[3] BMM : Let Me Crying

785 83 18
                                    

~~ Because My Mistake ~~

Hari minggu adalah hari yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama. Banyak warga yang memanfaatkan hari ini untuk berkumpul bersama keluarga, berkencan dengan pasangan, atau berekreasi bersama teman-temannya. Dan itu juga berlaku untuk keluarga Uzumaki.

Namun, sejak kejadian itu, hari minggu mereka tidak pernah digunakan untuk berkumpul bersama dan menghabiskan waktu. Pun sebenarnya minggu ini akan sama, jika Himawari tidak bersi keras mengajak ibu dan ayahnya. Shinobi muda itu hanya berusaha. Ia hanya berusaha mengembalikan senyum orang tuanya yang menghilang belakangan ini.

Pagi itu, mereka menghabiskan waktu libur dengan berpiknik di taman. Meski sempat teringat oleh Boruto, namum akhirnya mereka dapat menimati piknik mereka. Menikmati beberapa hidangan lezat yang dimasak oleh ibu dan saling bertukar cerita cukup berhasil membuat mood ayah dan ibunya membaik seiring berjalannya waktu.

Naruto menceritakan kisah lucunya saat menjadi genin. Ia menceritakan pengalaman menarik saat ia bersama Jiraiya, menceritakan betapa konyolnya gurunya itu. Semua tertawa saat itu, karena Naruto menceritakan saat-saat bahagianya.

Liburan mereka berlanjut. Himawari membawa ayah dan ibunya ke pusat perbelanjaan. Di sana, ia membiarkan Naruto dan Hinata untuk mempunyai waktu berdua. Ia sudah lama tidak melihat mereka berdua bermesraan, mungkin ini waktu yang tepat untuk membuat mereka kembali seperti dahulu.

"Tou-chan, Kaa-chan." Himawari memanggil mereka, membuat mereka berbalik menatap Himawari penuh tanya.

"Ada apa, Hima?" tanya ibunya. 

"Aku harus ke toilet." Himawari menujuk ke arah suatu toko pakaian. "Ayah dan ibu tunggu aku di sana, oke?"

Naruto dan Hinata menoleh ke arah yang ditunjuk Himawari. "Hm?" Naruto kembali menoleh pada Himawari. "Baiklah." jawab Naruto.

"Kalau begitu, aku akan kembali sekitar 15 menit lagi." Himawari berlari meninggalkan Naruto dan Hinata di sana.

Naruto menoleh kepada Hinata, memperhatikan wajah istrinya itu dari samping.

"Ada apa?" tanya Hinata yang masih menatap lurus ke depan. Tahu jika suaminya memperhatikan dirinya.

"Apa kau mau es krim?"

Hinata menoleh pada Naruto, mengedipkan matanya beberapa kali. "...Ha?"

♢♢♢♢

Himawari menghentikan langkahnya ketika merasa sudah cukup jauh pergi meninggalkan ibu dan ayahnya. Sebenarnya, ada alasan lain yang membuat Himawari membawa ayah dan ibunya ke pusat perbelanjaan. Selain utnuk memberikan ke dua orang tuanya waktu untuk berdua-an, Himawari juga ingin membeli sesuatu untuk dihadiahkan kepada kakaknya, Boruto dan istrinya, Sumire.

Himawari sebenarnya terkejut saat mengetahui apa yang dilakukan kakaknya kepada Sumire. Ia sempat membenci kakaknya. Namun, setelah mendengarkan penjelasan kakaknya, Himawari akhirnya mengerti kalau Boruto saat itu sedang dijebak.

Himawari tidak dapat menemani kakaknya menikah. Ia sudah memohon dengan sangat kepada ayahnya, namun Naruto menolak permintaannya mentah-mentah saat itu. Sampai sekarang, ia tak tahu apa alasannya.

Hari ini, ia berniat menebus kesalahannya. Walau tidak menemani kakaknya menikah, setidaknya ia memberikan hadiah dan mengucapkan selamat kepada mereka berdua.

Rencananya, ia akan pergi menggunakan kereta malam untuk pergi ke rumah kakaknya, lalu menginap di sana untuk semalam. Ia ingin memberikan hadiah untuk mereka dan menghabiskan waktu bersama mereka, karena bagaimanapun mereka tetaplah keluarganya. Apa lagi, ia juga akan menjadi bibi hanya dalam waktu sembilan bulan ke depan. Ia tidak ingin keponakannya nanti menganggapnya sebagai bibi yang buruk karena tidak pernah berkunjung ke rumahnya.

Because My MistakeWhere stories live. Discover now