Should We Break Up? - hyzha_

48 6 0
                                    

[by hyzha_]

"Kita putus aja."

Mata Haruto membulat mendengar perkataan Ayana, pacarnya.

"Putus? Kamu yakin mau putusin aku, Na? Kamu lagi nggak prank aku, 'kan?" Sayangnya tidak ada ekspresi bercanda yang tertangkap di wajah Ayana.

"Aku capek sama kamu yang selalu ingkar janji. Percaya sama kamu itu sama aja makan hati mulu. Aku capek!" Tanpa ragu Ayana mengeluarkan semua keluhan yang selama ini ia simpan. Haruto tentu saja shock mendengarnya.

Apakah ia sudah berbuat terlalu parah hingga Ayana tidak mau bertahan untuknya lagi?

"Tapi kamu suka banget sama aku, Na. Kamu serius mau putusin aku? Yakin nggak bakal minta balikan?" Dengan pede-nya Haruto berkata seperti itu tanpa tau kalau Ayana yang mendengarnya menjadi kesal dan marah.

Plak!

Ayana melayangkan tangannya untuk menampar Haruto. Sudah cukup hatinya dipermainkan oleh pria di depannya ini, malah sekarang ia menyesali perasaannya yang dulu terlalu besar pada laki-laki brengsek seperti Haruto.

"Kamu kira aku masih jadi Ayana yang penurut, hah?! Itu setahun yang lalu, waktu aku masih bodoh dan maafin aja semua kesalahan kamu."

"Aku bukan lagi Ayana yang dulu, To. Aku nggak bisa lagi kamu bujuk pakai gombalan receh hasil copas Google yang bisa bikin baper. Aku bukan lagi Ayana yang bucin Haruto sampai overdosis."

Haruto terdiam mendengar jawaban Ayana yang tak sesuai dengan ekspetasinya. Ia terlalu menganggap Ayana remeh karna rasa suka gadis itu sangat besar padanya hingga semua perbuatan Haruto selalu ia balas dengan kata 'tidak apa-apa'. Ia tidak pernah menyangka kalau Ayana bisa meminta putus karna Haruto tau Ayana akan selalu kembali padanya.

Namun, pemikiran seperti itu hanyalah zonk. Haruto tidak pernah berpikir apakah Ayana suka atau sakit hati dengan perbuatannya. Ia keliru jika menganggap Ayana tidak punya batas kesabaran saking besarnya rasa suka gadis itu padanya.

"Makasih buat satu tahun sembilan bulan ini. Aku udah cukup makan hati jadi pacar kamu. Tenang aja, aku nggak bakal nangis minta balikan sama cowok brengsek kayak kamu!" kata Ayana sarkas lalu berbalik meninggalkan Haruto yang kehilangan kata-kata.

Ayana pasti balik lagi sama gue, 'kan? batin Haruto dengan sekelebat angan-angannya berharap Ayana akan kembali padanya.

***

Sudah satu minggu sejak Ayana meminta putus. Haruto setia menunggu notifikasi chat masuk dari mantan pacarnya itu kalau-kalau Ayana berubah pikiran. Namun, sepertinya harapan Haruto terlalu tinggi. Jangankan mengirim chat, menyapanya di sekolah saja gadis itu enggan.

"Serius nih?! Ah, ini nggak mungkin!" jerit Haruto yang sudah frustrasi kemudian menghempaskan punggungnya ke kasur lalu menatap boneka alpaca hadiah dari Ayana yang selalu dipeluknya ketika tidur. Ia menatap boneka itu sambil merengut sedih, kemudian menggelepar heboh sambil berkoar-koar tidak jelas. Ia tidak percaya bisa sefrustrasi ini karena di putuskan Ayana.

Ting!

Mendengar notifikasi masuk, Haruto segera menyambar ponselnya lalu berseru heboh melihat notifikasi chat dari Ayana.

"Udah gue duga, Ayana nggak akan tahan jauhin gue." Monolog Haruto pede lalu membaca chat dari Ayana.

♥Aya♥
Aku lagi di jalan mau ke rumah kamu. Aku mau ngambil semua barang yang aku kasih ke kamu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Meraki Project - Oneshot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang