Harry menggelengkan kepalanya, "yang benar saja, dimana kau membaca fiksi penggemar?".

"Di komputerku, aku meminta benda muggle itu dari ayah sebagai hadiah ulang tahunku tahun lalu". Jelas Draco.

"Terserah kau saja, sekarang lepaskan rangkulanmu dari bahuku".

"Kenapa?".

"Karena kita akan segera sampai di great hall".

"Lalu?". Draco menaikkan satu alisnya.

Harry berdecak, "kita beda meja makan Draco!".

"Baiklah baiklah, tapi kau harus memberikan lima kecupan selamat tinggal padaku".

"Mati saja kau!". Kata Harry lalu meninggalkan Draco yang nampaknya kecewa.

"Lain kali aku tidak perlu memintanya". Gumam Draco.

🍏🍏🍏

"Apa yang kau lakukan disini Malfoy?"

Draco menunjukkan tatapan sinis, "apa masalahmu Waesel? Aku hanya ingin duduk saja".

"Kenapa kau duduk disini?! Apa matamu tidak bisa lihat ini barisan meja Gryffindor?!" Sengit Ron.

"Here we go again", bisik Harry.

"Apa kau tidak bisa lihat kekasihku ada di asrama Gryffindor?! Lagipula tidak ada larangan terhadap asrama apapun untuk duduk disini!". Draco menunjuk-nunjuk Ron dengan garpunya.

Ron ikut mengacungkan garpunya kearah Draco, "Tapi kan kau-"

"Bisakah kalian berdua diam! Aku sedang membaca buku sejarah sihir!" Hermione angkat bicara dan sukses membuat dua manusia berbeda warna rambut itu terdiam tak berkutik.

"Pfffhh..." Dan disanalah Harry yang berusaha menahan tawanya agar tidak ikut terkena amukan sayang dari Hermione.

"Baiklah aku akan pindah," Draco bangkit berdiri sudah bersiap untuk membawa pergi makan siangnya, tapi sebelum itu...

"Uhm.. Bukankah kau bilang tidak mau berpelukan ditempat umum?" Ucap Harry dengan pipi merona ketika Draco memeluknya erat.

"Oh kau benar, aku lupa," Draco melepas pelukannya.

Bloody hell, umpat Ron dalam kebisuan. Bagaimana tidak, matanya sudah ternodai oleh adegan ciuman basah yang tersaji secara langsung didepan matanya sendiri. Dengan susah payah Ron menelan ayam yang sedang dikunyahnya.

Ron yang malang.

"Aku harap kau tidak lupa dengan janjimu yang kemarin," Bisik Draco pada Harry setelah melepas ciumannya lalu segera pergi menuju barisan meja Slytherin.

Harry menunduk fokus pada makannya, berusaha mengabaikan pipinya yang memanas dan merona seolah-olah seluruh aliran darahnya bergerak menuju kepala. Belum lagi jantungnya yang berdetak heboh tidak bisa diajak kompromi.

"You okay Harry?" Tanya Hermione.

Harry mengangguk-angguk, "i'm okay".

🍏🍏🍏

"Pagi yang indah, bukan begitu Draco?" Ucap Pansy dengan suara yang agak keras sehingga dapat didengar oleh trio Gryffindor.

"Ya, begitu indah," Jawab Draco.

"Tidurmu nyenyak?" Kini Blaise ikut bertanya.

Draco mendengus geli, "tentu saja".

"Hei! Tunggu! Kenapa kalian meninggalkanku," Teriak Theo dari arah yang cukup jauh.

"Jangan lelet Theo!" Balas Pansy berteriak.

Setelah menyelesaikan ikatan tali sepatunya, Theo segera menyusul ketiga sahabatnya. Kemudian empat anak Slytherin itupun melewati ketiga anak Gryffindor dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda.

Draco yang seperti biasa tersenyum menyeringai, Pansy yang mengedipkan matanya jahil, Blaise yang menampilkan wajah sombong, dan Theo yang masih sibuk dengan tali sepatunya yang lepas-lepas.

"Apa-apaan mereka itu? Sepertinya sedang kesurupan troll," Kata Ron yang nampak kesal dan bingung melihat tingkah aneh geng Slytherin.

"Biarkan saja, hanya cari perhatian seperti biasa," Balas Harry.

Hermione terdiam sejenak lalu menyipitkan matanya karena menyadari sesuatu yang janggal. "Harry..."

"Apa?" Harry menoleh.

"Apa ada begitu banyak serangga dikasurmu?" Tanya Hermione.

"Maksudmu?"

Ron yang juga tidak mengerti hanya menyimak.

"Oh tidak bukan apa-apa, kupikir mungkin saja tadi malam ada serangga yang menggit bibirmu sampai merah dan bengkak seperti itu," Ucap Hemione santai sambil mengambil bukunya yang dia letakkan diatas batu.

"Benar mate! Kenapa aku baru sadar, tadi pagi aku melihat leher dan tulang selangkamu penuh dengan bercak merah, apa kau sedang terkena ruam kulit?"

Harry menggeleng pelan, "ti- tidak"

"Begitukah?" Hermione menaikkan satu alisnya, "kira-kira serangga macam apa yang juga bisa membuat kakimu luka?"

"Ka- kakiku tidak luka," Harry memainkan jari-jarinya dengan gelisah.

"Astaga! Aku bodoh sekali, aku juga baru menyadari hal itu! Apa kau terjatuh atau apa? Sepertinya begitu sakit sehingga mempengaruhi cara jalanmu".

"Tidak Ron," Hermione tersenyum misterius, "itu karena serangga, iya kan Harry?"

Harry mengigit bibir bawahnya, "se- sebenarnya... Itu karena musang"




🍏END🍏

Love this komplotan so much😘🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love this komplotan so much😘🤣

Love this komplotan so much😘🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Killed Me!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang