagi entah lah mo di apain neh si danish 😭
ESTÁS LEYENDO
DANISH 2
No FicciónKehidupan danish yang baru dengan segala ingatan yang hilang tapi apakah suatu saat ingatan danish akan kembali entahlah hanya tuhan yang tau....
