9

9 5 1
                                    

---Brakkk--- pintu kamar ini terdorong keras

Sky membiusku yang masih bingung dan temenung dengan keadaan barusan. Tentu saja biusnya tak akan berfungsi, aku bahkan tidak melawan mereka dan berjalan bersmaa mereka menuju penjara desa Saga. Aku masih tidak bisa menemukan kalian berdua.

Tapi saat aku berjalan ke arah sel tahanan, aku bisa melihat Alfea disana. Dia bilang kau berhianat. Tapi aku tau, kau pasti punya alasan untuk itu. Aku yakin itu. Alfea masih dalam rangka marah kepadamu karena kau berhianat. Tapi sungguh, aku tak masalah dengan hal itu. Kau masih manusia Adira. Kadang saat manusia terlalu dipressure, mereka akan melakukan sesuatu yang diluar kebiasaannya dan diluar kendalinya.

Alfea melarangku menggunakan kekuatanku, dia bilang dia akan menggunakan kekuatannya untuk memanipulasi pikiran paran penjaga dan melepaskan mereka tanpa paksaan. Kau tau? Selalu semudah ini saat kita bersama-sama. Kami berdua berhasil keluar dan berjalan menuju dermaga.

Alfea menghentikan langkahnya, dia memegangi kepalanya. Walau tak tau pasti. Aku yakin dia melihat sesuatu. Dia mendongakkan kepalanya dan mengatakan ini tidak bagus. Dia enggan menjawabku, bahkan saat aku menahannya dengan ribuan tanaman rambat. Dia tak mau memberitahuku apa yang dia lihat.

Sebuah aksi kejar-kejaran terjadi antara kami berdua dan pasukan Mrs. Bloom. Kami berusaha berlari menjauh dan bersembunyi dimanapun kami bisa. Tapi jumlah kami cuma dua orang sedangkan mereka sangat banyak. Aku dan Alfea terpojok sampai di sebuah jeruji besi dan tembok beton.

Kurasa, itu sebuah batas antara pemukiman warga dan tempat hewan liar yang mematikan. Bahkan pada saat seperti ini, Alfea melarangku menggunakan kekuatanku. Mungkin memang benar, beberapa kali kami terjebak disituasi ini Alfea berhasil mendistrak pikiran mereka.

Tapi semakin lama terjebak di lingkaran waktu, tentunya akan membuatmu semakin melemah. Itu adalah yang pasti terjadi, itu karena kau menggunakan kekuatanmu dengan kapasitas besar dihari kau terjebak dilingkaran waktu itu untuk pergi.

"Mark?" ucapku tak percaya

"Serahkan dirimu atau tujuh orang biasa ini akan mati" ucap Stella

"Mark itu sepupu mu" ucapku tak percaya

"Sepupu yang tak berguna." ucap Stella enteng

Scriptnya berbeda sekarang. Stella pasti benar-benar mengira aku kekasih Mark yang siap melakukan apapun untuknya. Baiklah! Aku akan menggunakan script itu untuk membawa kita semua keluar dari circle waktu ini.

Aku akhirnya menggunakan kekuatanku lagi. Aku menahan Mark dan keenam teman marvel lainnya supaya mereka tetap berada didimensi itu. Supaya mereka tidak jatuh atau terpelanting. Ini sedikit lucu karena Super Marvel, rival kita, mereka sedang menari dengan keadaan terhipnotis, di circle waktu ini.

Setelah selesai dengan mereka, aku menggandeng tangan Alfea dan menembus tembok beton itu. Aku yakin mereka pasti terkejut. Tapi inilah aku. Anthea, manusia dengan anugerah mengendalikan alam. Aku tau kenapa mereka mencariku. Akan sangat menguntungkan kalau aku bisa bersama mereka.

Kita berhasil lolos? Tentu saja! Atau setidaknya kupikir begitu.

*_*

Dream | TheA: Bloom's Circle✔️Where stories live. Discover now