Ayo kita selesaikan semuanya!

478 74 3
                                    

Dibawah sinar yang redup, terdapat dua insan yang sedang memadu kasih. Bibir saling memangut dengan penuh kelembutan. Pria yang lebih besar mendominasi permainan kali ini. Ia menyesap kuat bibir tebal namja mungil di bawahnya yang tengah memejamkan mata, menikmati. Tangan mungilnya memegang pipi Chanyeol, sedangkan tangan satunya memeluk leher pria itu cukup kuat. Memperdalam ciuman mereka.

Semakin terbawa suasana sebuah tangan besar, perlahan mulai membuka satu persatu kancing piyama Kyungsoo.

Seperti tersihir, Kyungsoo tidak ingin memberontak. Justru ia menikmati momen ini, seakan lupa jika ia pernah dibuat sakit hati oleh Chanyeol.

Tak di pungkiri dari lubuk hatinya, ia merindukan sosok Chanyeol. Tawanya, senyumnya, sentuhan tangannya, serta bibir yang selalu menciumnya.

Sebegitu mencintainya kah Kyungsoo??

Jawabannya adalah iya.

Pernahkah kalian mencintai seseorang sampai rasanya hati terasa sakit begitu? Ia masih merasakannya sampai saat ini.

Sekeras apapun ia mencoba melupakan, sekuat apapun ia mencoba berjalan kedepan. Namun kenyataannya, di setiap usaha yang sedang ia lalukan, berkali-kali pula ia menoleh kebelakang.

.
.

"Sudahlah Rose, sebaiknya kau menyerah saja."

"Hiks, aku tidak bisa jisooya. Aku sudah terlanjur nyaman dengannya."

Ditemani sahabatnya Jisoo, Rose sedang menangis di apartemennya. Gadis itu bercerita tentang Chanyeol yang pergi ke busan untuk menemui namja bernama Kyungsoo. Ia tahu. Tidak mungkin Chanyeol pergi jauh-jauh ke busan hanya untuk mengantar temannya. Pastilah ia ingin bertemu dengannya. Ditambah sekarang Chanyeol tidak pulang. Kemungkinan besar pria itu menginap di rumah namja itu.

Hati Rose sangat sedih sekarang. Ia sedang berusaha memenuhi hati Chanyeol. Tapi kenapa setiap usahanya seakan selalu terasa sia-sia. Nyatanya Chanyeol tidak ikut berusaha meyakinkan hatinya agar hanya cinta padanya. Justru pria itu terlihat berusaha mendekati namja bernama Kyungsoo kembali.

"Rose, kau cantik. Kau bisa segalanya. Kau itu idaman banyak pria. Banyak orang yang mencintaimu. Kau bisa dapatkan yang lebih baik dari Chanyeol."

"Karna aku idaman banyak pria makanya aku sangat menyukainya. Karna hanya dia sekarang yang tidak mencintaiku.... huwaa."

Jisoo mengelus punggung Rose, menenangkan.

"Bagaimana pun caranya, aku akan membuat Chanyeol mencintaiku." Ucap Rose dengan penuh keyakinan.

"You're toxic!"

.
.
.







Seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik tengah menatap dua insan yang ada di hadapannya dengan tatapan heran. Jika ia perhatikan, Putranya Kyungsoo terlihat tidak nyaman dengan kursinya. Berkali-kali Kyungsoo mencari posisi duduk. Dan sedangkan, Chanyeol hanya bisa menatap khawatir putranya. 

Tak!

Ia menaruh kasar sumpit yang ia pegang ke meja.

"Kyungsoo, bisakah kamu diam. Kita sedang makan." Ucapnya.

"Ne, eomma." Kyungsoo langsung menegakkan tubuhnya. "Maafkan aku, aku hanya merasa tidak nyaman dengan kursi ini."

"Ada apa dengan itu?"

"Aku tidak tahu, rasanya bokongku sedikit sakit."

Ibunya menyipitkan matanya, menatap dengan curiga.

"Jangan-jangan, Kalian..."

Chanyeol dan Kyungsoo menatap Eomma Do dengan seksama. Chanyeol seolah sedang tertangkap basah mulai mengeluarkan butiran keringat di pelipisnya.

SI PENGANGGU! i Love You.. [SEQUEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang