32

21 6 0
                                    


"Kalo mau ketawa, Ketawa aja. Jangan ditahan. Bahagia bukan menyimpan luka tapi sudah melepas luka dan jangan menyembunyikan luka itu karna dia bisa membusuk karna tidak langsung diobati"

Daniel atland asel


"Guys... gue taktirin kalian semua yang ada Disini buat makan. Sebagai tanda syukuran gue karna bisa ketemu sahabat gue lagi. Jadi pesan aja gue banyarin" ucap Ase dengan nada keras yang mengundang perhatian semuanya kepada mereka.

Sedangkan Leo sudah menyembunyikan Wajahnya di kedua telapak tangannya karna malu dengan aksi bodoh temannya ini.

***

"Ayok." ucap Ase menarik tangan Leo pelan keluar kantin.

Sebenarnya dari tadi memang dia ingin keluar dari kantin untuk mencari ketenangan. tapi tidak enak rasanya bila dia pergi meninggalkan Santi dan Cahaya yang sibuk mengurusi teman sekelasnya. karna itu acara dia itung-itung sebagai acara syukuran..

Mereka sampai di taman kecil dekat Lab komputer. Dan duduk disana.

"Nih. Gue pasangin" ucap Ase mengeluarkan ponsel dan earphonenya dan memasangnya ketelinga Leo.

"Masih sama juga ya kebiasaan lo" ucap Leo yang mengigat dulu yang Setiap saat Ase akan membawa earphonenya dan musicboxnya. Tapi sekarang diganti menjadi ponsel.

"Yah namanya juga kebiasaan, susah dihilangkan. Kalo gak kebiasaan gak kebiasaan lagi namanya"

"Tapi gue mau nanya sama lo. Kenapa lo ada disini gitu, Dan kenapa biasa jumpa sama gue."

"Iya gue jelasin"

"Gini. kita pindah lagi ke jakarta, kerumah kita yang lama. karna Bunda sudah habis masa kontrak atau apalah namanya itu. Gue gak tau"

Ibunda Ase seorang Dokter umum dan ayahnya seorang Fotografer profesional yang membuka usaha sendiri dan dia memiliki saudara laki-laki yang terpaut umur sangat jauh. Delapan tahun.

"Nah, Setelah kita pindah. Bunda nyaranin gue masuk kesini bukan nyaranin lagi sih. Tapi udah langsung didaftarin sama ayah."

"Jadi mulai kapan lo masuknya kesini?"

"Pas banget hari pertama semester kedua"

"Udah dua bulanan lo disini tapi baru ketemu gue?" Tanya Leo tidak percaya karna bisa tidak bertemu.

"Iya. gue juga heran, dibalik itu sih Sebenarnya gue gak pernah keluar kelas. Alias jarang banget keluar kelas kalau pun keluar itu karna gue masuk salah satu ekschool" ucapnya cengegesan

"Dan lo tau? Sebenarnya gue tau lo sekolah disini karna tadi Kepsek nyebutin nama lo dan kelas lo. Sebenarnya gue tadi sempat ke kelas lo tapi kata penghuni kelas lain bilang kalian dikantin yaudah makanya gue samperin"

"Kenapa baru sekarang bisa ketemunya yah?"

"Ya karna tuhan gak izinin kita ketemu dulu. Lagian kita semua lost kontak semua" ucap Ase santai

"Bukan gitu. Ponsel gue rusak dan belum diganti. Tapi gue sama Lista memang jadi agak jauh juga sih"

"Kapan bisa ketemu sama bunda? Bunda katanya kangen, si Ruben juga"

"Gue akan ketemu tapi belum tau kapan"

"Lo kenapa sih sayeng? Dari tadi diperhatiin kayaknya lagi sedih atau lagi banyak pikiran gitu"

"Udah gue bilang jangan panggil gue dengan nama Sayeng. Nama gue Leo. Kalo gak banyak pikiran nanti dikatain gak punya pikiran lagi. kanyak Lo salah satunya" ucap Leo dilanjut dengan tawa ngakaknya.

Arti nyaman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang