Sign of An Addiction

242 22 19
                                    

DIRANANDRA

Terbangun dengan sedikit terkejut, gue menghela nafas lega begitu ingat kalau ternyata ini hari Minggu. Nggak ada jadwal bimbingan ataupun urusan kampus yang lain. Detik berikutnya gue tersenyum ketika sadar kalau di depan gue masih ada seseorang, lagi tidur dengan manisnya di dalam dekapan.

Naraya, nama itu seolah-olah sudah menjadi candu buat kehidupan gue. Silakan panggil gue brengsek, rasanya seluruh dunia juga akan setuju dengan hal itu, tapi gue bener-bener nggak bisa melepaskan Naraya disaat Sahira juga masih menjadi milik gue.

Gue sayang Sahira, jelas, kalau nggak begitu gue nggak akan memintanya jadi pacar beberapa bulan lalu, tapi setelah jalan beberapa hari, gue baru sadar kalau udah terlanjur ketergantungan sama Naraya, gebetan gue sebelum Sahira.

Kita nggak sampai jadian karena beberapa hal, selain aturan strict kepanitian saat itu yang nggak memperbolehkan sesama anggota punya hubungan, dulu gue juga merasa belum layak buat Naraya. Gadis itu terlalu polos, terlalu lembut buat gue yang bajingan, padahal sekarang malah gue sendiri yang udah merusak dia.

Akhirnya dengan segala kebangsatan dan rasa tidak takut akan dosa yang berada di dalam diri, gue memutuskan buat menjalani hubungan rumit ini. Gue tetep pacaran sama Sahira, Naraya tahu tentang hal itu, tapi Sahira nggak tahu dan kalau bisa jangan sampai tahu gue juga punya sesuatu yang spesial dengan Naraya.

Gue menatap wajah Naraya sekali lagi. Beneran sepolos itu dia kalau lagi tidur. Gue mengusap pipinya pelan, sama seperti apa yang sering dia lakukan ke gue. Bedanya, Naraya nggak langsung kebangun.

"Nara.." panggil gue pelan.

Merasa nggak mendapat respon, gue menciumi kepalanya, menghirup aroma sampo yang membuat gue kecanduan. Juga wangi parfumnya, juga tangan lembutnya, juga bibir manisnya, intinya, gue candu sama semua hal di dalam diri Naraya.

"Naraya," panggil gue sekali lagi. Kali ini berhasil, dia kelihatan membuka mata dan mengerjapkannya beberapa kali.

"Apa?" gumamnya dengan suara lucu, gemes banget.

"Wake up, princess."

Naraya nggak membalas ucapan gue, dia malah nyengir lucu yang membuat gue nggak punya pilihan lain selain mendaratkan satu kecupan ke pipinya yang beberapa detik kemudian menjadi tomat rebus, memerah.

"Masih pagi!" omelnya, tapi tetap lucu.

"Terus kalau udah malem nggak dimarahin?" balasku, membuat Naraya terdiam lalu bangkit dari tidurnya.

Kalau biasanya gue akan mandi lalu berangkat ke kampus dengan mengendap-endap agar nggak ketahuan teman kosnya yang lain, hari ini berbeda. Gue ingin tinggal di sini lebih lama, menghabiskan waktu bersama perempuan lucu yang berhasil membuat gue candu.

"Naraaa," panggil gue sedikit teriak supaya bisa didengar noleh Naraya yang sedang berada di kamar mandi. Tadi kita cuci muka dan gosok gigi barengan tapi entah bagaimana gue selesai lebih dulu.

"Apa?" sahut Naraya, terlihat keluar dari kamar mandi sambil mengusap wajahnya yang masih setengah basah. Gue langsung menepuk-nepuk bagian sofa yang kosong, sebagai isyarat kalau dia harus duduk disana dan harus siap untuk gue peluk seharian.

"Kenapa?" bukannya paham, Naraya malah melemparkan sorot mata kebingungan, membuat gue langsung menarik tangannya sampai dia terduduk di sebelah, menyenderkan kepalanya di dada seperti biasa.

"I'm gonna hug you all day long."

Gue bisa melihat Naraya tersipu saat tangan gue memeluknya. Lucunya.

"Dira, tapi aku laper," gumamnya.

"Eat me, then."

Niatnya gue cuma becanda, tapi siapa yang menanyangka kalau Naraya benar-benar berbalik lalu menyerang gue dengan beberapa kecupan di bibir. Sialan, gimana bisa ada cewek segemes ini?

Hari itu gue bener-bener seharian sama Naraya. Melakukan hal ini dan itu seperti biasa, tapi rasanya nggak pernah bosan. Gue bahkan sampai mengabaikan beberapa chat dan panggilan dari Sahira. Untuk saat ini, biarkan gue menjadi milik Naraya seutuhnya. Nggak tahu kalau besok.

--

--

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dira be like: "Apa? Mau marah ke gue? Haha, mana bisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dira be like: "Apa? Mau marah ke gue? Haha, mana bisa."


TAPI BENERAAAAAN AKU PENGEN NGATAIN DIRA TAPI YA GITU... GA BISA... tolong dong kalo cakep tuh yaudah cakep aja jangan cakep bangetㅠㅠ

Aight, terima kasih untuk semua votement dan jangan lupa streaming collabnya Doyoung Baekhyun alias dua bias aku hahshshjshdhd.

110321,
kiwi.

[COMPLETED] NARADIRA | DoyoungWhere stories live. Discover now