Dating Fan Extended 🎬

Start from the beginning
                                    

Romeo menghela napas lalu memeluk Savanna dari belakang. "Yaudah, aku minta maaf kalo bikin kamu kesel akhir-akhir ini," ucapnya.

"Yaudah, tapi bibirnya jangan nempel dong!"

"Hmm." Romeo bergumam lalu meninggalkan kecupan di leher Savanna.

"Romeo, ada CCTV."

"Hmm."

"Romeo, nanti ada yang lihat."

"Hmm."

"Romeo, kita nggak jadi nikah ya kalo kamu gini terus?!"

Lelaki itu langsung melepaskan diri secepat kilat. Meraih album dan kembali melihat-lihat isinya.

🎬

"Va, inget yang gue bilang kemarin. Strategi malem pertama!" bisik Nilam ketika malam malam keluarga—sebagai acara penutup dari pernikahannya hari ini—selesai.

Savanna melotot. "Jangan ngadi-ngadi ya! Gue nggak mau ngelakuin itu."

"Biar berkesan, bego!" bisik Nilam lagi. "Tenang aja, tadi pagi gue udah taruh kondom di laci, di bawah majalah pokoknya, cari aja sendiri ya? Gue taruh sepuluh."

"Banyak amat!"

"Masa satu, nggak asik banget!" Nilam terkekeh sambil menutup mulutnya. "Dari kacamata pengamatan gue, orang yang kebelet kawin itu kayaknya itunya bakal bbbrrrraaahhhh!"

Savanna melotot lagi sambil memukul bahu Nilam. "Mulut lo minta digeprek, ya!"

"Udah sana!" Nilam mendorong bahu Savanna.

"Kamu kenapa, Va?" tanya Atika.

Savanna menendang kaki Nilam. "Enghh—nggak apa-apa kok."

Atika tersenyum. "Savanna kayaknya capek banget. Mending kalian ke kamar aja."

"Nggak apa-apa kok—"

"Siap! Ayo, Sayang!" Romeo berdiri lalu menarik tangan Savanna.

Perempuan itu melotot. Entah kenapa melihat wajah Romeo membuat merinding bukan main. Savanna ingin berada dikeramaian rasanya!

"Duluan semuanya!" Romeo melambaikan tangannya kepada semua orang yang ada di ballroom hotel itu.

"Romeo, pelan-pelan. Aku capek tau, kakinya pegel," ujar Savanna ketika Romeo menariknya untuk berjalan cepat-cepat.

"Aku udah nggak kuat, Va."

Savanna melotot. "Nggak k-kuat apa?"

Romeo tersenyum ketika mereka sudah berada dalam lift. "Masa nggak paham sih."

Perempuan itu mengalihkan pandangannya. Tuh kan, kenapa Romeo terlihat menakutkan sekarang!

"Va, ayo!" Romeo menarik tangannya lagi, berjalan menuju salah satu kamar di lorong paling ujung.

"A-anu, Meo ... ba-barangku ketinggalan di bawah," ucap Savanna ketika mereka masuk ke kamar yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Itu nanti aja, aku nggak kuat, Va."

Savanna berbalik lalu menutup matanya dengan tangan ketika Romeo sudah tidak menggandengnya lagi.

"Aku ngeri tau, ekspresi kamu bikin takut. Kayak psikopat banget," ujar Savanna ngeri.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Hening. Savanna akhirnya membuka matanya dan menoleh, namun ia tidak menemukan Romeo di mana pun.

DATING FANWhere stories live. Discover now