OSIS [chapter 4]

106 58 130
                                    

"akan kah aku baik baik saja tanpa dirinya"
- oOo -


Bel istirahat sudah berbunyi dari 2menit yang lalu, namun rasanya sangat malas untuk meninggalkan bangku ditambah tubuh Ara yang tidak fit dari jam pertama membuatnya hanya berdiam diri di dalam kelas.

"Sil, lu serius gapapa?" tanya Vivi yang sendari tadi khawatir dengan kondisi Ara.

"Viska Peranata" nama panjang gadis yang duduk disebelah Ara. Vivi adalah nama panggilan orang orang kepadanya. gadis dengan rambut hitam pekat pendek sebahu itu sendari tadi sibuk menanyakan keadaan Ara yang sudah tidak enak badan dari jam pertama.

Ara menjawab Vivi hanya dengan menggumam, kepala Ara berada di atas meja matanya pun masih terpejam dengan sedikit mengeluarkan air mata. tak lama dari itu seseorang muncul dari balik pintu. Ia odi salah satu anggota osis yang di tugaskan bagas memanggil ara saat itu, tubuhnya tinggi kurus dengan kacamata persegi panjang yg ia gunakannya.

"Sil lu dicari ka bagas, disuruh keruangan nya" ucapnya

Ara membuka kedua matanya yang sayu, dengan lengan sweaternya ia usap kedua matanya yang sedikit mengeluarkan air matanya "ok, makasi di" ucap Ara.

dengan wajah yang pucat dan tubuh agak sepoyongan ia berjalan menuju ruangan bagas yang berada di lantai satu, tepatnya di ruang osis sekola taruna nusantara.

Vivi yang masih khawatir dengan kondisi Ara menanyakan tugas apa yang akan di berikan "kudet"- panggilan Vivi kepada Bagas.

"Di? Tunggu!" panggil Vivi, sang empu menoleh ke arah sumber suara sambil membenarkan kacamatanya yang mulai menurun "iya? ada apa Vi" jawab Odi gugup.

Vivi berjalan menghampiri Odi yang berada di luar kelas "gue cuma mau nanya, emang ada acara apa? sampe Sesil dipanggil si kudet?"

Odi mulai menaikan wajahnya, ekspresi wajah kini berubah, memunculkan mimik wajah yang kebingungan "kudet?" tanyanya bingung

Vivi menghela nafasnya "Bagas maksud gue" jelas Vivi

Odi mengerti lalu "gua kurang tau vi, tapi katanya si, pemilik sekola mau dateng hari ini, jadi semua osis disuruh bersih bersih" lanjut odi.

"Ohhh, eh di bisa tolong bantuin gua ga? Sesil lagi sakit, lo bisa minta izin gaa? Biar sesil ke UKS kasian dia" ucap Vivi, wajah nya bener2 menggambarkan ke khawatiran.

Odi mengerti dengan apa yang di ucapkan vivi barusan, tapi dirinya pun terlalu takut untuk meminta izin ke pada bagas, anak osis semua tau bahkan hafal bagas tipe ketua osis yang tidak akan mudah memberikan izin begitu saja kepada anggotanya.

"Gue si mau nolong cuma vi, kalo kudet... eh maksud gua kalo kak bagas ga ngizinin gmna? Lo tau sendiri kak bagas kaya gimana?" Jawab odi ragu.

Vivi menghela nafas pelan " lo bilang aja, lo ga mau kan terjadi apa apa sama sesil? Lo ga inget sesil pernah bantu lo yang hampir di bully sama angel, masa gtu aja lo ga bisa, kasian sesil di"

Odi terlihat berfikir sejenak, ada benarnya juga dirinya belum sama sekali berbalas budi atas kejadian waktu itu dan mungkin saja ini waktu yang tepat untuk membalas kebaikan sesil- pikir Odi, akhirnya Odi pun memutuskan untuk membantu Vivi di tambah Vivi bilang akan menolongnya jika tiba tiba bagas tidak mengizinkan Ara untuk istirahat ke UKS.

Dengan percaya dirinya kini Odi melangkah berjalan menuju ruang OSIS untuk bertemu sang ketos yaitu Bagas

★★★

di dalam ruangan yang hampir seluruh murid membencinya "ruang osis". terlihat Bagas yang sibuk dengan laptop miliknya. jarinya mengetik satu demi satu huruf, matanya benar benar fokus ke layar lapton namun masih dapat menyadari keberadaan Ara, tanpa mengalihkan pandangannya laki laki dengan nama panjang bagas pamungkas itu menyuruh Ara masuk kedalam ruangan tersebut.

Bawa Aku Pulang | Jaemin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang