"Makasih paman,kami sayang sama paman"ucap Haeun memeluk tubuh seokjin erat.
"Haha kau sangat imut Haeun"ucap seokjin terkekeh melihat gadis mungil dihadapannya ini.
"Paman, terimakasih atas ice cream nya, kami permisi paman, karna eomma akan segera menjemput kami "ucap Do Hyun sesopan mungkin.
"Mwo... Benarkah? Kalo begitu mari paman antar kalian"ucap seokjin.
"Tapi paman rumah kita sedikit jauh dari sini"ucap do Hyun.
"Tak apa, lagian paman memiliki banyak waktu senggang kok"
.
"Jadi eomma mu punya perusahaan sendiri"tanya seokjin
Do Hyun hanya mengangguk kan kepalanya.
"Kita sudah sampai"ucap seokjin.
"Hmm... Paman, apa paman boleh menggendong Haeun, dia sudah tertidur pulas"ucap do Hyun sedikit tidak enak.
"Baiklah jagoan, mati kita gendong princess nya"ucap seokjin disertai kekehannya.
"Makasih paman"ucap do Hyun yang berjalan menuju sebuah rumah minimalis.
Jisoo boutique
Seokjin memijit pelipisnya kala membaca nama toko itu.
"Apa benar ini rumah kalian"tanya seokjin
Do Hyun mengangguk cepat, dan berlari menuju rumah itu.
"Eomma kami pulang"teriak do Hyun menggelegar.
"Buka sepatumu, lalu cuci tangan dan kaki kalian, aku sedang masak"teriak jisoo dari dapur.
Seokjin membeku di tempatnya, sungguh ia sangat mengenali suara itu. Suara yang ia rindukan beberapa tahun ini.
"Eomma sandalku mana"teriak do Hyun .
"Sebentar"
"Kau memang, set-i"mulut jisoo bungkam ketika ia melihat seokjin yang berdiri tepat dihadapannya.
."dimana eomma"tanya do Hyun mendekat ke arah jisoo.
Manik matanya menatap lekat eommanya itu. Dia dapat melihat pelupuk mata jisoo yang sudah digenangi air mata.
."eonnni Sechan sudah ban-"Lisa tercekang di anak tangga , ia melihat seokjin singkat.
Ia merindukan sosok oppanya itu, namun ia juga masih sangat sakit hati.
Lisa mendekat ke arah jisoo yang badannya sudah bergetar hebat.
."JAUHI ANAK SAYA "teriak jisoo ditengah tangisannya.
"Sabar eonnie "hanya itu yang bisa Lisa katakan sekarang.
.
"Saya hanya mengantar anak-anak mu pulang "ucap Seokjin berusaha menahan keterkejutan serta kekecewaannya.
"Kak, bagaimana keadaan para ponakan tampan dan cantikku"ucap Jungkook yang baru saja kembali bersama rose.
Baru saja ingin melangkah masuk Jungkook cengo, bagaimana hal ini bisa terjadi.
Apakah ini memang saat yang telat untuk seokjin dan jisoo dapat kembali.
"Jauhi anak saya "bentak jisoo lagi. Airmatanya lagi-lagi meluncur.
"Eomma, do Hyun takut jika eomma marah, lagian pa-"
"Diam kau di Hyun, kau tidak tau apa-apa"bentak jisoo.
Do Hyun bungkam seketika.
"Maaf eomma, tapi paman ini yang membantu aku membawa haeun pulang"ucap do Hyun dengan nada sedikit kecil , ia sangat takut melirik jisoo.
"Sekarang kau pergi atau eomma akan marah"bentak jisoo lagi.
"Turunkan putri saya "tegas jisoo lagi merampas haeun dari pelukan seokjin.
"Ahk....sakit,"teriak haeun, kala ia merasakan pelukan yang berbeda kaki ini.
"Eomma "panggil haeun singkat.
"Turunkan putri saya "hardik jisoo lagi, kali ini airmatanya tidak jatuh.
"Mengapa kau sensitif sekali ketika aku menggendong Haeun "tanya seokjin.
Jisoo masih menangis sesenggukan.
"JAWAB JISOO"Bentak seokjin.
"Kau tidak perlu tau apa-apa"teriak jisoo
"Jangan bilang jika mereka anak aku"tanya seokjin lagi.
Kali ini jisoo tidak menggubris perkataan seojin.
"Diam Lo mereka itu anak-anak gue bukan Lo'maki jisoo.
"Kalo begitu mengapa kau gemetaran"ucap seokjin dengan smirk nya.
Enjoy my story
💜💜💜💜💜
Tinggal beberapa bab lagi baru and...
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA ||JINSOO|| ^Complete ^
RomanceApakah yang akan kamu lakukan ketika kamu dijodohkan dengan mantanmu sendiri. Itulah yang dirasakan seorang gadis bernama Kim Jisoo atau yang sering di panggil dengan jicu. Selamat membaca ya
part 30
Mulai dari awal
